Indonesia terancam krisis guru. Jumlahnya tak tanggung-tanggung, hingga tahun 2024 kekurangan guru diperkirakan mencapai 1,3 juta. Di sisi lain, nyaris sejuta guru masih berstatus honorer dengan gaji dan kesejahteraan yang minim. Ini cara pemerintah berupaya menyeimbangkan kondisi itu.
Berdasarkan data Kemendikbu dari situs Indonesia.go.id yang dikelola Kominfo RI berikut data kekurangan guru dari tahun 2020:
2020: 72.976 guru pensiun, kekurangan guru mencapai 1.020.921 orang
2021: 69.757 guru pensiun, kekurangan guru mencapai 1.090.678 orang
2022: 77.124 guru pensiun, kekurangan guru mencapai 1.167.802 orang
2024: Prediksi kekurangan guru mencapai 1.312.759 orang
Di satu sisi, data tahun 2020 jumlah guru non-PNS di Indonesia mencapai 937.228 orang. Dari jumlah tersebut, 728.461 di antaranya 77% guru honorer sekolah.
Kondisi Guru Honorer
Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) memberi catatan kritis pada peringatan Hari Guru Nasional (HGN) 2022. Termasuk di antaranya kesejahteraan guru honorer hingga terjerat pinjaman online (pinjol).
Kesejahteraan guru khususnya honorer masing jauh panggah dari api. Padahal negara berhutang besar kepada guru honorer, yang berjumlah lebih dari 1 juta orang. Mereka masih digaji jauh di bawah UMP/UMK daerah. Rata-rata 500 ribu-1 juta perbulan. Padahal berdasarkan UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru dan Dosen, pasal 14: “Guru berhak memperoleh penghasilan di atas kebutuhan hidup minimum dan jaminan kesejahteraan sosial.
Bahkan dugaan P2G, kesejahteraan guru honorer yang minim itu membuat guru honorer terpaksa terjebak pinjaman online (pinjol). P2G melansir data Otoritas Jasa Keuangan (OJK) sebanyak 42% masyarakat yang terjerat pinjol ilegal adalah guru, artinya guru paling banyak terjebak pinjol.
“Apakah 42% guru yang terjebak itu berstatus guru honorer atau swasta dengan upah yang tidak layak? Atau statusnya PNS? Jika yang kena guru honorer, kami rasa pantas saja, dampak buruk rendahnya gaji mereka. Gelap mata, pakai jalan pintas. Gaji sebulan 500 ribu punya anak lebih 2 orang. Upah minimum pun tidak. Apalagi sejahtera, solusi memenuhi kebutuhan hidupnya ya ikut pinjol,”tukas Koordinator Nasional P2G Satriwan Salim dalam keterangan tertulisnya saat HGN 2022 lalu.
Minimnya kesejahteraan guru honorer juga pernah diungkap Anggota Komisi IX DPR RI yang membidangi Pendidikan, Kesehatan, dan Kesejahteraan, Krisdayanti. Dia menyoroti bagaimana guru perlu hidup layak di lingkungan sehat.
“Mereka yang ada di sekitar, yang ada di media juga, masing ada guru honorer yang mendapat gaji Rp 300 ribu sebulan, tinggal di lingkungan sekolah, di bagian toilet, ini kan suatu hal yang tidak pantas kita berikan pada guru. Mereka kan pelita, memberikan pelajaran untuk kita. Menjadi keteladanan orang tua yang diestafetkan untuk mendidik anak-anak. Itu di tangan guru.”tutur Krisdayanti.
“Jadi harapan saya, pemerintah benar-benar adil, tidak akan kesenjangan, dan memberi kesejahteraan yang sepantasnya bagi guru, dengan menjadikan mereka ASN,”imbuhnya.
Halaman Selanjutnya
Upaya Pemerintah Angkat Derajat Guru Honorer
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya