Guru dan Kurikulum – Mendikbud Anies Baswedan mengatakan, meningkatkan standar mutu pendidikan salah satunya dengan menguatkan aktor pendidikan, yaitu kepala sekolah, guru, dan orang tua. Guru perlu dilatih dengan metode yang tepat, yaitu mengubah pola pikir guru. Sejak 2007 guru merupakan jabatan profesional yang mempunyai fungsi, peran, dan kedudukan yang sangat penting dalam mencapai visi pendidikan yaitu menciptakan insan Indonesia cerdas dan kompetitif.
Guru dituntut untuk mengembangkan kompetensinya secara berkelanjutan agar mampu menjalankan tugasnya secara professional. Guru profesional adalah guru yang terus menerus meningkatkan 4 kompetensinya yaitu kompetensi profesional (materi ajar), kompetensi pedagogik, kompetensi sosial, dan kompetensi kepribadian. Tugas guru tidak hanya mengajar, membimbing dan menilai, tetapi juga harus melakukan peningkatan keprofesian berkelanjutan (PKB) yang meliputi pengembangan diri, publikasi ilmiah, dan karya inovatif.
Bagaimana kualitas guru di Indonesia?
Hasil penelitian menunjukan kualitas guru di Indonesia melalui data dapat menggambarkan hasil uji kompetensi terhadap 1,6 juta guru oleh Kemdikbud 2015 menunjukkan bahwa 1,3 juta
guru (81%) mendapatkan nilai di bawah 60, hanya 192 guru (0,01%) yang nilainya 90-100, dan
sekitar 130 ribu guru mendapatkan nilai 0-30 (8,13%). Kondisi ini belum mengalami perubahan
yang signifikan dibanding data uji kompetensi 2012 yang reratanya mencapai 46,41. Dari sisi
jumlah guru yang berimplikasi pada rasio guru-siswa, kita patut berbangga karena rasio gurusiswa
Indonesia tergolong sangat baik. Untuk rasio guru-siswa SD adalah 1:20, lebih baik dibandingkan Thailand, China, dan Korea. Demikian juga untuk rasio guru-siswa SMP Indonesia mencapai 1:14, lebih baik dibanding Korea, Inggris, dan bahkan Amerika Serikat.
Tampaknya, belum ada korelasi antara jumlah dan mutu guru, termasuk implikasinya pada mutu pendidikan.
Guru merupakan salah satu komponen utama dalam proses pendidikan. Dengan demikian, berusaha memahami tantangan dan masalah yang akan dihadapi pada masa depan merupakan upaya yang baik untuk mengembangkan profesionalisme guru di era globalisasi.
Kompetensi apa saja yang dibutuhkan untuk menghadapi MEA?
(1) Kemampuan menguasai materi pembelajaran secara luas dan mendalam yang memungkinkan membimbing peserta didik mencapai standar kompetensi;
(2) menguasai ilmu pendidikan, perkembangan dan membimbing peserta didik;
(3) menguasai pembelajaran bidang studi: belajar dan pembelajaran, evaluasi pembelajaran, perencanaan pembelajaran, media pembelajaran, penelitian bagi peningkatan pembelajaran bidang studi;
(4) mampu melaksanakan praktek pembelajaran bidang studi;
(5) memiliki integritas kepribadian yang meliputi aspek fisik-motorik, intelektual, sosial, konatif dan afektif; dan
(6) kompetensi sosial merupakan kemampuan dalam menjalin hubungan sosial secara langsung maupun menggunakan media di sekolah dan luar sekolah.
Bagaimana dengan Kurikulum di Indonesia?
Rekonstruksi kurikulum merupakan proses untuk merancang ulang kurikulum karena tuntutan
kebutuhan untuk merubah secara pasti. Komponen kurikulum: merupakan dokumen lengkap
yang terdiri dari tujuan program, bahan ajar, strategi mengajar, deskripsi alokasi sumber belajar,
metode mengevaluasi hasil belajar dan metode untuk mereview dan adjustment kurikulum itu
sendiri. Mengubah ataupun memperbaiki tata kelola pendidikan sudah dijadikan agenda yang
mendesak untuk segera dilakukan pada pemerintahan yang baru.
Kurikulum pada semua jenjang dan jenis pendidikan dikembangkan dengan prinsip diversifikasi sesuai dengan satuan pendidikan, potensi daerah, dan peserta didik. Pelaksanaan
kurikulum tersebut sarat akan berbagai macam kendala seperti tingginya keragaman masyarakat
Indonesia, mulai dari dimensi sosial, budaya, aspirasi politik, dan kemampuan ekonomi.
Tema kurikulum 2013 yaitu kurikulum yang dapat menghasilkan insan Indonesia yang: produktif, kreatif, inovatif, afektif melalui penguatan sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang terintegrasi dengan kurikulum yang dilengkapi Kompetensi lulusan, Isi, Struktur, Proses pembelajaran, Proses penilaian, Silabus, Buku.
Sumber : Prosiding Seminar Nasional