Upah guru honorer yang rendah mendapat tanggapan Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) Puan Maharani. Puan Maharani turut buka suara di peringatan Hari Pendidikan Nasional tahun 2023 pada Selasa (2/5/2023) lalu.
Puan Maharani yang selama ini mengamati kondisi pendidikan di tanah air ikut menyoroti beberapa permasalahan pendidikan di Indonesia, terutama rendahnya upah guru honorer. Upah guru honorer yang masih rendah menjadi kasus yang tertahun-tahun belum terselesaikan.
Puan Maharani sebagai wakil rakyat berupaya mendesak pemerintah supaya menaikkan upah guru honorer. Pasalnya nasib guru honorer akan menentukan maju mundurnya pendidikan di Indonesia.
Pada sambutannya, ia menyampaikan beberapa poin penting melalui keterangan tertulis. Berikut pernyataan yang disampaikan oleh Ketua DPR Puan Maharani di Jakarta pada peringatan Hari Pendidikan Nasional.
1. Pengangkatan Guru Honorer jadi PPPK Secara Optimal
Tidak adanya lagi pengangkatan Pegawai Negeri Sipil (PNS) jabatan fungsional guru membuat tenaga pendidik pesimis untuk bisa menjadi Aparatur Sipil Negara (ASN). Namun, harapan menjadi ASN masih ada karena pemerintah membuka kesempatan pengangkatan guru honorer menjadi Pegawai Pemerintah dengan Perjanjian Kerja (PPPK).
Puan Maharani mendorong pengangkatan guru honorer menjadi PPPK secara optimal di tahun 2023. Menurutnya guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa, pemerintah harus memperhatikan nasib seorang guru.
“Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa yang harus kita perhatikan bersama. Dengan diangkatnya para guru honorer menjadi PPPK, ini merupakan langkah maju bagi kesejahteraan mereka,” ucap Puan Maharani.
Halaman selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya