Ini Alasan Kebijakan Kemendikbud Mengenai Tunjangan TPG Non Sertifikasi yang Dipertanyakan Bahkan Ditolak

- Editor

Senin, 26 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Tunjangan TPG – Aturan kebijakan tunjangan serta hak seorang guru menjadi topik yang sangat sensitif apabila dibahas. Karena hal ini menjadi dalam satu hal penting yang harus diperhatikan pemerintah.

Atas dasar itu, yang saat ini berlaku adalah aturan yang mengatur mengenai tunjangan profesi guru (TPG). Dimana untuk mendapatkan tunjangan tersebut guru harus sudah sertifikasi dengan dibuktikan telah mengikuti PPG.

Hingga saat ini masih sekitar 1,6 juta guru belum sertifikasi dan tertahan dalam menerima tunjangan, Kemdikbud merumuskan kebijakan baru yang tertuang dalam RUU Sisdiknas.

Nadiem Makariam selaku Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Mendikbudristek)  mengatakan, RUU Sisdiknas ini akan menjadi pencerah karena apabila RUU ini disahkan, semua guru akan mendapatkan tunjangan walaupun belum sertifikasi.

Jika RUU Sisdiknas diloloskan, kata Nadiem, 1,6 juta guru tersebut tidak perlu khawatir soal tunjangan karena bisa langsung memperolehnya tanpa harus sertifikasi, tanpa harus mengantre untuk mengikuti PPG untuk mendapatkan tunjangan TPG.

Meski memiliki niat yang baik dan menawarkan berbagai hal untuk kesejahteraan dan perubahan, namun ternyata banyak pihak pihak yang tidak setuju hingga menolak RUU Sisdiknas Disahkan.

Pendapat tidak setuju ini mulai dari Perhimpunan Pendidikan dan Guru (P2G) menilai adanya RUU Sisdiknas malah membuat hak guru semakin berkurang.

Koordinator Nasional P2G, Satriwan Salim mengatakan, tidak ada satu pun pasal yang mengatur secara spesifik tentang tunjangan profesi guru dalam RUU Sisdiknas.

 “Kami hanya ingin ada payung hukum yang jelas, tertulis secara eksplisit disebutkan dalam RUU Sisdiknas tentang klausul tunjangan profesi,” ujar Satriwan Salim.

Selain dari P2G pendapat senada juga disampaikan oleh Bukhori Yusuf yang merupakan anggota Badan Legislasi DPR RI yang menilai bahwa RUU Sisdiknas telah menulai banyak polemik dan penolakan dari berbagai stakeholder pendidikan.

Sebut saja organisasi guru, pakar pendidikan, pemerhati pendidikan hingga penggiat pendidikan. Bahkan, organisasi mahasiswa juga menolak RUU Sisdiknas.

 “Sebelum pemerintah mengusulkan RUU Sisdiknas dalam Prolegnas RUU Prioritas Tahun 2023, pemerintah harus membuka aspirasi publik seluas-luasnya dan melibatkan semua stakeholder pendidikan nasional dalam penyusunan Naskah Akademik dan draft RUU Sisdiknas”, ujar Bukhori dalam Rapat Badan Legislasi DPR RI di Jakarta, Selasa, 20 September 2022.

Penolakan juga dilontarkan oleh Alpha Amirrachman sebagai Sekretaris Majelis Dikdasmen PP Muhammadiyah, yang menyebut RUU Sisdiknas telah keliru sejak awal hingga kini.

Hal tersebut dibuktikan dengan tidak dibuatnya peta jalan atau grand design terlebih dahulu yang seharusnya menjadi konsep awal sebelum merancang undang-undang.

 “Ibaratnya seperti merakit sebuah kapal besar sambil bersamaan meluncurkan tanpa kejelasan awal mau dibawa kemana arahnya, berbahaya sekali,” ungkapnya, dikutip dari Antara.

Beliau juga menambahkan, RUU itu cacat dari berbagai sisi substansi hingga prosesnya yang tidak transparan dan minim partisipasi publik.

Beliau juga mengungkap bahwa keterlibatan publik hanya aksesoris dan artifisial. Pemangku kepentingan hanya diajak bicara dalam waktu terbatas dan hanya sekedar sosialisasi.

Hal ini sangat disayangkan. Ditambah lagi, kata Alpha, yang dilakukan hanyalah sosialisasi, bukan uji publik seperti yang telah diklaim, sehingga menimbulkan pertanyaan.

Halaman selanjutnya

Pada akhirnya RUU Sisdiknas…

Berita Terkait

Terbaru, Siaran Pers Kemdikbud untuk  Guru TK,SD, SMP, dan SMA/SMK Tertanggal 16 Mei 2024, Simak Selengkapnya!
Pengumuman Terbaru Kemendikbud Menanggapi Beredarnya Link Cek Peserta PPG  Daljab 2024
Kemdikbud Resmi Mengeluarkan Edaran Yang Dinanti Khusus Guru Non Sertifikasi 
Ternyata Ini Maksud Sekolah SD di Salatiga Study Tour Naik Pesawat Terbang
Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah
Dinas Pendidikan Jawa Tengah Larang Sekolah Gelar Study Tour
Update Terbaru 16 Mei: 100 Lebih Pemerintah Daerah Siap Salurkan TPG ke Rekening Guru. Cek Daerahmu…
Kemendikbud Imbau Para Guru Tidak Terjebak Pinjaman Online
Berita ini 20 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 18 Mei 2024 - 10:22 WIB

Terbaru, Siaran Pers Kemdikbud untuk  Guru TK,SD, SMP, dan SMA/SMK Tertanggal 16 Mei 2024, Simak Selengkapnya!

Jumat, 17 Mei 2024 - 23:37 WIB

Pengumuman Terbaru Kemendikbud Menanggapi Beredarnya Link Cek Peserta PPG  Daljab 2024

Jumat, 17 Mei 2024 - 23:29 WIB

Kemdikbud Resmi Mengeluarkan Edaran Yang Dinanti Khusus Guru Non Sertifikasi 

Jumat, 17 Mei 2024 - 23:00 WIB

Ternyata Ini Maksud Sekolah SD di Salatiga Study Tour Naik Pesawat Terbang

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Kamis, 16 Mei 2024 - 19:45 WIB

Update Terbaru 16 Mei: 100 Lebih Pemerintah Daerah Siap Salurkan TPG ke Rekening Guru. Cek Daerahmu…

Kamis, 16 Mei 2024 - 18:35 WIB

Kemendikbud Imbau Para Guru Tidak Terjebak Pinjaman Online

Kamis, 16 Mei 2024 - 11:12 WIB

Contoh Perbedaan Tampilan PMM-nya Bagi Guru Terpanggil dan Tidak Terpanggil PPG Daljab 2024

Berita Terbaru

PPG Angkatan 1 Kemenag Resmi Dibuka pada 15 Mei 2023, Kuota untuk 6.300 Guru Madrasah

News

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB