Teknik Menjadi Guru Asik dengan Mengenali Gaya Belajar Siswa

- Editor

Jumat, 26 November 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Gaya belajar – Seorang pendidik harus bisa mengajarkan kepada siswanya terkait macam-macam teknik dalam belajar. Penting bagi guru untuk memahami gaya belajar, karena dengan mengenal gaya belajar siswa, dapat mempermudah guru untuk mendesain pembelajaran yang lebih efektif. Dengan demikian dapat meningkatkan kualitas belajar.

Untuk meningkatkan kualitas belajar dan menjadi guru yang asik, maka diperlukan pemahaman bagi guru tentang gaya belajar. Pada dasarnya, manusia memiliki 3 gaya belajar, sehingga saat belajar, siswa sedang memproses informasi, dengan 3 gaya belajar cara utama yang meliputi:

1. Visual
Orang yang menyukai gaya belajar ini, akan lebih tertarik untuk menerima informasi dalam bentuk visual sehingga akan mudah menerima materi dengan penggunaan media pembelajaran berbentuk gambar, yang mana semakin banyak warna dalam gambar maka akan semakin mudah untuk dipahami.

Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul Terapi Komunikasi Efektif menjelaskan bahwa tipe orang yang memiliki gaya belajar visual, akan didominasi oleh sistem representasi visual. Sehingga akan lebih memahami melalui apa yang dilihatnya. Misalnya warna, hubungan ruang, gambar, visualisasi keadaan, grafis, dan jenis media visual lainnya.

2. Auditory
Orang yang menyukai gaya belajar auditory cenderung belajar dengan cara mengucapkan atau berbicara sendiri saat sedang belajar atau berpikir.

Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul Terapi Komunikasi Efektif juga menjelaskan bahwa orang dengan gaya belajar auditory lebih suka untuk mendengarkan. Tipe ini adalah pendengar yang baik.

Cara berkomunikasi dengan siswa yang memiliki gaya belajar auditory adalah dengan pelan, teratur, melakukan perubahan nada suara, kemudian menjelaskan dengan detail materi yang diajarkan, dan berikan pertanyaan untuk memicu diskusi yang aktif.

3. Kinesthetic
Orang yang menyukai gaya belajar Kinesthetic cenderung berfikir sambil menggerakan anggota tubuh, atau cenderung lebih mudah untuk memproses informasi dengan bergerak serta melakukan aktivitas yang melibatkan anggota badan. Yaitu dengan melibatkan gerakan dan perasaan.

Dr. Ibrahim Elfiky dalam bukunya yang berjudul Terapi Komunikasi Efektif juga menjelaskan bahwa cara yang tepat untuk berkomunikasi atau menjelaskan materi kepada siswa yang memiliki gaya belajar Kinesthetic adalah dengan membuat siswa mampu “merasakan” apa yang guru katakan.

Seringkali dalam proses pembelajaran siswa mengalami rasa jenuh, malas, bosan, kemudian sulit berkonsentrasi, atau bahkan tertidur, sehingga penting bagi guru untuk memahami gaya belajar siswa dan membuat suasana kelas menajadi menyenangkan sesuai dengan yang telah dijelaskan di atas.

Setelah mengatahui gaya belajar siswa, lalu bagaimana cara mengakomodasi 3 gaya belajar tersebut dalam proses pembelajaran?

Berikut adalah beberapa cara yang bisa dilakukan oleh guru untuk mengoptimalisasikan gaya belajar siswa:

– Bagi siswa yang memiliki gaya belajar visual, buatlah suasana kelas yang menyenangkan, misalnya dengan memperlihatkan tabel atau gambar atau poster contoh yang memiliki banyak warna, dan mengajak peserta didik untuk menuliskan materi yang telah disampaikan pada buku tulisnya masing-masing.


– Kemudian bagi siswa dengan gaya belajar auditory, mintalah siswa untuk menyanyikan lagu yang berkaitan dengan materi yang dipelajari.


– Sedangkan bagi siswa dengan gaya belajar kinestetik, bantulah siswa untuk lebih memahami materi yang disampaikan dengan menggunakan media pembelajaran yang tepat, misalnya menggunakan batu atau benda di sekitar yang dapat digunakan sebagai media pembelajaran yang sesuai dengan materi ajar.

Adam Kho seorang pakar pendidikan Singapura menyatakan bahwa anak-anak yang belajar dengan melakukan kombinasikan gaya belajar visual, auditory, dan kinesthetic, cenderung lebih cepat untuk memproses dan memahami materi pembelajaran yang disampaikan. Dengan demikian, seorang guru harus pintar dalam melakukan desain proses pembelajaran yang menggabungkan 3 gaya belajar peserta didik.

Terdapat 4 teknik yang bisa guru terapkan dalam pengelolaan pembelajaran, meliputi:

1. Teknik Belajar Pomodoro
Teknik pomodoro berasal dari bahasa italia yang berarti tomat, teknik ini diciptakan oleh Sirilo pada tahun 1980. Teknik ini dinamakan demikian lantaran Sirilo menggunakan timer berbentuk tomat untuk memberi jeda secara berkala saat mengerjakan tugas. Sehingga teknik ini diterapkan pada siswa dengan melakukan penjadwalan dengan waktu yang lebih pendek dan memberikan jeda sebelum memulai kembali yang disesuaikan dengan durasi fokus siswa.

Menjauhkan segala sesuatu yang dapat menghilangkan konsertrasi (hp, sosmed, game, tv, dll) setelah waktu yang ditentukan maka diberikan waktu untuk beristirahat dengan durasi waktu yang ditentukan. Kegiatan ini dilakukan berulang hingga target yang ditentukan dapat tercapai.


Langkah yang dapat dilakukan oleh guru:
– Siapkan tugas atau topik yang akan dipelajari
– Pasang timer
– Kerjakan sampai timer berbunyi dan berhenti
– Istirahatlah selama 3-5 menit
– Setelah 4 jendela belajar berlalu, silahkan istirahat dengan durasi waktu yang lebih lama contoh 30 menit.

Teknik belajar pomodoro sangat tepat untuk membiasakan pola belajar dengan mengatur fokus tanpa terdistraksi dan mengurangi kebiasaan mengulur waktu belajar.

2. Teknik Belajar Analogi
Merupakan teknil yang mengaitkan konsep dengan gambaran tertentu untuk membantu pemahaman. Teknik ini sangat berguna untuk proses pemahaman. Keefektifitasan teknik analogi bergantung pada konsep rujukan (konsep yang sudah diajarkan) dan konsep target (yang akan diajarkan). Jika siswa tidak memahami konsep rujukannya maka teknik analogi untuk menggambarkan konsep target menjadi tidak efektif. Sehingga sangat penting untuk memastikan bahwa siswa telah memahami konsep rujukan.


Langkah yang dapat dilakukan oleh guru:
– Jelaskan konsep rujukan
– Jelaskan hubungan antara konsep rujukan dan konsep target
– Berikan konsep rujukan yang sederhana
– Siswa harus didorong untuk membangun analogi mereka sendiri, sehingga dapat membangun jembatan konseptual antara apa yang sudah diketahui dengan apa yang akan dipelajari.

3. Teknik Belajar Memory Palace
Teknik belajar memory palace adalah teknik yang bisa digunakan untuk mengingat materi yang diajarkan dengan cara menghubungkan sesuatu yang ingin diingat dengan lokasi-lokasi yang sudah sangat kita kenal dengan cara memvisualisasikannya.

Semakin sering melakukan visualisasi yang dibayangkan, maka semakin mudah untuk diingat kembali, teknik ini sangat berguna untuk menghafal benda dalam jumlah banyak dan sesuai dengan urutannya. Semakin sering siswa mengulang materi yang dipelajari, maka semakin cepat siswa bisa menghafal dan semakin lama informasi tersebut bisa tersimpan dalam memori atau ingatan siswa.

4. Teknik Belajar Mindmap
Teknik Belajar Mindmap merupakan teknik yang digunakan untuk membuat catatan dalam bentuk yang unik dan mudah dipahami. Teknik ini merupakan pemetaan pikiran yang terorganisir secara visual dari ide dan konsep yang diperkenalkan oleh Toni Bizzan, seorang psikolog dari Inggris.

Pada dasarnya mindmap terdiri dari 3 komponen utama, meliputi ide besar, topik utama, serta sub topik.


Langkah yang dapat dilakukan oleh guru:
– siapkan kertas dan alat tulis warna-warni
– buatlah judul dengan menggunakan 1 kata untuk tiap subtopik atau turunanannya untuk memudahkan dalam mengingatnya.
– kreasikan dengan banyak gambar dan warna
– tiap cabang dalam satu kelompok, memiliki warna yang sama

Manfaat:
– Memberikan perspektif materi secara keseluruhan
– Membantu siswa memahami hubungan anatar informasi
– Meningkatkan pemikiran kreatif dan kritis
– Meningkatkan konsentrasi
– Memberikan stimulus dalam bentuk symbol, warna, gambar, dan kata-kata yang dapat memudahkan siswa untuk mengingat materi.


Sebagai pendidik, mendorong siswa membuat mindmap dapat menstimulus siswa untuk lebih aktif dan kreatif, dengan membuat catatan di kelas, menemukan ide, membuat kerangka esai, membuat rancangan tugas, dan lain-lain.

Ikuti Diklat “Memahami Gaya Belajar Peserta Didik dan Implementasi dalam Pembelajaran” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:


DAFTAR DIKLAT

Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya: 

DAFTAR MEMBER

Info lebih lanjut: 
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555

Penulis: Lidiyah Ayu Ningrum



Berita Terkait

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Ini 3 Pembaruan Pengelolaan Kinerja Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas Sekolah 2025 Kini Menjadi Lebih Sederhana
Link- Link Penting untuk Pendaftaran Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu Tahun 2024
Alur Seleksi Administrasi PPG Guru Tertentu 2024 : Panduan Lengkap
Berita ini 13 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Kamis, 12 Desember 2024 - 11:07 WIB

Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025

Rabu, 11 Desember 2024 - 09:47 WIB

Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis