Asesmen dalam Kurikulum Merdeka – Diklat nasional gratis bersertifikat 32 JP ini merupakan diklat yang diselenggarakan oleh e-Guru Id secara gratis tanpa dipungut biaya apapun. Kegiatan diklat gratis ini akan dilaksanakan mulai tanggal 11-14 April 2022 pukul 13.30 WIB melalui zoom meeting, dan siaran langsung di youtube.
Diklat yang berjudul ” Aktualisasi Asesmen dalam Kurikulum Merdeka ” yang akan diisi oleh Bapak Marjito, S.Pd. yang merupakan salah satu mentor e-Guru.id. Pada diklat kali ini peserta akan belajar berbagai hal tentang asesmen di Kurikulum Merdeka.
Kegiatan Diklat yang berlangsung sebanyak empat kali pertemuan ini akan membahas berbagai materi seputar asesmen di Kurikulum Merdeka, antara lain adalah sebagai berikut.
- Prinsip pembelajaran Kurikulum Merdeka, dilaksanakan pada tanggal 11 April 2022.
- Prinsip asesmen Kurikulum Merdeka, dilaksanakan pada tanggal 12 April 2022.
- Menyusun asesmen Kurikulum Merdeka, dilaksanakan pada tanggal 13 April 2022.
- Literasi dan numerasi Kurikulum Merdeka, dilaksanakan pada tanggal 14 April 2022.
Dengan mengikuti kegiatan Diklat ini, tentunya peserta akan mendapatkan sertifikat 32 JP, dan yang lebih penting adalah ilmu yang berlimpah yang bisa diterapkan di kelas.
Sekilas Tentang Kurikulum Merdeka
Kurikulum Merdeka merupakan kurikulum yang akan diberlakukan mulai tahun ajaran 2022/2023. Kurikulum Merdeka ini diluncurkan sebagai nama pengganti dari Kurikulum Prototipe yang secara garis besar esensi dan tujuannya sama.
Kerangka kurikulum yang diterapkan di sekolah penggerak telah menggunakan Kurikulum Merdeka. Dalam hal ini Pemerintah berperan menyiapkan:
- Profil Pelajar Pancasila. Kompetensi dan karakter yang tertuang dalam 6 dimensi, berfungsi sebagai penuntun arah yang memandu segala kebijakan dan pembaruan dalam sistem pendidikan Indonesia, termasuk pembelajaran dan asesmen.
- Struktur kurikulum. Jabaran mata pelajaran beserta alokasi jam pembelajaran.
- Capaian Pembelajaran (CP). Kompetensi dan karakter yang dicapai setelah menyelesaikan pembelajaran dalam kurun waktu tertentu.
- Prinsip pembelajaran dan asesmen. Berfungsi sebagai nilai-nilai yang mendasari pelaksanaan pembelajaran dan asesmen.
Asesmen Kurikulum Merdeka
Asesmen adalah proses pengumpulan dan pengolahan informasi untuk mengetahui kebutuhan belajar, perkembangan dan pencapaian hasil belajar peserta didik. Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup:
- asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as Learning);
- asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for Learning); dan
- asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
Selama ini pelaksanaan asesmen cenderung berfokus pada asesmen sumatif yang dijadikan acuan untuk mengisi laporan hasil belajar. Hasil asesmen belum dimanfaatkan sebagai umpan balik untuk perbaikan pembelajaran.
Pada pembelajaran paradigma baru, pendidik diharapkan lebih berfokus pada asesmen formatif dibandingkan sumatif dan menggunakan hasil asesmen formatif untuk perbaikan proses pembelajaran yang berkelanjutan.
Prinsip Asesmen Kurikulum Merdeka
Prinsip Asesmen dalam Kurikulum Merdeka tidak menekankan pada metode yang konkrit, melainkan pada tujuan serta fungsi asesmen sebagai umpan balik untuk meningkatkan kualitas pembelajaran.
Setidaknya ada lima prinsip penilaian atau asesmen. Berikut beberapa prinsip asesmen yang diterapkan di Kurikulum Merdeka.
- Asesmen merupakan bagian terpadu dari proses pembelajaran, memfasilitasi pembelajaran, dan menyediakan informasi yang holistik sebagai umpan balik untuk pendidik, peserta didik, dan orang tua agar dapat memandu mereka dalam menentukan strategi pembelajaran selanjutnya.
- Dirancang dan dilakukan sesuai dengan fungsi asesmen tersebut, dengan keleluasaan untuk menentukan teknik dan waktu pelaksanaan asesmen agar efektif mencapai tujuan pembelajaran.
- Asesmen dirancang secara adil, proporsional, valid, dan dapat dipercaya (reliable) untuk menjelaskan kemajuan belajar dan menentukan keputusan tentang langkah selanjutnya.
- Laporan kemajuan belajar dan pencapaian peserta didik bersifat sederhana dan informatif, memberikan informasi yang bermanfaat tentang karakter dan kompetensi yang dicapai serta strategi tindak lanjutnya.
- Hasil asesmen digunakan oleh peserta didik, pendidik, tenaga kependidikan, dan orang tua sebagai bahan refleksi untuk meningkatkan mutu pembelajaran.
