Project Based Learning (PjBL) merupakan pendekatan pengajaran yang dibangun di atas kegiatan pembelajaran dan tugas nyata yang memberikan tantangan bagi peserta didik yang terkait dengan kehidupan sehari-hari untuk dipecahkan secara berkelompok.
Pembelajaran berbasis proyek juga diartikan sebagai suatu model pembelajaran yang berpusat pada peserta didik dan memberikan pengalaman belajar yang bermakna bagi peserta didik.
Pengalaman belajar peserta didik maupun konsep dibangun berdasarkan produk yang dihasilkan dalam proses pembelajaran berbasis proyek.
Kerja proyek merupakan suatu bentuk kerja yang memuat tugas-tugas kompleks berdasarkan kepada pertanyaan dan permasalahan yang sangat menantang.
Menuntun peserta didik untuk merancang, memecahkan masalah, membuat keputusan, melakukan kegiatan investigasi, serta memberikan kesempatan peserta didik untuk bekerja secara mandiri.
Karakteristik Project Based Learning
Karakteristik model PjBL diantaranya yaitu peserta didik dihadapkan pada permasalahan konkret, mencari solusi, dan mengerjakan projek dalam tim untuk mengatasi masalah tersebut.
Global SchoolNet (2000) mengungkapkan bahwa project based learning yang merupakan pendekatan pembelajaran, memiliki karakteristik sebagai berikut:
- peserta didik membuat keputusan tentang sebuah kerangka kerja;
- adanya permasalahan atau tantangan yang diajukan kepada peserta didik;
- peserta didik mendesain proses untuk menentukan solusi atas permasalahan atau tantangan yang diajukan;
- peserta didik secara kolaboratif bertanggungjawab untuk mengakses dan mengelola informasi untuk memecahkan permasalahan,;
- proses evaluasi dijalankan secara kontinyu;
- peserta didik secara berkala melakukan refleksi atas aktivitas yang sudah dijalankan;
- produk akhir aktivitas belajar akan dievaluasi secara kualitatif; dan
- situasi pembelajaran sangat toleran terhadap kesalahan dan perubahan.
Adapun karakteristik materi yang sesuai dalam penerapan model project based learning ini yaitu:
- Memiliki kompetensi dasar yang lebih menekankan pada aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi (memodifikasi, mencoba, membuat, menggunakan, mengoperasikan, memproduksi, merekonstruksi, mendemonstrasikan, menciptakan, merancang,menguji, dan lain-lain).
- Dapat menghasilkan sebuah produk.
- Memiliki keterkaitan dengan permasalahan nyata atau kehidupan sehari-hari.
Keunggulan Project Based Learning
Setidaknya ada 10 (sepuluh) keunggulan dari pembelajaran berbasis proyek ini. Diantaranya adalah sebagai berikut.
- Meningkatkan motivasi belajar peserta didik untuk belajar mendorong kemampuan mereka untuk melakukan pekerjaan penting, dan mereka perlu dihargai;
- Meningkatkan kemampuan pemecahan masalah;
- Membuat peserta didik menjadi lebih aktif dan berhasil memecahkan problem-problem yang kompleks;
- Meningkatkan kolaborasi:
- Mendorong peserta didik untuk mengembangkan dan mempraktikkan keterampilan komunikasi;
- Meningkatkan keterampilan peserta didik dalam mengelola sumber;
- Memberikan pengalaman kepada peserta didik pembelajaran dan praktik dalam mengorganisasi proyek dan membuat alokasi waktu dan sumber-sumber lain seperti perlengkapan untuk menyelesaikan tugas;
- Menyediakan pengalaman belajar yang melibatkan peserta didik secara kompleks dan dirancang berkembang sesuai dunia nyata;
- Melibatkan seluruh peserta didik untuk belajar mengambil informasi dan menunjukkan pengetahuan yang dimiliki, kemudian diimplementasikan dengan dunia nyata; serta
- Membuat suasana belajar menjadi menyenangkan, sehingga peserta didik maupun pendidik menikmati proses pembelajaran.
PjBL ini dapat membudayakan berpikir tingkat tinggi (high order thinking skill /HOTS) dalam mengimplementasikan pembelajaran saintifik (Mengamati, Mengasosiasi, Mencoba, Mendiskusikan, dan Mengkomunikasikan) serta pembelajaran abad 21 (4C: Critical thinking, Collaboration, Creative, Communication).
Kekurangan Project Based Learning
Adapun kekurangan dari pembelajaran berbasis proyek adalah sebagai berikut:
- Setiap mata pelajaran mempunyai kesulitan tersendiri, yang tidak dapat selalu dipenuhi di dalam proyek. (misalnya dalam pembelajaran keagamaan) karena kegiatan siswa difokuskan pada pekerjaan yang serupa dengan situasi yang sebenarnya (adanya proses mengamati secara langsung).
- Sulit untuk memilih proyek yang tepat.
- Menyiapkan tugas bukan suatu hal yang mudah.
- Sulitnya mencari sumber-sumber referensi yang sesuai.
Manfaat Project Based Learing bagi Siswa
Model project based learning (PjBL) membantu siswa dalam belajar, antara lain adalah:
- pengetahuan dan keterampilan yang kokoh dan bermakna guna (meaningfull-use) yang dibangun melalui tugas-tugas dan pekerjaan yang otentik;
- memperluas pengetahuan melalui keotentikan kegiatan kurikuler yang terkudung oleh proses kegiatan belajar melakukan perencanaan (designing) atau investigasi yang open-ended, dengan hasil atau jawaban yang tidak ditetapkan sebelumnya oleh perspektif tertentu; dan
- membangun pengetahuan melalui pengalaman dunia nyata dan negosiasi kognitif antarpersonal yang berlangsung di dalam suasana kerja kolaboratif.
Syarat Pelaksanaan Project Based Learning
Pembelajaran project based learning dapat dilaksanakan apabila dipenuhi syarat-syarat seperti guru harus terampil mengidentifikasi kompetensi dasar yang lebih menekankan pada aspek keterampilan atau pengetahuan pada tingkat penerapan, analisis, sintesis, dan evaluasi.
Kemudian guru juga harus mampu memilih materi atau topik-topik yang akan dijadikan tema proyek sehingga menjadi menarik, terampil menumbuhkan motivasi peserta didik dalam mengerjakan proyek.
Adanya fasilitas dan sumber belajar yang cukup serta guru harus melihat kesesuaian waktu proyek dengan kalender akademik sehingga kegiatan proyek memungkinkan akan dilakukan.
Alur Pembelajaran Project Based Learning
Alur pembelajaran PjBL ini terdiri dari setidaknya 6 (enam) alur, diantaranya adalah sebagai berikut.
1. Pengenalan masalah (pertanyaan)
Pembelajaran dimulai dengan sebuah pertanyaan driving question yang dapat memberi penugasan pada peserta didik untuk melakukan suatu aktivitas.
2. Mendesain perencaanaan proyek
Perencanaan dilakukan secara kolaboratif antara pendidik dengan peserta didik dengan harapan peserta didik akan merasa memiliki atas proyek tersebut.
3. Penyusunan jadwal proyek
Pendidik dan peserta didik secara kolaboratif menyusun jadwal aktivitas dalam menyelesaikan proyek.
4. Pelaksanaan monitoring proyek
Pendidik bertanggungjawab untuk melakukan monitor terhadap aktivitas peserta didik selama menyelesaikan proyek. Monitoring dilakukan dengan cara memfasilitasi peserta didik pada setiap proses.
5. Menguji hasil (presentasi proyek)
Penilaian dilakukan untuk membantu pendidik dalam mengukur ketercapaian standar, berperan dalam mengevaluasi kemajuan masing masing peserta didik, memberi umpan balik tentang tingkat pemahaman yang sudah dicapai oleh peserta didik, serta membantu pendidik dalam menyusun strategi pembelajaran berikutnya.
6. Evaluasi dan refleksi
Pada akhir proses pembelajaran, pendidik dan peserta didik melakukan refleksi terhadap aktivitas dan hasil proyek yang sudah dijalankan. Proses refleksi dilakukan baik secara individu maupun kelompok.
Penerapan Teknologi Digital dalam PjBL di Era Pandemi
Pembelajaran di era pandemi dilakukan dengan metode pembelajaran jarak jauh. Terdapat dua model dalam melaksanakan kegiatan pemelajaran, yaitu dengan:
- Syncrounus (waktunya sudah terjadwal); dan
- Asyncrounus (waktunya tidak ditentukan)
Adapun media digital dan multimedia yang dapat dimanfaatkan oleh guru dalam pembelajaran menggunakan model project based learning (PjBL) ini, antara lain adalah:
- Modul Digital, meliputi Sigil, Flip HTML5, AnyFlip, dan lain-lain.
- Video Pembelajaran, meliputi Camtasia, Filmora, Adobe Premier dan lain-lain
- Multimedia (linear, interaktif, hiperaktif) yang meliputi video YouTube, Authorware, Adobe Flash, Website dinamis, dan lain sebagainya.
Segera daftarkan diri Anda dalam Pelatihan yang PALING BANYAK DIMINATI bersertifikat 32 JP “Membuat Video Pembelajaran Animasi Menggunakan Powerpoint” yang diselenggarakan oleh e-Guru id. Pelatihan ini mulai dilaksanakan pada tanggal 2-14 April 2022 dengan pertemuan sebanyak 5 kali. Tunggu apa lagi? Daftar sekarang juga sebelum kuota peserta habis!
KLIK DISINI untuk mendaftar!
KLIK DISINI untuk mendaftar!
Download materi Diklat gratis 40 JP pertemuan hari kedua pdf
Download materi Diklat gratis 40 JP pertemuan hari kedua pdf