Cabeuh (Carong Beuheu): Solusi Mengatasi Masalah Pembelajaran Akibat Pandemi di MIN 17 Pidie

- Editor

Rabu, 26 Januari 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Rahmi Safana, S.TH

Guru MIN 17 Pidie

Teknik CABEUH (Carong Beuheu) merupakan salah satu inovasi pembelajaran yang dilakukan oleh guru MIN 17 Pidie dalam mengatasi masalah pembelajaran di masa pandemi Covid-19. 

Kata CABEUH merupakan singkatan dari Carong dan Beuheu yang diambil dari Bahasa Aceh, tempat MIN 17 Pidie berkiprah mencerdaskan anak bangsa. Carong artinya cerdas dan Beuheu artinya berani. Melalui Teknik ini diharapkan peserta didik akan mengalami perubahan semangat dan perilaku belajar sehingga menjadi anak yang cerdas dan berani dan dapat mengejar ketertinggalan atau penurunan prestasi belajar yang disebabkan oleh pandemi.

Pelaksanaan CABEUH dapat dilakukan di awal pembelajaran atau di akhir pembelajaran. Bentuknya hampir sama dengan cerdas cermat, yaitu mengajak siswa untuk menjawab soal secara cepat dan benar. Namun perbedaannya, teknik CABEUH dapat dilakukan oleh banyak peserta didik dalam satu kelompok, tidak terbatas tiga peserta saja seperti cerdas cermat. 

Semua yang ada dalam kelompok boleh menjawab soal, Teknik ini tidak berorientasi pada siapa yang terbanyak nilainya, tetapi lebih berorientasi bagaimana semua peserta didik bisa terlibat dan aktif dalam menjawab soal dari guru. 

Ternyata teknik CABEUH juga dapat meningkatkan semangat literasi peserta didik karena mereka dituntut untuk banyak membaca dan menguasai materi sehingga bisa menjawab pertanyaan dengan cepat dan benar. 

Dampak positif yang ditimbulkan setelah teknik ini diaplikasikan di antaranya adalah :

1.     Semangat belajar peserta didik meningkat. Hal ini terlihat dari stabilitas kehadiran belajar peserta didik di sekolah, kelengkapan belajar baik alat tulis maupun buku dan sumber referensi. 

2.     Meningkatnya kemauan literasi peserta didik dengan membaca dan menguasai materi baik dari penjelasan guru maupun dari referensi lainnya.

3.     Meningkatnya keaktifan peserta didik dalam pembelajaran karena semua peserta didik dituntut aktif dalam menjawab pertanyaan. 

4.     Terciptanya suasana belajar yang menyenangkan, bahkan peserta didik akan meminta untuk dilaksanakan teknik ini di setiap pembelajaran

5.     Meningkatnya kemampuan akademik peserta didik dalam penguasaan materi yang terlihat dari capaian nilai tengah semester dan akhir semester.    

Syukur ahamdulillah inovasi pembelajaran melalui teknik CABEUH  sangat membantu guru untuk mengatasi masalah pembelajaran yang ditimbulkan selama era pandemi.   

Pandemi yang terjadi di negara kita memang telah mengubah segala aspek kehidupan. Cara hidup yang awalnya berjalan dinamis harus berubah menyesuaikan diri dengan sesuatu yang sangat jarang dilakukan bahkan tidak pernah. 

Kehadiran virus Corona memberikan efek yang sangat  luar biasa pada bangsa Indonesia. Tingginya angka kematian yang disebabkan virus ini meninggalkan trauma yang teramat dalam sehingga mengubah perilaku masyarakat. Namun sebagai bangsa yang berketuhanan Yang Maha Esa sudah sepantasnya kita bertawakal kepada Allah SWT dalam menghadapi musibah pandemi ini. 

Dilihat dari sisi positifnya, kehadiran pandemi melatih masyarakat Indonesia agar lebih memperhatikan pola hidup yang bersih dan sehat. Namun sadarkah kita bahwa ada sisi negatif juga yang dibawa oleh pandemi ini. 

Dalam aspek  ekonomi, banyak masyarakat yang kehilangan mata pencahariannya. Dan yang sangat disayangkan dalam aspek pendidikan, tidak dapat melaksanakan proses pembelajaran secara normal. Pembelajaran dilakukan secara daring (dalam jaringan) di mana tidak semua murid dapat menjangkaunya. Sehingga membuat guru  kewalahan dalam melakukan evaluasi pembelajaran. 

Selain itu, efek penggunaan gadget selama pandemi telah memberikan pengaruh pada semangat belajar peserta didik. Ternyata selama pandemi peserta didik lebih sering menggunakan gadgetnya untuk bermain game daripada belajar. Waktu dan pikiran mereka lebih banyak digunakan untuk bereksplorasi dalam permainan di ponsel. Sehingga ketika sekolah sudah mulai memberlakukan tatap muka kembali, terlihat penurunan semangat belajar bahkan penurunan kemampuan akademik peserta didik.

Untuk itu guru harus memiliki kemampuan dalam menciptakan inovasi pembelajaran sehingga dapat mengembalikan semangat belajar dan kemampuan akademik peserta didiknya.

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link INI atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Berita Terkait

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Pembelajaran Berbasis Kearifan Lokal yang Masih Minim
Berita ini 11 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Selasa, 13 Agustus 2024 - 21:42 WIB

Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik

Berita Terbaru

Edutainment

5 Ciri Komunikasi Efektif dalam Pembelajaran Berdiferensiasi

Sabtu, 7 Sep 2024 - 11:34 WIB

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis