Hal Baik dan Buruk Mengajar di Masa Pandemi

- Editor

Senin, 18 Oktober 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sri Sukenti,S.Pd.SD

Guru di SD Negeri 20 Membalong

Sekitar 2 tahun lebih masa pandemi Covid-19 melanda negeri kita Indonesia. Pengaruh keberadaan virus tersebut mampu mengubah semua aspek kehidupan. Mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, politik, keamanan, transportasi dan lain-lain. Tidak ketinggalan dunia pendidikan juga mengalami banyak perubahan. 

Pandemi Covid-19 menghendaki kita harus membatasi diri dari kerumunan untuk mencegah penyebaran virus tersebut. Maka untuk pertemuan yang melibatkan banyak orang harus dihindari, demikian juga kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di sekolah harus diganti dengan pembelajaran daring atau luring. Dari pembelajaran secara daring dan luring ini, maka timbul beberapa akibat baik yang positif maupun yang negatif.

Sisi positifnya bagi guru, pembelajaran secara daring memacu guru untuk belajar mengenal IT lebih dalam. Bagi sekolah di kota-kota besar yang kesadaran pendidikan sudah tinggi sangat efektif dengan metode pembelajaran jarak jauh ini.  Guru mulai mengenal dokumen berbasis digital seperti penggunaan spreadsheet online, membuat slide, formulir yang semuanya bisa dilakukan secara online.  

Untuk berkomunikasi dengan siswa maupun pengajar lain, sebagian guru kini bisa menggunakan Google Meet, chat maupun menggunakan Gmail. Kemudian dalam pembelajaran untuk melibatkan siswa secara langsung, sebagian guru sudah bisa menggunakan fitur-fitur yang ada di Google Classroom. 

Penggunaan IT tersebut tentu saja sangat membantu guru dalam pembelajaran secara daring. Mungkin sebelumnya, sebelum terjadi pandemi, guru kurang akrab dengan penggunaan IT. Dan dengan adanya pandemi Covid-19 ini, guru menjadi terbiasa menggunakan IT dalam pembelajaran.

Adanya kegiatan pelatihan, workshop, seminar secara online sangat bermanfaat bagi guru karena mau tidak mau harus belajar tentang IT lebih dalam lagi. Bagi guru yang mau maju tentunya perkembangan IT ini akan dimanfaatkan sebaik-baiknya. Benarlah semboyan e-Guru.id yang mengatakan bahwa guru harus tetap belajar walaupun guru sudah mengajar. Perlu diketahui, e-Guru.id adalah sebuah platform yang menyediakan berbagai pelatihan untuk guru dengan berbagai topik yang bisa diikuti secara online dan gratis bagi member. 

Namun tidak semua guru sejalan dengan perkembangan IT, sehingga sebagian kecil guru mungkin tetap bertahan dengan cara lama dan tidak mau belajar meningkatkan kompetensinya sehingga masih belum dapat memanfaatkan IT untuk pendidikan dengan baik. Padahal penggunaan IT sangat membantu untuk mempermudah proses pembelajaran sehingga  akan lebih  memotivasi siswa untuk belajar lebih baik.

Dalam pembelajaran yang dilakukan secara daring di masa pandemi, orang tua  ikut berperan besar dalam membimbing anaknya belajar di rumah. Pro dan kontra pasti selalu terjadi dalam setiap keadaan. Sebagian orang tua mengeluh karena harus membimbing anaknya belajar di rumah di mana mereka kadang merasa kesulitan dalam membimbing anaknya karena mata pelajaran yang sekarang dianggap jauh lebih sulit dibandingkan dengan mata pelajaran yang dulu mereka pelajari. 

Selain itu orang tua harus mengorbankan waktunya untuk mendampingi anaknya belajar di rumah. Orang tua akhirnya mengalah dan mengikhlaskan pekerjaan rutinnya tersita demi untuk pendidikan anaknya. Itulah sebabnya sebagian besar orang tua berharap ingin cepat-cepat anaknya bisa belajar tatap muka di sekolah sehingga orang tua dapat beraktivitas normal seperti biasa tanpa menjadi ‘guru kedua’  bagi anak-anaknya. 

Dapat dipahami bahwa orang tua meskipun hanya mengajari satu orang murid di rumah sudah kewalahan. Kalau guru mengajar banyak murid dengan latar belakang dan kemampuan intelegensi yang berbeda-beda, sudah menjadi santapan setiap hari. Guru sudah pengalaman, sudah terbiasa dengan keadaan seperti itu.  Apalagi guru Sekolah Dasar (SD), mereka dituntut harus mampu mengajarkan nyaris seluruh mata pelajaran kecuali Penjas dan Pendidikan Agama yang diampu oleh guru khusus mata pelajaran tersebut. 

Hal lain yang menjadi masalah dalam pembelajaran daring atau luring yang dialami oleh guru adalah terkait hasil belajar siswa. Jika diberikan tugas untuk dikerjakan di rumah nilainya bagus-bagus. Tetapi pada pembelajaran tatap muka sehari-hari hasilnya kurang bagus. Jadi dapat disimpulkan bahwa hasil belajar pembelajaran daring kurang menggambarkan hasil belajar yang sesunggunya dari siswa tersebut. 

Hal tersebut dapat terjadi karena ketika tugas siswa dikerjakan di rumah, orang tua atau keluarga lain dapat membantu mengerjakan tugas tersebut. Ini biasanya terjadi pada siswa yang kemampuannya agak kurang. Sehingga kalau belajar di sekolah siswa benar-benar belajar sendiri tanpa bantuan orang lain maka nilainya kurang. Sementara itu bagi  siswa yang memang kemampuan belajarnya sedang atau lebih, pembelajaran secara tatap muka justru akan lebih menguntungkan karena sudah terbiasa belajar secara mandiri. 

Terdapat satu masalah lagi yang sering terjadi dalam pembelajaran di tengah pandemi, yaitu dari segi penyelesaian tugas yang diberikan oleh guru pada siswa. Sebagian siswa kadang  lambat mengumpulkan tugas dari jadwal waktu yang sudah ditetapkan. Bahkan ada siswa yang tidak mengumpulkan tugas sama sekali. Sehingga guru harus mendatangi rumah siswa untuk mengambil tugas tersebut. Dan guru akhirnya lambat juga dalam mengolah nilai. 

Hal lain lagi yang sering terjadi dari akibat pembelajaran daring adalah ada sebagian siswa yang sudah terbiasa tidak masuk sekolah  selama pandemi akhirnya timbul rasa malas untuk belajar. Mungkin di rumah terbiasa bergaul dengan orang yang tidak sekolah, mereka merasa nyaman karena tidak pernah belajar, tidak pernah mengumpulkan tugas akhirnya mereka tidak pernah belajar dan tidak pernah masuk sekolah lagi. 

Itulah beberapa dampak yang terjadi ketika pembelajaran dilakukan secara daring di masa pandemi.  Semua itu perlu menjadi bahan renungan bagi kita semua. Semua itu perlu menjadi catatan kita sebagai pendidik agar dapat melaksanakan tugas di masa yang akan datang dengan lebih baik. 

Dapatkan info terbaru dan ikuti seminar atau diklat untuk guru secara gratis yang dapat menunjang karier dengan cara menjadi anggota e-Guru.id. Klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru