GRATIS! Kuliah Whatsapp : 30 Hari Jago Nulis Artikel Populer. Pendaftaran Terakhir Besok

- Editor

Kamis, 21 Juli 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

  1. Tentukan Media Publikasi

Menentukan media publikasi akan berpengaruh pada poin berikutnya yaitu gaya penulisan dan sistematika.

Misal sobat ingin tulisanya dimuat di koran cetak sekelas Kompas, Jawa Pos atau Suara Merdeka artinya bahasa yang digunakan juga harus baku, ketat dalam mengutip kata dan sumber serta jumlah minimal karakter tulisan.

Akan sangat berbeda ketika tulisan ditujukan untuk publikasi di media online seperti Mojok, Idntime atau campusnesia, tulisan cukup minimal 500 kata, bahasa yang digunakan lebih santai, beberapa tema bisa ditulisa dengan gaya naratif atau poin-poin singkat.

  1. Bahasa dan Sistematika Penulisan

Poin ini krusial, apalagi buat sobat mahasiswa yang dapat tugas dari dosennya untuk menerbitkan tulisan di media baik online atau cetak.

Sebagaimana sudah kami jelaskan di atas, bahasa disesuaikan dengan media tujuan, untuk tahu seperti apa gaya bahasa suatu media online sebelum menulis dan mengirim tulisan untuk media tersebut lakukan riset sederhana dengan membaca beberapa artikel, setelah merasa tahu gaya bahasa ciri khas media yang ingin dituju sesuaikan tulisan kita, dengan demikian kans lolos akan semakin besar.

Begitu halnya dengan sistematika, ini untuk dipublish di media online ya bambang bukan perpustakaan nasional, jangan mengirim makalah beserta cover dan logo kampus dan minta dipublish di media online.

Karena pembaca bisa dari kalangan mana saja, tidak semua dari background akademis sebisa mungkin gunakan istilah-istilah yang umum dan mudah dipahami alih-alih menggunakan istilah ilmiah dan bahasa asing biar sok edgy, kecerdasan seseorang dalam menulis tidak diukur dari banyak istilah ilmiah dan asing dalam tulisannya, justru sebaliknya mereka yang bisa menulis hal rumit dengan bahasa sederhana dan mudah dipahami menunjukkan kecerdasan dalam menyampaikan gagasan.

Gunakan saja format menulis bebas, paragraf awal berisi pokok gagasan, kemudian jelaskan lebih rinci di paragraf berikutnya, agar lebih mudah dipahami buat sub judul jika diperlukan.

  1. Data dan Infografis

Agar tulisan lebih mudah dipahami selain menggunakan bahasa awam jika perlu tambahkan infografis, sebagian kalangan pembaca ada yang lebih mudah memahami informasi berupa visual sehingga bisa melengkap penjelasan lewat tulisan.

Data diperlukan untuk mendukung kredibitas argumen yang diungkapkan, tanpa data gagasan kita hanya akan dianggap dongeng belaka.

Pastikan mencantumkan sumber data sehingga pembaca bisa melakukan cek silang mandiri jika merasa diperlukan.

Gunakan data dengan bijak dan jujur, mengapa ini penting? karena bukan hal aneh lagi belakangan juga muncul para penulis yang “Cherry Picking” mengambil data dan sumber yang hanya menguntungkan pendapatnya tanpa melihat keseluruhan konteksnya.

  1. Mulai Menulis dan Jangan Menyerah

Apapun akan sulit dikerjakan saat pertama kali melakukan, jam terbang dalam banyak hal memang krusial, demikian juga dalam hal menulis.

Kuncinya adalah mulai aja dulu, dari hal kecil dan lakukan sekarang juga, di tengah jalan ketika buntu kita akan tahu kemana harus melangkah dan cari jalan keluarnya.

Jika cuma angan dan cita-cita kita tidak akan pernah tahu hasilnya, tips terakhir ketika selesai membaca artikel ini mulailah coba menulis, semakin sering dilatih akan terbiasa dengan sendirinya.

Menulis bisa jadi healing, sarana mengeluarkan ide dan gagasan yang lalu lalang di pikiran, selain itu menulis juga menjadi cara untuk menata pola pikir, mengurutkan kilasan kata dan kalimat yang belum sempat terucap.

Dalam konteks mengirim tulisan ke media, jangan mudah menyerah, sekali ditolak cobalah menulis dan kirim lagi, perbaiki apa yang kurang, sempurnakan hingga tulisan sobat berhasil dimuat.

Demikian artikel mengenai Kuliah Whatsapp : 30 Hari Jago Nulis Artikel Populer. Semoga bermanfaat

(smo/smo)

 

Berita Terkait

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024
Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan
Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?
Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?
Persiapan Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2024, Simak Kisi- Kisi Lengkap Sesuai SK Tahun 2024
Mengapa e-Guru.id Menjadi Pilihan Utama untuk Peningkatan Kompetensi Guru di Era Digital
Jangan Salah Upload! Ini Persyaratan Administrasi untuk 4 Kategori Pelamar PPPK Guru Tahun 2024
Seleksi PPPK Akan Dibuka Mulai 27 September 2024? Simak Keterangan Selengkapnya!
Berita ini 32 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 16 November 2024 - 11:45 WIB

Guru SD, SMA, dan SMA/SMK Wajib Tahu! 6 Program Prioritas Kemendikdasmen Tahun 2024

Sabtu, 16 November 2024 - 10:52 WIB

Kabar Gembira untuk Guru Sertifikasi maupun Non Sertifikasi Ada Arah Dari Wapres Kepada Menteri Pendidikan

Kamis, 14 November 2024 - 10:23 WIB

Keterangan Mendikdasmen, Deep Learning Bukan Pengganti Kurikulum Merdeka, Lantas Apa?

Rabu, 13 November 2024 - 11:51 WIB

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 6 November 2024 - 11:50 WIB

Persiapan Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2024, Simak Kisi- Kisi Lengkap Sesuai SK Tahun 2024

Berita Terbaru

Kurikulum Pendidikan

Ramai Diperbincangkan Deep Learning, Akan Gantikan Kurikulum Merdeka?

Rabu, 13 Nov 2024 - 11:51 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis