Bagaimana Metode Pengajaran yang Digunakan Guru di Sekolah Dasar Inklusi? Yuk Simak Penjelasannya!

- Editor

Selasa, 24 Mei 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemerintah memberikan perhatian pada sekolah inklusi. Sekolah inklusi adalah lembaga pendidikan yang mendidik siswa berkebutuhan khusus dengan siswa tidak berkebutuhan secara khusus untuk mengembangkan potensi yang dimiliki siswa. Ada empat metode pengajaran ialah metode pengajaran langsung, metode pengajaran tidak langsung, latihan mandiri, dan scaffolding; yang digunakan guru untuk mengembangkan kemampuan siswa.

Metode pengajaran sebagai cara yang digunakan guru sehingga dalam menjalankan fungsinya, metode merupakan alat untuk mencapai tujuan pembelajaran, Bahri (dalam Siregar, 2010: 32)

Bentuk metode pengajaran di sekolah inklusi ada 4, yaitu metode pengajaran langsung, metode pengajaran tak langsung, latihan mandiri dan scaffolding.

  1. Metode pengajaran tidak langsung memiliki presentase penggunaan metode paling banyak. Metode pengajaran langsung memperlihatkan bentuk keterlibatan siswa  yang tinggi dalam melakukan observasi dan penyelidikan. Metode pengajaran tak langsung sering disebut sebagai konstruktivis karena adanya keyakinan bahwa siswa-siswi mampu membangun pengertiannya secara mandiri. Metode pengajaran tidak langsung paling umum disebut dengan pengajaran inkuiri, atau pengajaran penemuan. Guru perlu menguasai metode pengajaran tidak langsung karena membantu siswa dalam membangun pengetahuannya dengan melakukan penemuan (inkuiri), sedangkan guru bertugas sebagai fasilitator membantu siswa untuk terlibat aktif.
  2. Metode pengajaran yang khas dari sekolah inklusi yaitu scaffolding. Scaffolding merupakan bentuk dukungan yang disediakan oleh guru untuk membantu siswa menjembatani jarak antara kemampuan mereka yang sekarang dengan target yang dituju. Karakteristik anak berkebutuhan khusus di sekolah dasar inklusi adalah slow learner, hiperaktif, disleksia, disgrafia, diskalkulia, dan tuna netra. Oleh karena itu, metode scaffolding yang bisa diberikan guru misalnya:

a. Bagi siswa slow learner, diberikan dukungan dengan cara memberikan waktu yang lebih lama dalam pengerjaan tugas yang diberikan oleh guru. Pemberian waktu dari hari ke hari perlu diberikan waktu lebih lama agar anak slow learner dapat dilihat perkembangannya dalam mengerjakan tugas seperti siswa lain. Pemberian waktu yang lebih lama tersebut dari hari ke hari harus meningkat agar siswa tersebut mampu menyelesaikan tugas tepat waktu seperti teman yang lain. Dukungan yang diberikan oleh teman yaitu berupa kesadaran untuk tidak ramai saat menunggu teman yang belum selesai. Teman yang lain juga bisa membantu siswa dengan slow learner dalam mengerjakan tugas dengan membantu mengajari cara pengerjaannya mengalami kesulitan.

b. Untuk siswa dengan tunarungu bentuk dukungan yang diberikan oleh guru berupa menuliskan instruksi yang harus dilakukan oleh siswa dan guru juga selalu menuliskan materi yang diajarkan di papan tulis karena siswa dengan tunarungu sangat merasa terbantu dalam hal pemahaman materi melalui media tulisan. Guru juga perlu memeriksa catatan yang telah dibuat siswa agar guru mengetahui tingkat pemahaman siswa tentang materi yang telah disampaikan. Bentuk dukungan yang diberikan teman ialah teman yang lain memberikan penjelasan dengan berbicara dengan pelafalan yang lebih jelas serta berbicara dengan pelan seperti mengeja (me- nger- ja- kan- halaman- tiga- puluh) tak jarang pula siswa lain juga meminjamkan catatannya pada siswa dengan tunarungu.

c. Untuk siswa dengan hiperaktif bentuk dukungan yang diberikan guru ialah pemberian tanggung jawab terhadap tugas yang harus dikerjakan. Dapat juga dengan menggunakan metode pembelajaran seperti games, karena siswa hiperaktif cenderung tidak bisa diam. Selain itu mengajak siswa untuk melakukan kegiatan yang mendukung proses pembelajarannya. Pendekatan siswa hiperaktif juga dapat menggunakan sentuhan dan kontak mata. Siswa hiperaktif juga sebaiknya ditempatkan yang jauh dari pintu dan jendela.

d. Kemudian bentuk dukungan yang diberikan guru pada siswa autis ialah dengan pemberian motivasi untuk berbicara dan belajar dengan baik dan benar. Karena pada dasarnya siswa autis merupakan siswa yang lamban dalam hal bahasa atau bicaranya. Guru berbicara dengan baik dan benar agar menjadi contoh yang baik bagi siswaautis. Cara berkomunikasi dengan siswa autis juga harus menggunakan kontak mata. Bila siswa autis sudah terganggu konsentrasinya sebaiknya guru mendekatinya dan melakukan komunikasi dengan menggunakan kontak mata agar siswa tersebut kembali konsentrasi. Bentuk dukungan lain yang diberikan teman ialah berupa teman-teman yang lain berbicara dengan baik denga kata-kata yang jelas agar siswa autis mampu belajar berbicara dengan baik dan benar tanpa kurang dalam penyebutan kalimat. Siswa yang lain juga sebaiknya diberikan pengarahan untuk tidak mengejek karena pada dasarnya semua siswa itu sama.

       Dengan demikian dapat disimpulakan bahwa penanganan dari karakteristik masing-masing siswa berbeda-beda. Karena kebutuhan antara siswa yang satu dengan siswa yang lain berbeda pula. Peran dari teman juga sangat penting pada metode scaffolding ini. Siswa berkebutuhan khusus diberikan dukungan oleh guru dan temannya. Sedangkan siswa tidak berkebutuhan secara khusus juga belajar menghargai dan empati dengan teman yang lain walaupun berbeda latar belakang.

Bergabunglah bersama dengan menjadi member e-Guru.id untuk meningkatkan skill dan pengetahuan Anda agar menjadi pendidik yang hebat dan dapatkan berbagai macam pelatihan gratis dan bonus lainnya. Daftarkan diri Anda sekarang juga!

01. (revisi) Pelatihan Peningkatan Kompetensi Guru melalui Kompetensi Sosial Emosional-02

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 12 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Selasa, 10 Desember 2024 - 09:43 WIB

Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis