- Tentukan Media Publikasi
Menentukan media publikasi akan berpengaruh pada poin berikutnya yaitu gaya penulisan dan sistematika.
Misal sobat ingin tulisanya dimuat di koran cetak sekelas Kompas, Jawa Pos atau Suara Merdeka artinya bahasa yang digunakan juga harus baku, ketat dalam mengutip kata dan sumber serta jumlah minimal karakter tulisan.
Akan sangat berbeda ketika tulisan ditujukan untuk publikasi di media online seperti Mojok, Idntime atau campusnesia, tulisan cukup minimal 500 kata, bahasa yang digunakan lebih santai, beberapa tema bisa ditulisa dengan gaya naratif atau poin-poin singkat.
- Bahasa dan Sistematika Penulisan
Poin ini krusial, apalagi buat sobat mahasiswa yang dapat tugas dari dosennya untuk menerbitkan tulisan di media baik online atau cetak.
Sebagaimana sudah kami jelaskan di atas, bahasa disesuaikan dengan media tujuan, untuk tahu seperti apa gaya bahasa suatu media online sebelum menulis dan mengirim tulisan untuk media tersebut lakukan riset sederhana dengan membaca beberapa artikel, setelah merasa tahu gaya bahasa ciri khas media yang ingin dituju sesuaikan tulisan kita, dengan demikian kans lolos akan semakin besar.
Begitu halnya dengan sistematika, ini untuk dipublish di media online ya bambang bukan perpustakaan nasional, jangan mengirim makalah beserta cover dan logo kampus dan minta dipublish di media online.
Karena pembaca bisa dari kalangan mana saja, tidak semua dari background akademis sebisa mungkin gunakan istilah-istilah yang umum dan mudah dipahami alih-alih menggunakan istilah ilmiah dan bahasa asing biar sok edgy, kecerdasan seseorang dalam menulis tidak diukur dari banyak istilah ilmiah dan asing dalam tulisannya, justru sebaliknya mereka yang bisa menulis hal rumit dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami menunjukkan kecerdasan dalam menyampaikan gagasan.
Gunakan saja format menulis bebas, paragraf awal berisi pokok gagasan, kemudian jelaskan lebih rinci di paragraf berikutnya, agar lebih mudah dipahami buat sub judul jika diperlukan.
- Data dan Infografis
Agar tulisan lebih mudah dipahami selain menggunakan bahasa awam jika perlu tambahkan infografis, sebagian kalangan pembaca ada yang lebih mudah memahami informasi berupa visual sehingga bisa melengkap penjelasan lewat tulisan.
Data diperlukan untuk mendukung kredibitas argumen yang diungkapkan, tanpa data gagasan kita hanya akan dianggap dongeng belaka.
Pastikan mencantumkan sumber data sehingga pembaca bisa melakukan cek silang mandiri jika merasa diperlukan.
Gunakan data dengan bijak dan jujur, mengapa ini penting? karena bukan hal aneh lagi belakangan juga muncul para penulis yang “Cherry Picking” mengambil data dan sumber yang hanya menguntungkan pendapatnya tanpa melihat keseluruhan konteksnya.
- Mulai Menulis dan Jangan Menyerah
Apapun akan sulit dikerjakan saat pertama kali melakukan, jam terbang dalam banyak hal memang krusial, demikian juga dalam hal menulis.
Kuncinya adalah mulai aja dulu, dari hal kecil dan lakukan sekarang juga, di tengah jalan ketika buntu kita akan tahu kemana harus melangkah dan cari jalan keluarnya.
Jika cuma angan dan cita-cita kita tidak akan pernah tahu hasilnya, tips terakhir ketika selesai membaca artikel ini mulailah coba menulis, semakin sering dilatih akan terbiasa dengan sendirinya.
Menulis bisa jadi healing, sarana mengeluarkan ide dan gagasan yang lalu lalang di pikiran, selain itu menulis juga menjadi cara untuk menata pola pikir, mengurutkan kilasan kata dan kalimat yang belum sempat terucap.
Dalam konteks mengirim tulisan ke media, jangan mudah menyerah, sekali ditolak cobalah menulis dan kirim lagi, perbaiki apa yang kurang, sempurnakan hingga tulisan sobat berhasil dimuat.
Demikian artikel mengenai Kuliah Whatsapp : 30 Hari Jago Nulis Artikel Populer. Semoga bermanfaat
(smo/smo)