Mungkin banyak guru atau tenaga pendidik yang belum menyadari bahwa mengajar adalah sebuah thoriqoh. Sehingga banyak orang yang sibuk mencari thoriqoh tertentu untuk mendekatkan diri kepada Allah SWT.
Pengertian thoriqoh sendiri adalah sebuah jalan yang ditempuh seorang hamba untuk menuju ridho Allah SWT.
Di Indonesia, terdapat sejumlah thoriqoh yang populer di kalangan masyarakat di antaranya adalah Thoriqoh Qodiriyah, Naqayabandiyah, Khalwatiyyah, dan lain sebagainya.
Dalam menjalani thoriqoh ini, seseorang umumnya harus mengikuti satu guru yang kemudian disebut dengan mursyid (orang yang memandu seseorang tersebut dalam menjalani thoriqoh yang dianut).
Dalam menjalani thoriqoh yang tujuan utamanya adalah mendapatkan ridho Allah SWT, biasanya menggunakan teknik-teknik tertentu seperti puasa, dzikir, sholat, dan lain sebagainya.
Umumnya satu orang yang mengikuti satu thoriqot akan menjalaninya hingga akhir hayat. Dan sebelum dinyatakan masuk dalam satu thoriqot tertentu, akan ada proses baiat (sumpah setia) oleh seorang mursyid.
Sehingga banyak orang yang kemudian mencari jalan thoriqotnya masing-masing sesuai dengan yang dikehendaki.
Namun sejatinya, kegiatan belajar dan mengajar yang sering dilakukan oleh orang-orang yang memiliki ilmu, jarang dipandang sebagai laku thoriqot.
Sehingga banyak guru-guru yang sudah mengajarkan ilmu sekian lamanya masih belum mantap sebelum mengikuti thoriqot tertentu.
Inilah yang kemudian diluruskan oleh Gus Ghofur yang merupakan putra dari almarhum KH. Maimun Zubair.
Ulama yang memiliki nama lengkap Abdul Ghofur tersebut mengatakan bahwa mengajar adalah salah satu thoriqot yang bisa dijalani oleh seorang guru atau pendidik.
Beliau menceritakan bahwa suatu hari terdapat seorang guru dari Situbondo yang menghadap kepada ayahnya; KH. Maimun Zubair yang sering disebut dengan Mbah Mun.
Guru tersebut meminta kepada sang kiai untuk melakukan baiat thoriqoh yang cocok untuknya.
Namun Mbah Mun justru mengatakan bahwa kegiatan mengajar adalah sebuah thoriqot yang sebenarnya. Tidak ada thoriqot yang lebih baik untuknya kecuali kegiatan mengajar tersebut.
Demikian yang dikisahkan oleh Gus Ghofur tentang guru yang meminta baiat thoriqot kepada Mbah Mun tersebut.
Memang dapat dipahami jika mengajar adalah thoriqoh jalan menuju ridho Allah. Sebab, dari mengajar tersebut seseorang akan menyampaikan sebuah ilmu kepada peserta didiknya.
Jika ilmu yang diajarkan tersebut bermanfaat, maka guru tersebut akan mendapatkan pahala sebab ilmu yang telah diajarkan.
Dan selama ilmu bermanfaat hingga hari akhir, maka pahalanya tidak akan berhenti kepada guru yang ikhlas mengajar tersebut.