Prinsip Pembelajaran Kurikulum Merdeka
Dalam Kurikulum Merdeka, pembelajaran dilaksanakan dengan mengacu pada prinsip pembelajaran sebagai berikut:
- Pembelajaran dirancang dengan mempertimbangkan tahap perkembangan dan tingkat pencapaian peserta didik saat ini, sesuai kebutuhan belajar, serta mencerminkan karakteristik dan perkembangan yang beragam sehingga pembelajaran menjadi bermakna dan menyenangkan.
- Pembelajaran dirancang dan dilaksanakan untuk membangun kapasitas untuk menjadi pembelajar sepanjang hayat.
- Proses pembelajaran mendukung perkembangan kompetensi dan karakter peserta didik secara holistik.
- Pembelajaran yang relevan, yaitu pembelajaran yang dirancang sesuai konteks, lingkungan dan budaya peserta didik, serta melibatkan orang tua dan masyarakat sebagai mitra.
- Pembelajaran berorientasi pada masa depan yang berkelanjutan
Paradigma Asesmen Kurikulum Merdeka
Perencanaan dan pelaksanaan asesmen formatif dan sumatif memperhatikan beberapa hal sebagai berikut:
1. Penerapan Pola Pikir Bertumbuh (Growth Mindset)
Penerapan pola pikir bertumbuh dalam asesmen diharapkan membangun kesadaran bahwa proses pencapaian tujuan pembelajaran, lebih penting daripada sebatas hasil akhir. Pendidik diharapkan mampu menerapkan ide penerapan pola pikir bertumbuh.
2. Terpadu
Asesmen dilaksanakan terpadu dengan pembelajaran mencakup kompetensi pada ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan yang saling terkait. Rumusan capaian pembelajaran telah mengakomodasi tiga ranah tersebut.
3. Keleluasaan dalam Menentukan Jenis Asesmen
Dalam pembelajaran intrakurikuler, pendidik diberikan keleluasaan dalam merencanakan dan menggunakan jenis asesmen dengan mempertimbangkan:
- karakteristik mata pelajaran;
- karakteristik dan kemampuan peserta didik, capaian pembelajaran; dan
- tujuan pembelajaran, serta sumber daya pendukung yang tersedia.
Jenis asesmen sesuai fungsinya mencakup: asesmen sebagai proses pembelajaran (assessment as learning), asesmen untuk proses pembelajaran (assessment for learning), dan asesmen pada akhir proses pembelajaran (assessment of learning).
4. Keleluasaan dalam Menggunakan Teknik dan Instrumen Asesmen
Dalam hal ini pendidik diberikan keleluasaan dalam menggunakan teknik dan instrumen asesmen penilaian. Teknik asesmen berupa Observasi, Performa, Tes Tertulis maupun Tes Lisan.
Sedangkan instrument asesmen dapat berupa Rubrik, Eksemplar, Ceklis, Catatan Anekdotal, Grafik Perkembangan Peserta Didik (Kontinum).
Literasi dan Numerasi Kurikulum Merdeka
Literasi merupakan kecapakan dasar yang memberikan peserta didik bekal dalam memilih dan menganalisis informasi secara kritis, serta mengimplementasikannya untuk pengambilan keputusan dalam kehidupan.
Sedangkan numerasi adalah kecapakan dasar yang memberikan peserta didik bekal untuk mengimplementasikan konsep bilangan dan operasi hitung dalam kehidupan sehari-hari, serta kemampuan dalam menginterpretasi informasi kuantitatif yang ditemui di sekitarnya.
Kemampuan literasi dan numerasi perlu ditanamkan pada peserta didik sejak dini. Hal tersebut dikarenakan dalam kehidupan sehari-hari, peserta didik yang nantinya terjun di masyarakat akan selalu menjumpai permasalahan-permasalahan yang berkaitan dengan literasi dan numerasi dalam kehidupannya.
Sehingga pengetahuan tentang literasi dan numerasi ini tidak hanya berdampak pada peserta didik sebagai individu, tetapi juga sebagai masyarakat, bangsa dan negara.
Inti dari literasi numerasi adalah keterampilan dan sikap yang dibutuhkan setiap siswa dalam menggunakan bilangan dan data untuk membuat keputusan dalam kehidupan siswa maupun bermasyarakat.
Siswa yang memiliki kemampuan literasi-numerasi yang baik dapat menjadi warga negara yang mampu memahami informasi statistik dan berita perekonomian suatu negara.
Dengan begitu, siswa dapat dengan mudah mengikuti perkembangan negara melalui berita aktual berdasarkan data dan informasi yang disajikan di berbagai media. Tiga aspek penting dalam kemampuan literasi dan numerasi yaitu:
- berhitung (counting);
- relasi numerasi (numerical relation); dan
- operasi aritmatika (arithmetic operation).
Segera daftarkan diri Anda untuk mengikuti Diklat Nasional gratis bersertifikat 32 JP: “Aktualisasi Asesmen dalam Kurikulum Merdeka” yang akan dilaksanakan mulai tanggal 11-14 April 2022 Pukul 13.30 WIB. Setiap peserta mendapatkan sertifikat 32 JP lho!
Peserta yang mendaftar Diklat Aktualisasi Asesmen dalam Kurikulum Merdeka akan mendapatkan berbagai fasilitas yang meliputi sertifikat bernama 40 JP, akses Zoom Meeting, laporan pengembangan diri, dan seminar KIT (full materi Diklat, undangan & rekap daftar hadir). (mfs)
KLIK DISINI untuk mendaftar!
KLIK DISINI untuk mendaftar!