Penerapan STEAM di Sekolah
Bila ingin menerapkan metode STEAM di sekolah, perlu ada beberapa hal yang diperhatikan. Hal sangat penting, sekolah perlu memahami sungguh-sungguh hal-hal pokok terkait pembelajaran STEM, yakni:
Pertama, STEAM harus berfokus pada isu atau masalah nyata. Setiap pelajaran harus kontekstual.
Kedua, STEAM merupakan kegiatan bersifat inkuiri, hands-on, dan open-ended. Kurtilas menyatakan bahwa pelajaran itu harus saintifik.
Ketiga, STEAM dikembangkan melalui proses perancangan rekayasa (engineering design processes). Siswa senantiasa didorong untuk berkreasi, melakukan inovasi dan terobosan.
Keempat, STEAM menerapkan sains dan matematika secara kreatif, efektif, dan kontekstual.
Kelima, STEM memungkinkan jawaban jamak dari siswa dan memperbaiki kegagalan sebagai bagian penting dari pembelajaran.
Keenam, STEAM membangun kemampuan bekerjasama (Jolly, 2014) (Triyanta, 2018).
Ada standar khusus yang harus dipenuhi oleh sekolah bila ingin menerapkan metode STEAM ini, beberapa perubahan yang harus dilakukan sekolah agar sekolah bisa menjalankan metode STEAM, yakni:
1. Kepala sekolah dan timnya harus menjadi penggerak perubahan
Kepala Sekolah dan tim harus bertindak strategis, berfokus pada pembelajaran, serta terbuka pada masukan dan ide orang lain dalam kepemimpinannya. Adanya perencanaan kolaboratif dalam menentukan program pembelajaran.
2. Guru dan karyawan profesional, yang memiliki kepercayaan dan nilai perubahan, kualitas pengembangan profesional yang berkelanjutan, dan kemampuan untuk bekerja bersama.
Sekolah perlu membekali guru dan karyawannya dengan keterampilan yang diperlukan dalam menerapkan sistem STEAM ini. Selain itu Para guru perlu berinisiatif mengembangkan diri mereka sendiri.
3. Sekolah itu mampu merangkul peran serta orangtua yang mendukung program pengembangan sekolah
Dalam metode STEAM ini, peran orang tua sangat dibutuhkan. Oleh karena itu perlu adanya komunikasi dan kerjasama yang baik antara orang tua dan sekolah. Pertemuan rutin komite orang tua dan sekolah adalah suatu keharusan.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya