4 solusi guru lulus PG PPPK 2021 diangkat menjadi ASN menjadi topik hangat pembicaraan kita kali ini.
Dimana penyelesaian honorer dan pengangkatan PPPK masih menjadi permasalahan yang kompleks di Indonesia.
Dimana hal tersebut terus berkelanjutan dan sampai saat ini masih belum ada solusi yang efektif serta benar – benar menyelsaikan.
Ada 4 solusi guru lulus PG PPPK 2021 diangkat menjadi ASN, yang dimana hal tersebut disampaikan oleh Bu Heti Kustrianingsih selaku ketua forum guru honorer negeri lulus passing grade seluruh Indonesia.
Kiranya solusi apa saja yang disampaikan oleh beliau, simak penjelasan berikut terkait 4 solusi guru lulus PG PPPK 2021 diangkat menjadi ASN.
Berikut merupakan penjelasan terkait 4 solusi guru lulus PG PPPK 2021 diangkat menjadi ASN.
4 Solusi Guru Lulus PG PPPK 2021 Diangkat ASN
Sebanyak 19.013 guru lulus passing grade (PG) diperkirakan tidak akan terakomodir dalam seleksi pegawai pemerintah dengan perjanjian kerja (PPPK) pada 2023.
Penyebabnya, mereka mengajar di mata pelajaran (mapel) yang jumlah gurunya berlebih.
Kondisi tersebut membuat guru lulus PG yang merupakan prioritas satu (P1) sedih karena harus menelan pil pahit berkali-kali.
Ketum Forum Guru Honorer Negeri Lulus Passing Grade Seluruh Indonesia (FGHNLPSI) Heti Kustrianingsih mengatakan fakta tersebut sangat tidak sinkron dengan kebijakan pemerintah yang berencana akan memblok gaji PPPK di dana alokasi umum (DAU) mulai tahun depan. Gaji PPPK yang biasa ditransfer gelondongan akan diberikan flag, sehingga Pemda tahu berapa besar dana pusat.
“Seharusnya kalau mau ada perubahan kebijakan soal gaji PPPK 2023, pemda pasti mengusulkan seluruh P1 agar tidak ada yang tersisa,” tegas Heti, Rabu (14/12).
Heti menawarkan empat solusi agar seluruh guru lulus PG diangkat menjadi ASN:
Ditempatkan Di Daerah Kekurangan Guru (3T)
Heti menawarkan solusi agar 19 ribu lebih guru P1 terangkat semuanya tahun depan. Caranya P1 ditempatkan di daerah yang kebutuhannya banyak, tetapi peminatnya kurang.
Heti yakin Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memiliki data daerah mana yang membutuhkan banyak guru ASN.
“Tidak masalah di daerah 3T, asalkan semua bisa terangkat ASN PPPK,” terangnya.
Diangkat Jadi Guru Bantu Kemendikbudristek
Heti mengusulkan agar guru lulus PG yang tidak mendapatkan formasi PPPK 2022 sampai 2023 diangkat menjadi guru bantu Kemendikbudristek. Mereka diberikan SK Kemendikbudristek dan ditempatkan sesuai kebutuhan.
Dia yakin pemda tidak akan keberatan karena gajinya ditanggung Kemendikbudristek.
Pembiayaan Gaji PPPK dengan Sistem Cost Sharing
Heti mengatakan pembiayaan gaji PPPK menjadi polemik. Itu sebabnya perlu ada perubahan mekanisme penyaluran gaji PPPK tidak terlalu membebani pemda. Contohnya, gaji pokok ditanggung APBN, sedangkan tunjangan dari APBD.
Dengan cost sharing, lanjut Heti, baik pusat dan daerah mendapatkan solusi terbaik. Sama-sama mendapatkan beban, tidak ada yang berat sebelah.
“Kemendikbudristek tinggal memetakan P1 sesuai ijazahnya sesuai sebaran kebutuhan guru di Indonesia,” ucapnya.
Diangkat PNS
Jika tiga solusi tersebut sulit dijalankan, Heti menyarankan agar Presiden Joko Widodo menerbitkan Keppres pengangkatan guru lulus PG menjadi PNS. Dia yakin tidak akan ada pemda keberatan dengan kebijakan tersebut.
“Pemda akan senang bila diangkat PNS, daripada PPPK. Kalau PPPK, daerah masih dibebani anggaran juga,” ucapnya.
Heti berharap tahun depan 193.954 guru lulus PG diangkat menjadi ASN. Jangan sampai ada guru honorer yang menangis lagi.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya