Hasil survei kualitas pendidikan Programme for International Student Assessment (PISA) 2022 mengungkapkan perbaikan dalam kemampuan literasi, matematika, dan sains siswa Indonesia dibandingkan dengan hasil survei sebelumnya pada tahun 2018. Kemudian apa hubungannya dengan penetapan Kurikulum Merdeka sebagai Kurikulum Nasional?
Simak informasi selengkapnya berikut ini.
Peningkatan skor literasi Indonesia menunjukkan pergerakan naik sebanyak 5 posisi dari survei sebelumnya. Meskipun skor literasi membaca internasional mengalami penurunan sebesar 18 poin, penurunan skor literasi baca di Indonesia hanya mencapai 12 poin.
Kemampuan literasi matematika atau numerasi siswa Indonesia juga menunjukkan peningkatan dibandingkan survei PISA 2018. Meskipun skor numerasi global turun sebesar 21 poin, penurunan skor numerasi di Indonesia hanya 13 poin.
Sementara itu, literasi sains siswa Indonesia juga mengalami peningkatan sebanyak 6 posisi dari survei sebelumnya. Walaupun literasi sains internasional menurun sebesar 13 poin, penurunan literasi sains di Indonesia hanya mencapai 12 poin.
Anindito Aditomo, Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Asesmen Pendidikan (BSKAP) Kemendikbudristek, menyampaikan bahwa hasil survei PISA 2022 mencerminkan pemulihan belajar siswa di Indonesia pasca-pandemi.
Pemulihan ini diyakini dapat dipertahankan melalui implementasi Kurikulum Merdeka yang direncanakan akan menjadi kurikulum wajib pada tahun 2024.
Kurikulum Merdeka dirancang pada tahun 2020 selama pandemi dan diujicobakan sebagai prototipe di 3.000 sekolah di Indonesia pada tahun 2021, melibatkan berbagai jenis sekolah, termasuk yang terletak di daerah terpencil.
Nino menjelaskan bahwa Kurikulum Merdeka awalnya diterapkan secara sukarela pada tahun 2022 oleh 140.000 sekolah, dan pada tahun 2023, jumlah sekolah yang menerapkan kurikulum ini meningkat menjadi 160.000 sekolah
Dalam wawancaranya bersama detikedu, Anindito mengungkapkan “Tahun depan betul, akan kita tetapkan sebagai kurikulum nasional. Akan dua tahun-tiga tahun transisi sebelum semuanya menjadi Kurikulum Merdeka, tetapi basically, sebagian besar sudah berproses menerapkan Kurikulum Merdeka dengan tingkatan kualitas berbeda-beda, tetapi arahnya sudah ke sana,” Jelasnya dalam Forum Diskusi Peningkatan Kualitas Pendidikan Dasar yang digelar Tanoto Foundation bersama The Smeru Research Institute di Gedung A Kemendikbud Ristek Jakarta, Selasa (5/12/2023).
Strategi untuk meningkatkan kualitas ekosistem pendidikan melibatkan transformasi menyeluruh di sekolah, termasuk peningkatan kualitas guru, kepala sekolah, kurikulum, pembelajaran, serta evaluasi dan penjaminan mutu.
Halaman selanjutnya,
Pentingnya peran sekolah dalam menciptakan ..
Halaman : 1 2 Selanjutnya