Cara Asyik dan Mudah Menghafal Mantra untuk Anak Usia Dini

- Editor

Minggu, 12 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Mengajar anak untuk dapat menghafalkan dan melantunkan mantra tidak semudah mengajar anak membaca atau berhitung. Pasalnya, melafalkan mantra tidak seperti mengeja tulisan dan harus dilantunkan dengan canting atau mengikuti cengkok guru lagu tertentu. Kemudian bahasa yang digunakan dalam mantra adalah bahasa Sanskerta atau bahasa Jawa kuno yang mungkin akan terasa asing bagi anak usia dini.

Secara etimologi mantra berasal dari suku kata ‘man’ (manana) dan ‘tra’ (trana) yang memiliki arti pembebasan dari ikatan samsara atau penderitaan duniawi. Dari kombinasi ‘man’ dan ‘tra’ itulah disebut mantra yang berarti dapat memanggil datang (amantrana). 

Penulisan mantra berbentuk bait dengan keberadaan rima yang tidak menentu. Mantra lebih mengutamakan irama dibandingkan rima. Karena diyakini memiliki kekuatan gaib, hingga saat ini mantra sering digunakan dalam kegiatan upacara ritual adat atau keagamaan.

Pada abad 7 masehi, masyarakat nusantara sudah mengenal puisi dan prosa yang ditulis pada prasasti daun lontar dengan bahasa Jawa kuno ataupun Melayu kuno yang isinya sumpah, kutukan, aturan negara, adat istiadat, dan ritual tertentu dalam bentuk syair. Adapun puisi yang berkaitan dengan acara keagamaan, ritual dan upacara adat, dalam syair puisi tersebut diyakini memiliki kekuatan gaib yang kemudian dikenal dengan istilah seloka mantra.

Sebagian besar masyarakat kita meyakini bahwa kata-kata yang tersusun dalam mantra merupakan aksara suci yang sakti sehingga ketika dilafalkan dengan baik dan benar maka akan menimbulkan keajaiban dan memberikan manfaat dalam bentuk vibrasi kekuatan magis. Kata-kata di dalam suatu seloka mantra tidaklah sembarangan disusun baik dari pemilihan kosakata maupun etika penulisannya. Di masa lampau tidak semua orang dapat menulis mantra, sebab mantra diperoleh dari wahyu atau pawisik saat melakukan tapa samadhi.

Sebelum melafalkan atau menghafalkan suatu mantra maka seseorang haruslah melakukan penyucian diri  terlebih dahulu. Setelah itu menentukan waktu yang tepat dengan lelaku tertentu pada tempat yang diyakini memiliki kesucian dan kesakralan karena mengucapkan ataupun merapalkan mantra tidaklah boleh di sembarang tempat dan pada kondisi tubuh yang kotor serta dalam pikiran yang kacau. Sebab mantra merupakan ayat-ayat suci yang harus dihormati dan perlu memiliki etika tertentu saat akan merapalkannya.

Melafalkan mantra dengan baik dan benar secara berulang-ulang akan menjadi afirmasi sehingga dapat meningkatkan ketebalan, daya pancaran sinar aura tubuh sehingga dapat secara tidak langsung mencegah serta melindungi diri dari hal-hal negatif. Sebab mantra diyakini dapat memberikan energi penyembuhan, mengusir roh-roh jahat, menolak bala serta menghubungkan manusia dengan dunia supranatural.

Mengajarkan Mantra pada Anak

Sebelum mengajarkan atau mengajak anak usia dini menghafalkan mantra, orang tua hendaknya terlebih dahulu menjelaskan dampak positif dari menghafalkan mantra tersebut agar anak tertarik untuk mempelajari ataupun menghafalnya. Menghafal mantra suci sangat penting dilakukan pada anak usia dini untuk membentuk dasar sikap dan sifat mental yang kuat, tenang, dan dapat meningkatkan sradha dan bhakti anak. Karena mantra dapat menimbulkan perasaan tenang, nyaman, bahagia,  dan damai. 

Hal-hal yang perlu diperhatikan saat mengajarkan anak usia dini menghafalkan mantra ialah sebagai berikut;

Memastikan Anak Sudah Lancar Berbicara

Sebelum mengajari anak menghafal mantra, orang tua hendaknya memastikan dan memperhatikan bahwa anak telah lancar berbicara dan mengucapkan kata demi kata dengan tepat. Jika belum dapat mengucap kata dengan tepat dan jelas maka anak perlu terlebih dahulu dilatih mengucap kata dengan benar dan tepat serta jelas.

Memastikan Posisi Duduk Nyaman

Posisi duduk yang tepat sangatlah besar pengaruhnya terhadap kenyamanan anak dalam belajar mantra.  Sehingga hal itu dapat menentukan kualitas anak dalam menyerap materi saat proses pembelajaran.

Jika anak saat melafalkan mantra pada posisi tidak tepat, misal duduk dengan posisi tidak tegak, maka lantunan suara tidak akan maksimal dan aliran getaran vibrasi tidak akan dapat menyebar keseluruh tubuh anak.

Menumbuhkan Rasa Ingin Tahu Anak

Mengajar anak usia dini menghafal mantra akan sulit jika dipaksakan. Nah, untuk menarik perhatian anak, maka cobalah memberi contoh melantunkan mantra secara menghayati dan merdu. Itu juga bisa dilakukan dengan cara memberikan tayangan rekaman atau video terkait lantunan mantra. Orang tua bisa melafalkan mantra diiringi dengan musik. Dan pasang juga raut wajah senang, senyum,  dan gembira saat melantunkan mantra.

Melafalkan Maksimal 4 Kata per Bait

Ketika anak sudah menunjukkan minat yang tinggi untuk belajar menghafal mantra, maka latih dirinya dengan kata-kata sederhana yang akrab didengarnya sehari-hari. Awali tahap pertama dengan ejaan mantra suku kata pendek namun lantunan panjang, seperti “O-M”, “A-U-M”.

Selanjutnya coba dengan pelafalan yang agak susah seperti akhiran “ng”  misal “S-A-N-G”, atau “B-A-N-G”. Selanjutnya pastikan pelafalan huruf di lidah anak benar. Setelah itu, orang tua bisa coba kata yang lebih sulit.

Mengajarkan dengan Alunan Syair Lagu 

Anak akan lebih mudah menghafal mantra jika diiringi dengan musik ataupun rekaman video lafalan mantra agar anak bisa mengikuti bait per bait lafalan mantra. Dan orang tua ikut serta membantu mengiringi anak untuk melantunkan mantra tersebut sambil menunjukkan ekspresi kegembiraan dalam mendengarkan mantra tersebut.

Belajar sambil Bermain 

Agar menghafal mantra lebih seru, orang tua dapat mengajak anak menghafal sambil bermain di rumah. Orang tua dapat membeli atau membuat sendiri video mantra yang dikombinasikan dengan gambar-gambar dewa-dewi sekreatif mungkin. Hal tersebut untuk terus membangkitkan minat anak menghafal mantra.

Orang tua juga dapat membuat kartu mantra dengan kertas karton warna-warni yang dipotong sebesar kertas berukuran A6. Kemudian ditempeli gambar-gambar yang mewakili kata pada bait mantra tersebut. Misal, tempelkan gambar Dewi Gayatri dan di bawah gambar tersebut tertera ejaan “gayatri mantra”.

Bantu anak belajar menghafal dengan melafalkan mantra keras-keras. Setidaknya anak harus belajar menghafal sekali dalam sehari. Semakin sering tentu semakin baik.

Memberikan Contoh Merdu dalam Melafalkan Mantra 

Setiap orang tua yang akan mengajak anak menghafal mantra, maka anak terlebih dahulu perlu dirangsang dengan memberi contoh menyanyikan bait mantra yang ingin dihafalkan.

Memberikan Pujian dan Reward 

Ketika anak telah melakukan pengucapan mantra yang benar maka berikanlah pujian dan reward kepada anak tersebut untuk meningkatkan motivasi dan semangat anak untuk menghafal mantra. Sebab hadiah dapat menjadi dorongan bagi anak usia dini untuk menghafalkan mantra..

Menanyakan Arti Mantra

Setelah anak bisa menghafalkan mantra bait per bait maka selanjutnya orang tua dapat melanjutkan ke tahap mengartikan mantra per kata. Cobalah berikan penjelasan arti kata per kata pada syair mantra secara berulang-ulang kepada anak.  Setelah itu barulah mencoba bertanya kepada anak arti bait yang telah dihafalkan.

Demikianlah cara asyik dan mudah menghafalkan mantra untuk anak usia dini semoga dapat bermanfaat bagi orang tua yang ingin meningkatkan kualitas sradha dan bhakti anak sehingga dapat menjadi anak yang suputra.

Ditulis oleh I Made Ardika Yasa, M.Pd.H (IAHN Gde Pudja Mataram)

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 71 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru