Jumlah guru dan tendik berstatus honorer di bawah naungan Pemprov Kepri yang terdiri dari guru dan tenaga kependidikan, yang tersebar di 5 Kabupaten dan 2 Kota, untuk jenjang SMAN, SMKN dan SLBN, berjumlah 2.575 orang.
Gubernur Ansar dalam sambutannya menyampaikan pendidikan sangat dibutuhkan untuk membangun peradaban manusia yang lebih baik.
Hal ini menjadi konsen pembangunan di Provinsi Kepri melalui Misi “Mewujudkan Kualitas SDM yang Berkualitas, Sehat dan Berdaya Saing dengan Berbasisikan Iman dan Taqwa”.
“Oleh karena itu peran guru dalam pembangunan sangat strategis. Demikian pula para Tenaga ependidikan, yang membantu secara administrasi, baik sebagai operator, petugas kebersihan, pustakawan dan lain-lain, yang memiliki peranan sangat penting dalam pelaksanaan proses belajar mengajar di satuan pendidikan,” ujar Gubernur Ansar Ahmad, dikutip dari siaran pers Diskominfo Pemprov Kepri.
Gubernur Ansar menyampaikan rasa terimakasih kepada para guru dan tekndik karena berkat peran sertanya kualitas pendidikan di Provinsi Kepri makin membaik ditandai dengan Indeks Pendidikan Tahun 2021 Provinsi Kepri menempati urutan ke-4 dari 34 Provinsi Se-Indonesia.
Dengan Angka Partisipasi Sekolah yang makin meningkat sebesar 0,14 persen, pada Tahun 2022 sebesar 84,54 persen dan Tahun 2021 84,40 persen.
Rata-rata Lama Sekolah di Provinsi Kepulauan Riau meningkat 0,19 Tahun. Dimana Tahun 2022 yaitu 10,37 Tahun dan Tahun 2021 sebesar 10,18 Tahun.
“Terimakasih atas peran bapak/Ibu selama ini karena turut mencerdaskan anak-anak di Kepri. Semoga pengorbanan bapak/ibu selama ini mendapatkan ganjaran pahala dari Allah SWT,” ucapnya.
Gaji guru honorer dan tendik naik sebagai wujud kepedulian terhadap guru dan tendik honorer, Gubernur Ansar mengungkapkan bahwa Asosiasi Pemerintah Provinsi terus mendorong usulan ke Pemerintah Pusat untuk mempertimbangkan kembali rencana penghapusan honorer.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya