Contoh Ice Breaking – Ice breaking adalah bagian yang tidak terpisahkan dalam proses pembelajaran. Pada jenjang pendidikan apapun, semuanya membutuhkan kehadiran ice breaking agar suasana belajar tidak membosankan.
Manfaat yang didapatkan dari penerapan ice breaking di dalam kelas antara lain membuat siswa lebih fokus dan berkonsentrasi, menciptakan atmosfer positif dalam kelas, meningkatkan motivasi belajar siswa, serta membangun interaksi antara guru dengan siswa.
Guru perlu mengetahui bahwa tingkat ketahanan dan fokus siswa terhadap sesuatu cenderung memiliki batasan. Artinya, tidak semua siswa memiliki daya simak tingkat tinggi terhadap materi ajar.
Suatu studi yang dilakukan oleh Thomas (1972) menunjukkan bahwa setelah 10 menit, siswa cenderung kehilangan konsentrasi saat menyimak pembelajaran. Oleh karena itu, dibutuhkan ‘pemecah kebekuan’ agar proses belajar dapat berjalan efektif.
Berikut ini adalah contoh ice breaking yang menarik untuk siswa tingkat sekolah dasar :
- Bernyanyi Sambil Bergerak
Media lagu selain digunakan sebagai media pembelajaran, juga dapat digunakan untuk ice breaking, yang dikombinasikan dengan gerakan tubuh dan kuis singkat ketika lagu berhenti di kata tertentu.
Ice breaking ini mirip dengan permainan ular naga, hanya saja dimodifikasi dengan teknik tertentu. Sangat sesuai jika diterapkan untuk kelas bawah, yakni kelas 1,2, dan 3.
Cara bermainnya dapat dilakukan sebelum siswa masuk ke dalam kelas seperti berikut ini:
- Dua orang siswa berdiri saling berhadapan, merapatkan tangan, dan mengangkatnya ke atas sehingga terbentuk celah untuk dilewati siswa lainnya.
- Siswa lainnya menyanyikan lagu ‘Cicak di Dinding’ sembari berbaris memegang pundak temannya lalu mengitari celah di antara dua siswa tersebut.
- Ketika berhenti di kata ‘Hap’, maka dua siswa yang berdiri harus menangkap salah satu siswa dengan kedua tangan mereka.
- Siswa yang tertangkap harus menjawab pertanyaan dari guru untuk masuk ke dalam kelas.
- Tepuk Tangan
Aktivitas sederhana seperti bermain tepuk-tepukan sangat efektif untuk mencairkan suasana ketika pembelajaran sedang berlangsung. Misalkan saat siswa mulai jenuh mendengarkan penjelasan guru atau saat suasana kelas mulai tidak kondusif, maka guru dapat melakukan ice breaking tepuk tangan sesuai petunjuk yang diberikan.
Siswa yang melakukan tepuk tangan tidak sesuai petunjuk guru, maka diharuskan menjawab pertanyaan. Ice breaking ini cocok diterapkan untuk semua jenjang kelas.
- Permainan Kata
Bermain dengan kata-kata lebih sesuai jika diterapkan pada siswa kelas atas, yakni kelas 4, 5, dan 6 mengingat keterampilan berpikir mereka telah berkembang jauh lebih baik dalam mengintepretasi kata.
Contoh permainan tebak kata yang dapat digunakan sebagai ice breaking baik individu maupun berkelompok yaitu sambung kata dari teman sebelah, komunikata, baca kalimat berdasarkan petunjuk ‘Jika-Maka’, hingga bermain tebak kata ‘Apakah Itu?’
- Tebak Benda
Ice breaking ini dilakukan secara kelompok dengan membentuk lingkaran besar sembari bernyanyi. Jika lagu berhenti pada seorang siswa, maka dia diharuskan menebak benda yang didekatkan di pipi dengan kondisi mata tertutup. Guru dapat menerapkan ice breaking ini untuk semua tingkatan kelas, baik kelas bawah maupun kelas atas.
- Permainan Tempel Tangan
Petunjuk permainan ini yaitu siswa diharuskan menempelkan tangan pada benda-benda dalam kelas yang memiliki karakteristik tertentu, mulai dari warna, bentuk, hingga ukuran.
Misalkan saat guru berkata ‘Merah’ maka siswa diharuskan secepatnya menemukan benda berwarna merah dan menempelkan tangannya. Guru dapat menerapkan ice breaking ini untuk semua tingkatan kelas, terutama kelas bawah.
- Brain Gym
Brain gym memiliki segudang manfaat bagi siswa, seperti membuat tubuh lebih bersemangat hingga meningkatkan daya ingat dan kreativitas. Terdapat kurang lebih 26 macam gerakan brain gym yang dapat diterapkan pada siswa baik kelas atas maupun kelas bawah sebelum memulai pembelajaran di kelas.
Tentunya masih banyak lagi contoh ice breaking menarik yang dapat diterapkan pada siswa tingkat sekolah dasar. Mereka memiliki karakteristik yang tentunya berbeda dengan siswa menengah pertama atau atas.
Guru perlu memperhatikan aspek psikologis siswa dalam menerapkan ice breaking, yang mana pada umumnya lebih menyukai keceriaan dan aktivitas fisik.
Jangan lewatkan pelatihan untuk guru di bulan Januari 2022 tentang “Ice Breaking Seru, No Boring & Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik dan Menyenangkan” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:
Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
Info lebih lanjut:
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555