Membuat Kegiatan Akademik – Banyak yang belum paham mengenai pentingnya mendukung perkembangan anak secara keseluruhan. Sebagian hanya akan fokus pada perkembangan akademik.
Sebagai guru yang dituntut oleh orang tua yang menginginkan anaknya menjadi pintar di pelajaran saja. Sehingga banyak guru yang secara tidak sadar akan fokus di bidang akademik.
Bahkan di usia dewasa ini tes standar dan penekanan pada standar akademis, mungkin bahkan karena penekanan baru-baru ini, para pendidik semakin menyadari perlunya memelihara perkembangan siswa yang lengkap.
Namun, sebagai pendidik jangan melupakan hal yang penting selain akademik. Yaitu pengembangan bakat lainnya. Dimana sekolah dapat menggunakan kegiatan ekstrakulikuler dan kegiatan lanjutan lainnya. Hal tersebut memang ada di sekolah. Akan tetapi, apakah sudah maksimal dalam mendampingi dan memfasilitasi untuk siswa?
Masalah Keterlibatan Siswa
Membuat kegiatan akademik menjadi salah satu cara untuk dapat mengembangkan bakat siswa. Namun, kegiatan tersebut tidak sepenuhnya membantu meskipun sudah dilaksanakan secara maksimal oleh sekolah. Mengapa? Karena tidak semua siswa terlibat didalamnya.
Ada dua alasan. Yang pertama, mungkin mereka harus pulang cepat karena membantu keluarga. Atau ada alasan lainnya sehingga siswa yang berbakat tersebut tidak dapat mengikuti kegiatan ekstrakulikuler.
Jika kegiatan ekstrakurikuler adalah kendaraan utama kita, siswa yang paling diuntungkan dari kegiatan ini tidaklah semuanya. Hanya sebagian kecil. Dengan alasan yang sudah disebutkan diatas. Mungkin karena siswa juga tidak percaya diri untuk mengikti kegiatan tersebut. Karena bersifat tidak wajib, sehingga mereka bisa memilih untuk tidak mengikutinya.
Alasan kedua, ada berita-berita dari luar bahwa pekerjaan yang dihasilkan dari pintarnya di bidang akademis akan menghasilkan banyak uang. Daripada mereka harus menekuni kegiatan tambahan. Karena menurut berita-berita itu, kegiatan non akademis tidaklah menghasilkan uang yang banyak. Dan tidak bertahan lama.
Sekolah yang menerapkan mengutamakan seluruh perkembangan anak, sebaiknya memang membuat kegiatan tambahan tersebut untuk menjadi mata pelajaran harian. Seperti musik, drama, olahraga sesuai bidang (tidak dicampur), dan kegiatan lainnya. Dengan tetap mata pelajaran umum seperti matematika, bahasa, biologi, sosial, ekonomi, sejarah, dan mata pelajaran lainnya diajarkan.
Dengan mengemasnya menjadi hal yang menarik. Maka siswa tidak akan merasa terbebani. Hal itu dapat dilakukan dengan membuat jadwal mata pelajaran wajib dan pilihan.
Namun yang pilihan ini masuk ke jam sekolah. Sehingga orang tua tidak akan khawatir ketika anaknya pulang sore. Karena masih didalam pengawasan sekolah.
Karena mungkin siswa tidak mengikuti kegiatan ekstra karena tidak diperbolehkan oleh orang tua. Dengan berita-berita sekarang yang beredar bahwa kegiatan ektrakulikuler diadakan diluar jam sekolah. Sehingga pendidik sudah tidak berada di sekolah. Hal tersebut membuat orang tua khawatir.
Mengembangkan Kegiatan Akademik
Dan ketika inilah cara sekolah melihat – ketika siswa aman, didukung, sehat, terlibat, dan tertantang sepanjang hari di setiap kelas – maka semua siswa mendapatkan manfaatnya.
Ada banyak cara kita dapat menjadikan pengajaran harian kita lebih baik memenuhi kebutuhan seluruh anak. Berikut adalah beberapa ide cepat yang bisa Anda mulai.
1. Pastikan siswa merasa aman
Mintalah siswa membuat aturan bersama untuk di kelas dan merujuk pada aturan secara sering untuk membantu membimbing perilaku positif.
2. Mendukung sepenuhnya apa pilihan siswa
Kenali siswa secara personal satu persatu. Bila perlu, catat latar belakang siswa. Hal ini akan membantu guru ketika tiba-tiba siswa mengalami perubahan di kelas.
3. Biarkan siswa tetap bergerak
Buatlah siswa terus bergerak. Mintalah siswa untuk memecahkan suatu masalah yang dibuat bersama. Dengan berdiskusi bersama teman sebangku, akan membuat mereka berpikir, menghargai pendapat, dan membuat keputusan dari dua ide.
4. Memikirkan tentang kesepakatan dulu, baru isinya
Pikirkan jika Anda seorang guru itu menjadi siswa. Bertanyalah pada diri anda sendiri “jika saya seorang siswa, apakah saya akan peduli tentang kegiatan hari ini?” jika jawabannya ‘mungkin tidak’ maka cari kegiatan lainnya yang mungkin siswa sukai dan dia menikmatinya.
5. Memberikan tantangan kepada siswa
Buatlah siswa untuk menantang diri mereka sendiri sewaktu mereka berkegiatan, termasuk ketika setelah guru membuat kegiatan akademik. Beri mereka beberapa pilihan mengenai apa atau bagaimana mereka belajar, dan himbaulah mereka untuk menciptakan tingkat tantangan mereka sendiri yang ‘tepat’. Perlu diingat, pekerjaan yang terlalu mudah adalah tantangan dengan kebosanan menyenangkan. (mfs)