Membaca buku merupakan rutinitas yang tidak boleh kita tinggalkan, karena dengan membaca buku akan lebih memperkaya pengetahuan kita. Tetapi aktivitas sederhana ini sudah mulai ditinggalkan oleh sebagian orang. Padahal, manfaatnya segudang, termasuk bagi orang tua yang ingin membangun kedekatan emosional dengan anak.
Keluarga merupakan tonggak utama untuk menumbuhkan minat anak dalam membaca buku. Momen membaca buku bersama dapat dimanfaatkan untuk mengajari sekaligus menanamkan nilai-nilai kehidupan yang baik pada anak.
Menurut pendapat kepala sekolah SMPN 2 Cimanggu, Sulastyo Barnabas, S.Pd., M.Pd, dengan membaca akan menambah wawasan, ilmu dan pengalaman.
Semantara itu selama pandemi ini, pembelajaran dilaksanakan secara daring, beliau juga berpesan agar orang tua siswa dapat mendorong anaknya lebih rajin membaca di rumah.
“Orang tua siswa dimohon untuk selalu mendampingi putra-putrinya selama kegiatan di rumah. Dianjurkan anak banyak membaca dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Membaca buku bersama dapat membantu kita sebagai orang tua agar anak tidak tergantung pada gawai. Apalagi di masa pandemi seperti sekarang ini banyak anak yang dituntut untuk belajar melalui gawai. Hampir setiap hari anak usia sekolah menggunakan gawainya dalam pembelajaran jarak jauh,” jelasnya.
Gawai merupakan sebuah alat komunikasi yang dapat menghubungkan kita dengan orang lain dan untuk mengakses berbagai informasi. Saat ini gawai sangat dibutuhkan oleh semua orang terutama bagi anak dan remaja yang masih duduk di bangku sekolah. Gawai dapat mereka gunakan untuk belajar, mencari informasi, dan menyelesaikan tugas dari sekolah dan lain sebagainya.
Gawai juga sering kali menjadi ruang ekspresi di tengah pandemi. Karena dilakukan pembatasan aktivitas di luar rumah, terutama para remaja mencari tempat rekreasi melalui internet. Gawai juga bisa untuk bermain game dan juga media sosial. Namun, penggunaan gawai secara berlebihan bisa berdampak menimbulkan gangguan bahkan ketergantungan.
Nah, kita sebagai orang tua tentunya harus bisa menghentikan kebiasaan anak dalam menggunakan gawai secara berlebihan. Namun demikian, orang tua juga tidak perlu terlalu ambisius dalam menerapkan dalam pencegahan penggunaan gawai.
Bukan sesuatu yang mudah tentunya di zaman sekarang ini menjauhkan anak dari gawai. Bahkan dengan begitu justru bisa membunuh kreativitas dan pengetahuan teknologi anak.
Sebagai orang tua kita harus mampu memberikan solusi terhadap ketergantungan anak pada gawai di masa pandemi ini dengan berbagai hal yang dapat kita lakukan. Salah satunya dengan membaca buku bersama saat ada waktu luang. Ini merupakan suatu tantangan bagi kita para orang tua agar anak bisa dan suka membaca buku bersama dengan orang tuanya. Walaupun tidak dapat kita pungkiri bahwa gawai lebih canggih karena terdapat berbagai informasi yang dapat diakses lebih mudah.
Yang pertama dan terpenting agar momen membaca buku bersama bisa mangalihkan perhatian anak pada gawai adalah membuat momen itu menyenangkan. Maka, para orangtua dituntut untuk menyesuaikan ekspektasi dengan kemampuan anak.
Durasi membaca memang tidak ada batas minimum atau maksimum, sesuaikan saja dengan kemampuan anak. Jika hanya betah beberapa menit saja, tidak masalah. Tetapi durasinya bisa ditambah bila anak sudah mulai tertarik. Orang tuapun harus dapat meyakinkan diri sendiri dulu sebelum bisa mengajak anak-anaknya membaca bersama.
Musuh aktivitasi membaca adalah tontonan yang ada di gawai. Oleh sebab itu kegiatan membaca jika bisa harus lebih seru dari itu. Misalnya, kita bisa mengajak anak untuk lepas dari gawai dengan membaca buku-buku yang menarik di tempat yang menyenangkan.
Ditulis oleh Tri Haryati,S.Pd, Guru SMPN 2 Cimanggu