Menuai Kritik dari DPR
Selama pembahasan, DPR RI mengapresiasi ide marketplace guru. Namun dengan beberapa catatan penting.
”Cut off dulu, selesaikan dulu yang ada. Masih ada P1 yang belum jelas nasibnya, yang sebelumnya dinyatakan lolos, dibatalkan penempatan, dan lainnya,” ujar Anggota Komisi X DPR RI Ledia Hanifa.
Kendati demikian, ia mendorong pemerintah menuntaskan pekerjaan rumah, yakni menempatkan guru honorer yang sebelumnya lolos passing grade ada seleksi ASN formasi PPPK.
Dirinya menyarankan pemerintah pusat bisa mengonsolidasikan dengan pemerintah daerah (pemda) mengenai formasi. Misalnya, apabila di daerah A formasi untuk guru sebuah mata pelajaran penuh, sementara di daerah B ada kekurangan, bisa dilakukan transfer.
Selain itu, Ledia meminta pengubahan nama program karena ia tidak menyukai istilah marketplace guru. Ia memandang istilah marketplace seperti layanan jual beli barang.
“Tolong ganti istilahnya, jangan marketplace. Nggak enak gitu dengarnya. Tolong dipilihkan diksi yang lebih pas,” tegasnya. (sgn)
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Untuk update informasi terbaru mengenai guru dan pendidikan simak selengkapnya di Naikpangkat.com. Mari bergabung di Grup Telegram “NaikPangkat.Com – Portal Media Online”, cara klik link https://t.me/naikpangkatdotcom kemudian join.