Ada beberapa ragam buku kenaikan pangkat. Masing-masing buku memiliki angka kredit yang berbeda. Angka kredit sendiri merupakan angka penilaian sebagai apreasiai atas prestasi guru. Angka tersebut diberikan pada hasil karya atau kegiatan yang telah guru lakukan. Nantinya, angka ini akan membantu guru mendapatkan kenaikan pangkat.
Kembali lagi ke jenis buku, guru bebas membuat tulisan apapun. Dengan catatan, tulisan tersebut memenuhi syarat dan ketentuan yang berlaku. Di bawah ini adalah penjelasan terkait jenis buku dan tips menulisnya untuk kenaikan jabatan.
Yuk ikut pelatihan bersertifikat 32JP dengan judul “Penulisan Buku untuk Kenaikan Pangkat” Diklat akan diadakan 24- 31 Desember 2022 dengan instruktur yang luar biasa. Selain itu setiap peserta mendapatkan fasilitas lengkap seperti materi pelatihan, e-sertifikat 32JP, full suport dari tim instruktur dan laporan pengembangan diri. Daftar Sekarang di link berikut https://online.e-guru.id/aff/40180/2204/checkout dan dapatkan seminar gratis serta bonus lainnya.
Ragam Buku Kenaikan Pangkat dan Angka Kreditnya
Ada empat macam buku yang bisa guru tulis. Tentunya, hal ini berlamu untuk semua guru, baik guru mapel matematika, bahasa indonesia, agama, dan lainnya. Buku-buku tersebut antara lain:
Buku Teks Pelajaran
Yang paling umum adalah guru teks pelajaran. Buku jenis ini memuat isi pelajaran yang guru atau penulis ampu. Bahkan, guru juga bisa menulis mata pelajaran lain asal benar-benar menguasai materinya. Nantinya, buku ini akan menjadi pedoman mengajar baik bagi penulis atau guru lainnya.
Lantas, apakah harus karya individu? Tidak. Guru juga bisa menulisnya secara berkelompok. Yang pasti, setiap topik di dalamnya harus berkesinambungan, penjelasannya mudah dipahami, dan sumbernya jelas. Dengan begitu, buku akan mendapatkan pengakuan dan angka kredit dari tim penilai.
Untuk angka kredit buku teks pelajaran ini beragam. Ini tergantung bagaimana buku tersebut terbit. Untuk buku yang telah memiliki ISBN akan mendapatkan nilai 3,00. Sementara, buku yang terbit tanpa ISBN akan mendapatkan nilai 1,00. Jika buku-buku yang berhasil terbit telah lolos penilaian BNSP, maka angka kreditnya adalah 6,00. Cukup besar, bukan?
Modul Mata Palajaran
Selain buku teks, ada pula buku modul. Buku ini sejenis LKS atau lembar kerja siswa. Isinya memang tidak selengkap buku paket/teks, tetapi sangat membantu kegiatan belajar siswa. Tidak heran jika sekarang, banyak sekali beredar modul mata pelajaran.
Dengan modul, siswa bisa belajar secara mandiri. Materinya cukup ringkas, tetapi tetap padat pengetahuan. Di dalamnya juga terdapat latihan-latihan sederhana terkait topik pelajaran. Siswa tinggal memgikuti instruksi yang tertulis didalamnya.
Pembuatan modul tidak terlalu sulit. Sehingga, setiap guru berkesampatan untuk menyusunnya, khususnya guru PNS. Karya ini bisa menjadi modal untuk naik ke jenjang karir yang lebih tinggi. Selanjutnya, guru pun bisa memanfaatkannya untuk mengahar di kelas.
Seperti halnya buku teks pelajaran, modul memiliki angka kredit. Ada level tersendiri untuk nilainya. Ini sesuai dengan tingkatan karya. Di antaranya adalah:
- Modul tingkat sekolah memperoleh nilai 0,5
- Modul tingkat kota memperoleh nilai 1,00
- Modul tingkat provinsi memperoleh nilai 1,50
Buku dalam Bidang Pendidikan
Ini merupakan salah satu ragam buku kenaikan pangkat yang paling umum. Jenis buku ini memang dalam ranah pendidikan, tetapi tidak sama dengan modul atau buku teks pelajaran. Sifat buku ini lebih umum karena sasarannya sangat luas. Artinya, tidak hanya ditujukan kepada siswa.
Buku ini juga memiliki angka kredit yang nilainya tergolong besar. Tidak heran, banyak guru yang menyusun karya ini saat ingin naik pangkat. Bahkan, buku ini juga sangat menambah wawasan baik bagi penulis ataupun pembaca. Terlebih, topik yang termuat di dalamnya masih seputar dunia pendidikan. Lantas, berapa nilainya? Ada dua level, yaitu:
- Buku ber-ISBN, nilainya adalah 3,00
- Buku tidal ber-ISBN, nilainya adalah 1,50
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya