Mengatasi Anak Tantrum – Tantrum merupakan ekspresi emosi yang berlebihan pada anak. Terutama saat anak sedang marah dan frustasi.
Yang dilakukan anak ketika tantrum adalah menangis, merengek, menjerit, menendang, atau memukul dengan agresif. Namun, walaupun anak melakukan tindakan negatif seperti itu, bukan berarti anak itu nakal.
Perilaku tantrum terjadi karena kesulitan anak untuk mengungkapkan apa yang anak rasakan, anak inginkan, dan apa yang anak butuhkan.
Sehingga anak akan merasa kesal karena orang-orang disekitarnya tidak mengerti apa yang sedang dialaminya.
Tetapi, tidak perlu khawatir, karena dengan bertambahnya usia, anak akan belajar dan lebih mampu mengendalikan emosinya.
Manfaat Anak Tantrum
Memangnya ada manfaatnya ketika anak mengalami tantrum? Ada dong, coba simak penjelasan berikut ya.
- Anak akan belajar
Anak bisa belajar mengendalikan diri dan belajar berkomunikasi serta mengatasi emosi negatif. Karena kegiatan itu dilakukan berulang-ulang oleh anak ketika anak mengalami tantrum, maka anak akan terbiasa untuk belajar mengendalikan emosinya.
- Mendekatkan anak dan orang tua
Karena ketika anak mengalami tantrum, orang tua dan sekitar tidak boleh melawannya mereka. Sebaiknya, semakin keras teriakan anak maka semakin lembut orang tuanya dalam berbicara kepada anak.
Ketika hal ini dilakukan secara terus menerus, maka kedekatan antara anak dan orang tua akan terbangun dengan baik.
- Anak tahu batasan perilaku
Sikap tegas dari orang tua dan guru dalam menghadapi anak tantrum, akan membuat anak saar bahwa ada batasan perilaku yang harus anak ikuti. Supaya anak sadar, kalau tantrum bukan lagi soal untuk mencapai keinginannya.
Langkah-Langkah Menghadapi Anak Tantrum di Kelas
Untuk menghadapi anak tantrum di kelas, guru harus menggunakan pendekatan psikologi komunikasi. Kajian psikologi komunikasi menekankan pada tiga hal, yakni pemahaman atau kognitif, perasaan atau afektif, behavior atau perilaku.
Tantrum terkait dengan afektif atau perasaan. Untuk itu, dalam berkomunikasi dengan siswa yang tantrum, guru harus memperhatikan perasaan siswanya.
Dalam menghadapi siswa yang tantrum di kelas, langkah pertama yang perlu dilakukan adalah memisahkan anak tersebut ke ruangan lain.
Pemisahan anak dengan teman-temannya menjadi penting supaya guru bisa fokus untuk menenangkan anak.
Untuk itu, guru harus memberikan waktu bagi anak untuk mengelola emosinya. Pada tahap ini, guru tidak boleh meninggikan nada suara. Guru harus menunjukkan dia tenang sekaligus otoritatif terhadap siswa.
Selanjutnya, guru bisa bertanya apa yang menjadi masalah, atau masalah apa yang membuat si siswa menjadi tantrum. Pada tahapan ini, sangat penting bagi guru untuk menunjukkan empati kepada siswa.
Termasuk, memotivasi atau memberikan semangat pada anak. Guru juga jangan segan untuk menawarkan bantuan kepada siswa.
Namun, guru juga harus memahami kemungkinan siswa yang tantrum karena dia menginginkan sesuatu. Pada posisi ini, guru harus mampu menunjukkan sikap tegas untuk tidak langsung memenuhi keinginan tersebut.
Namun, kata-kata yang diungkapkan jangan sampai mengesankan bahwa guru marah pada si anak. Untuk itu, penting bagi guru untuk menjelaskan kenapa keinginan tersebut tidak bisa dipenuhi.
Halaman berikutnya
Penanganan setelah anak tantrum di kelas..
Halaman : 1 2 Selanjutnya