Kamu mungkin pernah membaca atau mendengar mengenai bahasa verbal. Bahasa verbal adalah bahasa yang berbentuk tulisan, ucapan, dan simbol-simbol yang dapat membantu agar mudah di pahami dan di gunakan sebagai alat komunikasi antar individu satu dengan yang lainnya.
Bahasa verbal terbagi menjadi dua kemampuan berbahasa manusia, yaitu bahasa reseptif dan juga bahasa ekspresif. Untuk di ketahui, bahasa reseptif adalah kemampuan manusia dalam memahami informasi pada saat berbahasa, sedangkan, bahasa ekspresif merupakan kemampuan dalam berkomunikasi dengan menggunakan pikiran, perasaan yang di ungkapkan dengan bahasa. Kedua kemampuan itu perlu di ajarkan dan di kembangkan kepada anak sejak usia dini. Di karenakan, jika tidak di ajarkan dan di kembangkan kepada anak sejak usia dini, yang terjadi adalah anak akan mengalami gangguan bahasa reseptif maupun ekspresif.
Dari pengertian di atas, berarti dapat di artikan bahwa gangguan bahasa reseptif dan ekspresif merupakan gangguan di mana seseorang kesulitan dalam memahami informasi dalam berbahasa dan juga kesulitan dalam membahasakan atau menyampaikan pikiran dan perasaan yang di tuangkan dengan bentuk simbol-simbol, tulisan maupun ucapan. Bagaimana cara orangtua mengetahui anaknya mengalami gangguan tersebut atau tidak?
Langkah Mengamati Tanda – Tanda Gangguan Bahasa Verbal Pada Anak
Tanda-tanda anak mengalami gangguan bahasa reseptif
- Anak mengalami kesulitan memahami suatu cerita atau bahasa yang di sampaikan oleh orang lain.
- Keterbatasan anak memiliki kosakata yang sangat terbatas dalam berbicara.
- Anak kesulitan dalam memilih dan mengganti kata pada saat berbicara,
- Anak mengalami kesulitan saat mengucapkan suatu kalimat dengan sempurna.
- Anak tidak paham atau tidak mampu mengikuti intruksi yang dapat di lakukan oleh anak lain seusianya.
Tanda-tanda anak mengalami gangguan bahasa ekspresif
- Anak mengalami kesulitan dalam mengekspresikan pikirannya melalui ucapan serta tulisan.
- Anak kesulitan menuliskan maupun menceritakan suatu cerita.
- Anak ketika berbicara atau menjelaskan isi pikirannya akan menghasilkan bahasa atau kata yang sulit kita pahami.
- Anak mengalami kesulitan menggunakan kata yang tepat saat berbicara.
Dengan melihat tanda-tanda gangguan berbahasa di atas, orang tua dapat mengetahui bagaimana perkembangan bahasa yang terjadi pada anaknya. Apakah telah sesuai dengan usianya atau malah mengalami gangguan-gangguan bahasa tersebut.
Dalam perkembangan anak, orangtua memiliki peran besar dalam mengontrol dan menstimulasi perkembangan anaknya. Perlu di ketahui para orangtua, faktor-faktor penyebab anak yang mengalami gangguan saat berbahasa tentunya harus di pahami dan di hindari agar perkembangan bahasa anak berjalan dengan normal. Berikut ini adalah faktor penyebab gangguan berbahasa pada anak, di antaranya :
Kurangnya motivasi atau dukungan saat anak berbicara
- Anak terlalu sering di biarkan main sendiri.
- Minimnya bimbingan dari orang tua
- Kurangnya model pengajaran bahasa. Faktor ini terjadi ketika orangtua jarang berbicara langsung pada anak karena sibuk.
- Anak terbiasa menonton TV.
- Lingkungan sekitar yang jarang terjadi interaksi sosial.
Cara mengatasi speech delay pada anak
- Lakukan diskusi ringan dengan anak
Sering mengajak anak untuk ngobrol menjadi cara yang efektif untuk mengatasi keterlambatan bicara pada anak. Sering-sering mengajak anak berdiskusi mengenai hal-hal yang menarik bagi mereka. Misalnya membahas tentang kartun kesukaan atau kegiatan yang di lalui selama satu hari. Dengan begitu anak akan terlatih menceritakan suatu hal dengan bahasanya.
Gunakan kalimat-kalimat sederhana yang mudah di mengerti anak, sehingga anak tidak kesulitan untuk menjawab semua pertanyaan yang anda sampaikan. Dengan begitu, anda menciptakan suasana diskusi yang menarik untuk anak. Kedepannya, anak juga akan tertarik jika anda kembali mengajak anak berdiskusi.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya