Ada sebagian orang yang mengatakan selama Pembelajaran Jarak jauh (PJJ), Guru Bimbingan dan Konseling (BK) tidak ada kerja karena tidak mengajar kepada siswa. Is it true? Padahal pada kenyataannya, sebaliknya. Pada masa PJJ, guru BK justru lebih sibuk dan siswa lebih butuh mendapat bimbingan secara konsisten.
Fakta di lapangan menunjukkan karakter siswa menurun pada masa Pembelajaran Jarak Jauh. Hal itu dapat dilihat bahwa ada pelajar yang bermain di warnet hampir seharian. Pelajar berani putra memanjangkan dan mewarnai rambutnya. Para siswa berkomunikasi dengan guru di group WhatsApp dengan kalimat yang kurang sopan.
Selain masalah tersebut, masih banyak kasus lain yang dapat ditemukan. Semua itu merupakan lahan bagi guru BK untuk melaksanakan tugasnya.
Disamping itu, sebagian peserta didik juga dihadapkan pada berbagai kendala dalam mengikuti Pembelajaran Jarak Jauh khususnya peserta didik yang berasal dari keluarga ekonomi menengah ke bawah. Mulai dari dukungan materi dan non-materi yang kurang dari keluarga hingga kendala jaringan bagi mereka yang tinggal di daerah yang memiliki koneksi jaringan yang buruk. Bimbingan dan perhatian dari orang tua yang kurang karena berbagai alasan seperti sibuk mencari nafkah juga menjadi masalah. Semua itu menjadi hal-hal yang dapat menghambat potensi siswa selama PJJ.
Sementara itu peran guru BK tidak bisa digantikan oleh guru mata pelajaran karena disiplin ilmu yang dikuasai berbeda. Guru BK memiliki kemampuan untuk membantu mengatasi siswa yang memiliki permasalahan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Terlebih lagi guru BK sangat erat kaitannya dengan pendidikan karakter yang dapat menjadi penyebab secara langsung atau tidak langsung akan rendahnya capaian hasil belajar siswa dan perkembangan siswa. Di samping itu guru mata pelajaran memiliki berbagai kesibukan yang tidak memungkinkan untuk fokus pada masalah siswa.
Banyak hal yang dapat dilakukan oleh guru BK pada masa pembelajaran jarak jauh agar tetap dekat di hati siswa dan dapat menjalankan tugas fungsinya.
Pertama, guru BK membuka kesempatan yang seluas-luasnya bagi siswa untuk melakukan konseling atau curhat melalui media sosial seperti WhatsApp dan lain-lain. Untuk waktu tentu disesuaikan dengan kesepakatan dua belah pihak. Guru BK adalah sahabat siswa. Asas kerahasiaan tetap harus dipegang walaupun konseling secara online sehingga meningkatkan kepercayaan siswa pada guru BK.
Kedua, guru membuat grup WhatsApp dan mengisi grup dengan kegiatan yang bermanfaat. Selain untuk sharing ilmu pengetahuan, grup WhatsApp tersebut juga dapat digunakan untuk bersilaturahmi. Dengan demikian secara langsung akan mengajarkan peserta didik untuk berkomunikasi dengan baik di media sosial.
Selain itu guru BK dapat memberikan informasi-informasi tentang bimbingan pribadi, sosial, belajar, dan karir. Guru BK juga dapat memberikan penguatan serta tips kepada peserta didik agar peserta didik dapat menyesuaikan diri, tidak cemas atau takut dan tidak mudah putus asa dalam menjalani pembelajaran selama Pandemi Covid-19 ini.
Memberikan kalimat-kalimat motivasi, cerita-cerita yang memiliki pesan moral, mengajak siswa untuk berpantun, membuat puisi atau cerpen dapat menjadi cara kita berkomunikasi dengan siswa. Pada kegiatan ini yang paling penting tidak memberatkan peserta didik sehingga siswa menimbulkan rasa senang.
Ketiga, guru BK juga dapat membantu menjembatani komunikasi antara orang tua dan guru dalam upaya penyelesaian masalah siswa. Melaksanakan home visit jika memang diperlukan akan membantu permasalahan siswa. Misalnya untuk siswa yang tidak pernah mengumpulkan tugas dan tidak bisa dihubungi ponselnya. Dengan melaksanakan home visit, diharapkan guru BK dapat mengetahui keadaan siswa yang sebenarnya. Tentu saja home visit dilaksanakan dengan tetap mengikuti protokol kesehatan.
Keempat, guru BK juga harus meningkatkan kompetensinya. Guru BK harus meningkatkan skill (keterampilannya) sehingga tidak ketinggalan zaman. Dengan cara mengikuti diklat-diklat online, guru BK dapat belajar berbagai hal yang dapat meningkatkan kompetensi mengajarnya. Salah satu contoh adalah pembuatan video pembelajaran. Dengan menguasai pembuatan video pembelajaran, guru BK dapat memberikan materi layanan dengan lebih menarik.
Tugas guru BK adalah membantu siswa agar dapat mengambil keputusan yang terbaik untuk dirinya sekarang dan masa yang akan dating serta bertanggung jawab atas keputusan yang diambilnya. Dengan pemberian layanan dengan cara yang menarik dan menyenangkan, akan membuat guru BK selalu dekat di hati siswa.
Penulis: Tina Murdiati, S.Pd. Guru Bimbingan dan Konseling SMPN 2 Bantan