Upaya Pembentukan Karakter Siswa Melalui Kegiatan Kokurikuler Keagamaan

- Editor

Senin, 20 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembentukan karakter siswa dapat dilakukan melalui pendidikan. Pendidikan merupakan usaha sadar dan terencana yang mengacu pada proses untuk mengubah sikap dan perilaku seseorang atau kelompok untuk mengembangkan potensi dirinya agar dapat mendewasakan manusia melalui upaya pembelajaran dan pelatihan.

Kualitas pendidikan tidak semata-mata dapat diukur melalui mutu keluaran pendidikan secara utuh akan tetapi berkaitan pada konteks dimana mutu itu harus ada dalam standar pendidikan nasional.

Tujuan pendidikan nasional yakni untuk membentuk pribadi yang berkualitas dan berkarakter serta mampu beradaptasi secara cepat dan tepat terhadap lingkungan sekitar sehingga peserta didik memiliki pemikiran yang luas untuk mencapai cita-cita yang telah diharapkan.

Karakter merupakan sebuah nilai dari ciri khas yang tertanam dari dalam diri dan terwujud dalam sebuah perilaku seseorang. Sehingga dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter diartikan sebagai pendidikan nilai, budi pekerti, moral dan watak yang bertujuan untuk mengembangkan kemampuan siswa agar dapat membedakan baik buruknya perilaku dan tindakan, memelihara kebaikan serta mewujudkan kebaikan dalam kehidupan sehari-hari.

Pendidikan karakter merupakan pondasi utama bagi pendidikan untuk pembentukan karakter siswa baik lahir maupun batin. Untuk mewujudkan tujuan pendidikan karakter perlu ada manajemen yang baik dan sinergis di antara berbagai komponen pendidikan yang terlibat baik yang bersifat formal, nonformal, maupun informal, baik di sekolah, keluarga, maupun masyarakat.

Berbagai upaya yang dapat dilakukan untuk mewujudkan tercapainya pembentukan karakter peserta didik baik disekolah maka semua komponen (stakeholders) harus dilibatkan, termasuk komponen-komponen pendidikan itu sendiri yang terdiri dari isi kurikulum proses pembelajaran serta penilaian, kualitas hubungan, penanganan atau pengelolaan mata pelajaran, pengelolaan sekolah, pelaksanaan aktivitas, pemberdayaan sarana dan prasarana, pembiayaan, dan etos kerja seluruh warga serta lingkungan sekolah yang mendukung.

Pendidikan karakter merupakan sebuah upaya untuk membantu mengembangkan jiwa anak-anak baik lahir maupun batin menuju ke arah karakter yang lebih baik.

Pendidikan karakter merupakan suatu hal yang terus diupayakan agar dapat masuk ke dalam kurikulum pendidikan di berbagai jenjang dan jenis sebagaimana telah diatur dalam Pasal 3 Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional yang berisi pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa serta bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlakmulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab.

Agar dapat membentuk siswa yang memiliki karakter yang baik bukanlah hal yang mudah dan cepat sehingga memerlukan usaha dan upaya secara terus menerus serta refleksi yang mendalam untuk membuat urutan kebijakan yang mana perlu ditindaklanjuti dengan sebuah aksi nyata sehingga dapat menjadi hal yang praktis dan reflektif.

Tujuan pendidikan karakter keagamaan adalah terbentuknya peserta didik yang memiliki karakter religius, jujur, berani, peduli sesama dan bertanggung jawab. Pada dasarnya tujuan ini merupakan penggabungan dari nilai-nilai yang berfungsi sebagai pendorong untuk memberikan makna yang jelas serta pengabsahan dari sebuah tindakan.

Tujuan pembentukan karakter siswa pada nilai keagamaan yakni agar melahirkan generasi-generasi muda yang beriman, jujur serta peduli pada sesamanya. Program pendidikan karakter merupakan bentuk penanaman nilai nilai karakter yang terdiri dari keteladanan yang dilakukan oleh pendidik di sekolah serta orang tua di rumah. Upaya pembiasaan diri peserta didik untuk melakukan hal-hal yang baik perlu adanya motivasi yang dapat dilakukan oleh orang-orang yang ada di sekitar peserta didik.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk membentuk karakter yakni melalui kegiatan kokurikuler yang dilaksanakan di luar jadwal kegiatan belajar mengajar karena kegiatan ini dilaksanakan dalam bentuk penugasan atau kegiatan yang dilakukan secara rutin dan wajib diikuti oleh peserta didik maka untuk memberikan tugas kepada siswa materi yang diberikan biasanya disesuaikan dengan bidang studi yang bersangkutan karena penugasan tersebut dimaksudkan untuk memperdalam pengetahuan tentang materi yang di berikan di kelas.

Penanaman nilai karakter melalui kegiatan kokurikuler keagamaan dapat dilakukan dengan adalah dengan pembiasasaan melaksanakan ibadah dan berdoa setiap hari sebelum belajar.

Untuk menanamkan nilai-nilai karakter pada kurikulum dan pembelajaran yakni setiap memulai kegiatan pembelajaran setiap pendidik akan membimbng pelaksanaan penguatan karakter yakni dengan membaca doa-doa dan kitab suci.

Penanaman nilai-nilai karakter pada pendidik dan tenaga kependidikan dilaksanakan setiap pagi sebelum masuk kelas adanya briefing untuk memotivasi kepada guru dalam melaksanakan tugas kepada sebagai pengajar. Penanaman nila-nilai karakter melalui sarana prasana dengan adanya doa dan baca kitab suci bersama sebelum masuk kelas, upacara, olahraga serta kegiatan yang mengarah pada kegiatan penguatan karkater.

Fungsi pelaksanaan pembentukan karakter siswa pada pendidikan karakter yakni pertama untuk mengorientasi tenaga pengajar sebelum memulai melaksanakan tugas dalam menanamkan pendidikan karakter yang dapat  dilakukan dengan rapat kerja dan pelatihan-pelatihan. Untuk memonitoring pelatihan yang berkaitan dengan guru dalam menanamkan pendidikan karakter dapat dilakukan tiap seminggu sekali. Kedua memberikan petunjuk dan penjelasan mengenai implementasi pendidikan karakter yang dilakukan secara lisan maupun tertulis. Ketiga memberikan kesempatan kepda guru dan staf untuk berpartisipasi berupa pemberian sumbangan pikiran demi tercapainya tujuan pendidikan karakter di sekolah. Sehingga dalam hal ini guru harus terlibat langsung dalam pelaksanaan pendidikan karakter karena guru juga perlu mengikuti kegiatan khususnya kegiatan kokurikuler keagamaan seperti doa bersama dan pembacaan kitab suci sesuai dengan ajaran agam yang dianut.

Agar pelaksanaan pendidikan karakter dapat berjalan dengan baik maka perlu adanya pengendalian dalam pelaksanaan pendidikan karakter yang berfungsi untuk melihat apakah program-program pendidikan karakter yang telah disepakati dan didistribusikan kepada guru dan staf telah dilaksanakan sesuai dengan standar operasioanal pelaksanaan atau belum untuk memperbaiki proses dalam rangka perbaikan hasil.

Untuk mencapai standar proses pengendalian yang tepat maka dapat dilakukan dengan cara pertama menetapkan standar tertulis yang dimiliki setiap kelasnya. Kedua membandingkan pelaksaan program dengan standar tersebut. Ketiga melakukan evaluasi setiap bulan. Pada umumnya sekolah masih banyak yang belum mencapai target dan belum konsisten untuk membentuk karakter seperti membersihkan ruangan kelas dengan konsisten. Perbaikan terhadap kesalahan-kesalahan yang terjadi dapat dilakukan dengan evaluasi.

Tujuan monitoring dan evaluasi yakni pertama melakukan pengamatan dan pembimbingan secara langsung keterlaksanaan program pendidikan karakter di sekolah yang dilakukan dengan supervisi kepada guru-guru satu kali dalam satu semester. Kedua untuk memperoleh gambaran mutu pendidikan karakter di sekolah sesuai dengan data yang dikumpulkan. Ketiga untuk melihat kendala-kendala yang terjadi dalam pelaksanaan program dan mengidentifikasi masalah yang ada dan selanjutnya mencari solusi agar program pendidikan karakter yang sesuai dengan visi dan misi dapat tercapai. Keempat untuk mengumpulkan data yang ditemukan dilapangan untuk menyusun rekomendasi terkait perbaikan pelaksanaan program pendidikan karakter ke depan.

Ikutilah WORKSHOP TRIK MUDAH PENYUSUSNAN SKP TERBARU BERBASIS KINERJA UNTUK GURU “Berdasarkan Permenpan No. 8 Tahun 2021” yang diselenggarakan oleh e-guru.id

DAFTAR SEKARANG

Penulis: Erlin Yuliana

Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 67 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis