Lilik Permatasari: Berharap Jadi Kowal, Berakhir Mengajar

- Editor

Kamis, 5 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Lilik Permatasari, S.Pd. 

Mengajar di SMP Negeri 2 Waru, SIDOARJO

 

Semasa mengenyam pendidikan di bangku SMA (Sekolah Menengah Atas), aku bercita-cita ingin jadi seorang KOWAL (Korps Wanita Angkatan Laut). Rupanya cita-citaku itu mendapatkan dukungan dari orang tuaku dan budhe (kakak kandung ibuku).

Budheku yang kebetulan seorang KOWAL, siap membantuku masuk ke dunia militer. Sebab  semua pihak sudah menyatakan mendukung, aku pun bertekad kuat dalam mengejar cita-cita tersebut. 

Nyaris setiap pagi aku melakukan jogging, stretching, push up, sit up, dan berbagai olahraga lainnya supaya fisik menjadi kuat. Setiap akhir pekan, aku berlatih berenang meskipun tanpa seorang pelatih ahli. Meskipun demikian, aku tetap semangat untuk berlatih. Mengikuti kegiatan Pramuka di sekolah kurasa juga bisa menambah keterampilan dalam baris-berbaris.

Masa pun berlalu dan waktu telah tiba. Aku harus pergi meninggalkan keluarga demi mengejar cita-cita menjadi KOWAL. Secara lahiriah, aku sudah mempersiapkan segalanya untuk pergi ke Lampung bersama budhe. 

Tidak ada angin, tidak ada hujan, mendadak ibu menangis sambil mengatakan, “Jangan pergi ke Lampung, tetaplah di sini bersama Ibu”. 

Dan ayah mengiyakan apa kata ibu, “Tetaplah di sini bersama kami. Sebagai gantinya, Ayah akan menguliahkan kamu di bidang pendidikan.” 

Dari situ aku tahu bahwa sebenarnya mereka menginginkan anaknya menjadi seorang guru. Bagaikan disambar petir di siang bolong, seketika musnah harapan dan cita-citaku saat itu. Aku pun tidak bisa menolak keinginan orang tuaku. 

Tak lama setelah itu, aku harus mencari informasi tentang masuk perguruan tinggi. Bersama temanku waktu di SMA, aku mencoba mengikuti tes masuk di sebuah universitas termasyhur di kota Semarang yaitu UNNES (Universitas Negeri Semarang), memilih jurusan PPKn. 

Kenapa aku memilih jurusan PPKn? Menurut hematku, jurusan PPKn merupakan mata kuliah yang cukup mudah dan pada saat itu memang aku agak sedikit terpaksa untuk menjalaninya. Dan akhirnya, aku diterima di perguruan tinggi tersebut. 

Hari demi hari kulalui sebagai seorang mahasiswa. Awalnya memang berat, tetapi lambat laun aku dapat menjalaninya dengan riang. Selain jadi belajar di kelas, aku juga aktivis kampus. 

3,5 tahun rasanya begitu seingkat, Belum genap empat tahun sudah saatnya mengucapkan salam perpisahan dengan kawan-kawan seperjuangan di kampus kesayangan. 

Justru setelah lulus aku mulai risau, aku harus bagaimana? Mengikuti keinginan orang tua yang menginginkan anaknya jadi seorang guru atau bekerja di bidang yang lainnya? 

Saat ada peluang bekerja di sebuah bank swasta, aku ambil kesempatan itu. Karena aku berpikir pada waktu itu, menjadi seorang guru sebenarnya bukanlah passion-ku.

Kurang lebih sekitar empat tahun bekerja di bank dan menjabat sebagai Kepala Cabang selama dua tahun, muncul keinginan kuat untuk mengundurkan diri karena nasihat orang terdekat. Ditambah lagi setelah aku menikah,pasanganku tidak menghendaki istrnya bekerja. 

Setelah satu bulan tidak bekerja, kejenuhan yang amat sangat berat kurasakan. Sehingga, aku pun menyampaikan keluh kesahku dan memberanikan diri untuk meminta izin dapat kembali bekerja. Akhirnya aku diizinkan untuk bekerja, asalkan menjadi seorang guru. Aku pun menyepakatinya. 

Aku bergegas mencari lowongan pekerjaan guru melalui media sosial. Setelah menemukan yang aku rasa pas, aku mengirimkan lamaran. Setelah melalui tahapan proses tes wawancara dan lain sebagainya, akhirnya aku diterima sekolah swasta yang cukup tenar di kabupaten tempat tinggalku. 

Setelah delapan tahun bekerja di sekolah swasta ada kalanya mengalami suka dan duka. Rasa kekeluargaan yang begitu kental membuatku betah bekerja di sana dan aku sudah menganggap mereka sebagai keluarga kedua. 

Sampailah pada waktunya ada kesempatan untuk mengikuti seleksi ASN (Aparatur Sipil Negara). Tahapan demi tahapan, proses demi proses, aku lalui. Hasilnya kupasrahkan kepada Sang Pembuat Keputusan. Alhamdulillah, aku diberikan nikmat oleh Allah SWT menjadi abdi negara sebagai guru PPKn di SMP N 2 Waru Sidoarjo hingga saat ini. 

Memang aku gagal memenuhi cita-cita yang pernah aku dambakan di masa lalu. Dan kunci untuk menikmati hidup ini adalah bersyukur. Bagaimanapun hidup adalah anugerah. 

Seandainya aku menjadi KOWAL, mungkin saja aku tak akan menikmati hidup yang seperti ini. Dan ini niscaya tidak lepas dari kekuatan do’a kedua orang tua yang menginginkan anaknya menjadi seorang guru.  (*)

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK
Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan
Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca
Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Berita ini 37 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 20:45 WIB

17 Tahun sebagai Guru Honorer, Tak Berhenti Mengejar Impian Jadi ASN PPPK

Minggu, 9 Juni 2024 - 20:59 WIB

Kisah Sukses ASN PPPK: Hampir Menyerah dan Berpaling dari Dunia Pendidikan

Kamis, 16 Mei 2024 - 10:10 WIB

Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis