Silahkan peserta pelatihan dapat download materi diklat gratis 32 JP pertemuan kedua: memahami pembelajaran dengan paradigma baru pada bagian akhir pembahasan, sebelumnya mari pahami sekilas tentang latar belakang kebijakan kurikulum prototipe.
Latar Belakang Kebijakan Kurikulum Prototipe
Kurukulum prototipe lahir salah satunya sebagai upaya dalam mengatasi krisis belajar seperti rendahnya kompetensi dasar serta tingginya ketimpangan pembelajaran, upaya ini sebagai bentuk pencegahan dan penanganan terhadap learning loss
Penerapan kurikulum prototipe akan dilakukan secara bertahap, sehingga sekolah tidak perlu khawatir dipaksa untuk mengubah kurikulum. Mentri Pendidikan dan kebudayaan, Bapak Nadiem Makarim menyatakan bahwa beliau mengizinkan setiap sekolah untuk membuat keputusannya sendiri.
Pandemi Menimbulkan (Learning Loss)
Penelitian telah menunjukkan bahwa pandemi telah menyebabkan hilangnya pembelajaran yang signifikan dalam keterampilan melek huruf dan komputasi. Tanda-tanda kehilangan belajar: Penurunan kemajuan belajar dari Kelas 1 ke Kelas 2 SD setelah setahun pandemi.
Sebelum pandemi, pencapaian tahunan (SD Kelas 1) adalah 129 literasi dan 78 numerasi. Nilai kelas 1 turun drastis atau learning loss pasca pandemi.
Kehilangan pembelajaran ini setara dengan enam bulan sekolah dalam hal literasi, dan hilangnya pembelajaran ini setara dengan lima bulan pendidikan dalam hal pendidikan.
Kurikulum Prototipe Untuk Membantu Pemulihan Pembelajaran
Dari tahun 2022 hingga 2024, kami menyediakan kurikulum prototipe ke lembaga pendidikan sebagai peluang pemulihan pembelajaran tambahan. Kebijakan kurikulum nasional akan ditinjau kembali pada tahun 2024 berdasarkan penilaian yang dilakukan selama masa pemulihan pembelajaran.
Memanfaatkan kurikulum 2013 sebelum pandemi COVID-19, dan kurikulum darurat 2013 (kurikulum 2013 yang disederhanakan), di mana pandemi mulai menyebar ke berbagai bidang, salah satunya adalah sektor pendidikan, dan kurikulum 2020 2021 untuk keadaan darurat pandemi telah telah dilaksanakan.
Namun, pandemi tak kunjung usai sehigga pemerintah beserta pemangku kepentingan lainnya harus memecahkan masalah pada berbagai bidang agar kehidupan dapat berjalan dengan baik dan optimal, salah satu upaya pada bidang pendidikan adalah penerapan kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe di sp dan smk pk pada pandemi di tahun 2021 – 2022.
Selanjutnya melakukan pemulihan pembelajaran pada tahun 2022 – 2024 dengan penerapan kurikulum 2013, kurikulum darurat, dan kurikulum prototipe sebagai opsi bagi semua satuan pendidikan. Serta upaya pencegahan pada tahun 2024 dengan penentuan kebijakan kurikulum nasional berdasarkan evaluasi terhadap kurikulum pada masa pemulihan pembelajaran
Karakteristik Utama Pemulihan Pembelajaran
Kurikulum prototipe mendorong pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan siswa, serta memberi ruang lebih luas pada pengembangan karakter dan kompetensi dasar. Kurikulum prototipe memiliki beberapa karakteristik utama yang mendukung pemulihan pembelajaran:
1. Pembelajaran berbasis projek untuk pengembangan soft skills dan karakter (iman, taqwa, dan akhlak mulia; gotong royong; kebinekaan global; kemandirian; nalar kritis; kreativitas)
2. Fokus pada materi esensial sehingga ada waktu cukup untuk pembelajaran yang mendalam bagi kompetensi dasar seperti literasi dan numerasi.
3. Fleksibilitas bagi guru untuk melakukan pembelajaran yang sesuai dengan kemampuan murid (teach at the right level) dan melakukan penyesuaian dengan konteks dan muatan lokal.
Materi Diklat Pertemuan Kedua: Memahami Pembelajaran Dengan Paradigma Baru
Silahkan download materi diklat gratis 32 JP pertemuan kedua pada link berikut ini:
DOWNLOAD MATERI 2
Untuk mengetahui lebih lanjut tentang Desain dan Implementasi Kurikulum Paradigma Baru di Satuan Pendidikan BERSERTIFIKAT 64 JP !!!! silahkan mengikuti program pelatihan dari e-guru.id untuk berdiskusi bersama teman-teman guru di Indonesia, dengan pendampingan bersama pemateri yang ahli dibidangnya. DAFTAR SEKARANG!!!