..
Secara sederhana, dapat kita katakana bahwa Merdeka Belajar merupakan tatanan pendidikan yang merombak kebiasaan belajar lama yang cenderung monoton dan membosankan.
Sehingga, pada merdeka belajar Kemdikbud Ristek menyusun suatu rangkaian kurikulum yang lebih fleksibel untuk mendukung peminatan peserta didik.
Dalam hubungannya antara computational thinking dengan Merdeka Belajar adalah dimana pada bidang-bidang yang disukai siswa, apabila mendapatkan suatu kendala maka cara berpikirnya adalah bagaimana agar dapat memecahkan masalah menjadi masalah yang lebih kecil.
Beberapa langkah yang mungkin dapat dilakukan dalam menerapkan keterampilan tersebut di era merdeka belajar adalah :
- Decomposition
Maksudnya adalah memecah beberapa masalah yang sifatnya kompleks kedalam beberapa bagian kecil yang lebih sederhana untuk mempermudah menemukan solusi yang dimaksud.
- Pattern Recognition
Terdapat istilah connecting the dots yang artinya pada tiap masalah atau kendala yang muncul, dicari hubungan yang mungkin bersinggungan agar dapat ditarik solusi dari padanya.
- Abstraction
Abstraksi berarti melakukan penyaringan terhadap suatu gejala/peristiwa tertentu. Yang mana dalam hal ini adalah melihat permasalahan, generalisasi masalah dan melakukan identifikasi informasi yang ada dalam computational thinking.
- Algorithm
Algoritma secara umum dikenal sebagai penyusunan sistem. Artinya adalah berdasarkan analisis masalah yang ada, penyelesaian masalah akan cenderung lebih efektif dan efisien karena sudah sesuai dengan yang dibuat.
Lalu, bagaimana manfaat dari computational thinking ini? Apakah hanya akan berguna di lingkungan pendidikan saja? Atau juga dapat berguna di luar lingkungan sekolah? Di bawah ini beberapa manfaat dari pembiasaan computational thinking :
- Meningkatkan Kemampuan Problem Solving
- Mengembangkan Kreativitas
- Meningkatkan Kemampuan Komunikasi
- Mendorong Kegigihan Anak
- Meningkatkan Kemampuan Digital Literacy
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya