Karakterstik Utama Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka memiliki tiga karakteristik utama sebagai bagian dari upaya pemulihan pembelajaran. Tiga karakteristik utama seperi yang dilansir dari laman resmi kemdikbud adalah sebagai berikut.
- Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter sesuai profil pelajar Pancasila.
- Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
- Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang terdiferensiasi sesuai dengan kemampuan peserta didik dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Penerapan fleksibilitas Kurikulum Merdeka dalam proses pembelajaran di setiap kelas akan menghasilkan adanya proses pembelajaran yang juga bersifat lentur, luwes, dan mengikuti keadaan serta kebutuhan peserta didik.
Makna pembelajaran fleksibel sebagai “seperangkat pendekatan pendidikan dan sistem yang berkaitan dengan pemberian pilihan, kenyamanan, dan personalisasi yang sesuai dengan kebutuhan mereka.
Secara khusus, pembelajaran fleksibel memberikan pembelajar dengan pilihan tentang di mana, kapan, dan bagaimana pembelajaran terjadi, dengan menggunakan berbagai teknologi untuk mendukung proses belajar mengajar.”
Dalam proses implementasi kurikulum fleksibel, menyatakan pentingnya pendekatan yang tepat sebagai pondasi.
Elemen yang perlu diperhatikan antara lain kesiapan guru, pendidikan profesional guru, dan desain kurikulum.
Barber menambahkan bahwa prioritas utama dalam kurikulum fleksibel adalah keberagaman format instruksi pembelajaran bagi siswa, sehingga pengalaman belajar siswa menjadi lebih beragam sesuai dengan karakteristik siswa.
Keunikan yang muncul pada kurikulum fleksibel dapat ditemukan dalam satu atau lebih sesi pembelajaran pada satu pertemuan, pada satu semester, pada sesi pengayaan, maupun pada sesi pembelajaran ekstrakulikuler.
Pembelajaran yang fleksibel memiliki beberapa ciri, yaitu:
- Menawarkan pilihan belajar yang kaya bagi peserta didik dari berbagai dimensi studi.
- Menerapkan pendekatan konstruktivisme yang berpusat pada peserta didik yang ditunjukkan dengan pergeseran dari guru yang mengambil tanggung jawab belajar ke peserta didik yang mengambil tanggung jawab ini juga.
- Pelajar diberikan berbagai pilihan dan mengambil lebih banyak tanggung jawab untuk pembelajaran mereka sendiri.
Halaman berikutnya
Aspek fleksibilitas kurikulum..
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya