Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) – adalah istilah umum yang luas yang mencakup semua peralatan teknis untuk memproses dan mengirimkan informasi. TIK sendiri terdiri dari dua aspek, yaitu teknologi informasi dan teknologi komunikasi. Teknologi informasi mengarah pada segala sesuatu yang berhubungan dengan proses, penggunaan alat, dan pengelolaan informasi.
Teknologi informasi merupakan pembelajaran menggunakan peralatan elektronik, terutama komputer untuk menyimpan, menganalisis, dan menyalurkan segala jenis informasi. Teknologi komunikasi ialah cara tentang menggunakan alat untuk memproses dan mentransfer data dari satu perangkat ke perangkat lainnya.
Serta teknologi informasi dapat diartikan sebagai perangkat teknologi yang terdiri dari perangkat keras, perangkat lunak, proses dan sistem yang digunakan untuk membantu proses komunikasi.
Teknologi Informasi dan Komunikasi Pada Pendidikan
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi memberikan pengaruh besar terhadap dunia pendidikan, khususnya dalam proses pembelajaran. Menurut Rosenberg dalam G.Gunawan (2009) dalam Sudibyo (2011), dengan berkembangnya pemanfaatan teknologi informasi dan komunikasi, terdapat lima perubahan dalam proses pembelajaran.
Yaitu: 1) dari pelatihan menjadi penampilan, 2) dari kelas ke mana saja dan kapan saja, 3) dari kertas ke “online” atau saluran, 4) dari struktur fisik ke struktur jaringan, 5) dari waktu siklus ke waktu nyata.
Dalam proses pendidikan, komunikasi dilakukan dengan menggunakan sarana komunikasi seperti telepon, komputer, internet, email dan sebagainya. Interaksi antara guru dan siswan atau dosen dan mahasiswanya tidak hanya terjadi melalui pertemuan tatap muka saja, tetapi juga melalui pemggunaan media komunikasi.
Dengan teknologi informasi saat ini, guru/dosen dapat memberikan pelayanan tanpa harus bertemu langsung dengan siswa/mahasiswa. Dengan teknologi informasi saat ini siswa dapat memperoleh informasi dalam lingkup yang luas dari berbagai sumber melalui dunia maya atau virtual space dengan menggunakan komputer atau internet.
Yang paling mutakhir adalah perkembangan apa yang disebut dengan “cyber education” atau “virtual teaching”, yaitu proses pengajaran yang dilakukan melalui internet.
Teknologi informasi dalam pendidikan dapat dipahami sebagai proses yang kompleks dan terintegrasi yang melibatkan orang, ide, alat, dan organisasi untuk menganalisis masalah, menemukan cara untuk menyelesaikannya, menerapkan, mengevaluasi, dan mengelola pemecahan masalah yang mencakup semua aspek pembelajaran manusia. , 2008) dalam Sudibyo (2011).
Sejalan dengan itu, kebangkitan teknologi informasi dalam pendidikan diawali dengan permasalahan dalam pendidikan itu sendiri. Masalah pendidikan yang muncul saat ini antara lain pemerataan kesempatan memperoleh pendidikan, peningkatan mutu pendidikan, relevansi dan efisiensi pendidikan.
Masalah utama yang masih dirasakan oleh dunia pendidikan di Indonesia dari pendidikan dasar hingga pendidikan tinggi adalah masalah “kualitas/mutu”. Untuk itu, ada tiga prinsip dasar dalam teknologi pendidikan yang menjadi acuan pengembangan dan pemanfaatannya, yaitu: pendekatan yang sistemik, berorientasi pada siswa, dan pemanfaatan sumber belajar.
Secara umum peran e-learning dalam proses pembelajaran dapat dikelompokkan menjadi dua, yaitu: komplementer dan pengganti. Pada saat ini pembelajaran dengan tatap muka masih berlangsung, namun ditambah dengan model interaksi berbantuan menggunakan teknologi informasi. Sedangkan penggantiannya, sebagian besar proses pembelajaran dilakukan dengan bantuan teknologi informasi (TI).
Saat ini, peraturan yang dikeluarkan pemerintah juga telah memfasilitasi penggunaan e-learning sebagai pengganti proses pembelajaran konvensional. Keputusan Menteri Pendidikan Nasional no. 107/U/2001 dengan jelas membuka koridor bagi tawaran pembelajaran jarak jauh, di mana e-learning dapat berperan.
Keenam prinsip di atas sangat penting untuk diingat agar e-learning benar-benar fokus dan mampu menggugah semangat siswa untuk belajar dengan mengarungi lautan pengetahuan.
Peningkatan Kemampuan Guru Melalui Seminar
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) sebagai sarana pembelajaran menuntut guru untuk memiliki pengetahuan dan keterampilan yang memadai supaya dapat menerapkannya ke dalam setiap mata pelajaran sehingga kualitas pembelajaran dapat lebih ditingkatkan.
Salah satu fenomena yang diamati saat ini adalah guru belum mampu memanfaatkan TIK sebagai sarana pembelajaran dengan baik. Hal ini disebabkan oleh banyak faktor, antara lain kurangnya pengetahuan dan keterampilan,serta cara pandang yang salah terhadap TIK.
Untuk memiliki keterampilan yang memadai, seorang guru harus selalu mengikuti seminar untuk meningkatkan keterampilan guru dalam menggunakan teknologi informasi dan komunikasi dalam pembelajaran pengembangan media pembelajaran berbasis teknologi informasi dan komunikasi.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya
