Mengenal Scaffolding pada Kegiatan Pembelajaran, Ini Penting bagi Siswa!

- Editor

Rabu, 7 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pembelajaran Scaffolding – Pembelajaran merupakan proses interaksi siswa dengan guru dan sumber-sumber belajar pada suatu lingkungan belajar.

Guru akan membantu siswa agar siswa mendapatkan informasi mengenai materi yang sedang dibicarakan, ilmu pengetahuan, dan pengetahuan-pengetahuan lainnya serta kemahiran dan pembentukan sikap dan kepercayaan. 

Salah satu pengertian pembelajaran dikemukakan oleh Gagne yaitu pembelajaran adalah seperangkat peristiwa-peristiwa eksternal yang dirancang untuk mendukung beberapa proses belajar yang bersifat internal. 

Lebih lanjut, Gagne mengemukakan teorinya lebih lengkap dengan mengatakan bahwa pembelajaran dimaksudkan untuk menghasilkan belajar.

Situasi eksternal harus dirancang sedemikian rupa untuk mengaktifkan, mendukung, dan mempertahankan proses internal yang terdapat dalam setiap peristiwa belajar.

Nah, ternyata pembelajaran itu sangat penting ya untuk pertumbuhan siswa. Maka dari itu, guru harus memberikan metode yang tepat agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik dan tercapai tujuannya salah satunya mengembangkan kemahiran atau potensi.

Salah satu metode pembelajaran yang dapat digunakan untuk meengembangakan potensi siswa adalah scaffolding. Berikut ada penjelasan lebih mendalam dari metode pembelajaran ini.

Metode Pembelajaran Scaffolding

Teori dari metode pembelajaran scaffolding ini pertama kali diperkenalkan oleh Bruner pada tahun 1950.

Bruner terinspirasi dari konsep milik Vygotsky yaitu assisted learning. Untuk istilah dari scaffolding ini terinspirasi dari alat berat.

Alat tersebut biasa digunakan oleh pekerja konstruksi atau bangunan sebagai struktur sementara. Alat yang dapat dibongkar pasang tersebut digunakan tempat pijakan manusia dan bahan bangunan, serta sebagai penyangga beton bangunan yang belum sepenuhnya mampu memikul beban.

Scaffolding adalah metode mengajar dengan jalan menyesuaikan tingkat dukungan guru agar sesuai dengan potensi kognitif seorang murid.

Dengan begitu, ketika di dalam kelas guru dapat menyesuaikan tingkat bimbingannya dengan potensi masing-masing siswa. 

Penjelasan lain, scaffolding adalah metode pembelajaran dengan memberikan dukungan belajar secara terstruktur.

Dukungan belajar bisa berupa petunjuk, peringatan, dorongan, menguraikan masalah ke dalam langkah-langkah pembelajaran, memberikan contoh ataupun yang lain sesuai kemampuan siswa sehingga memungkinkan siswa tumbuh mandiri. 

Ada dua jenis metode scaffolding yang digunakan, yaitu metode scaffolding down yang berarti guru akan memberikan arahan, baik secara visual maupun oral, pada seorang murid yang kesulitan dalam sebuah pelajaran sehingga yang bersangkutan dapat menemukan jawaban atau solusinya. 

Dan metode Scaffolding Up diterapkan pada murid yang sudah menguasai materi atau objektif pelajaran sehingga yang bersangkutan dapat mengembangkan level pemahamannya lebih tinggi lagi.

Dalam penerapan di kelas, metode pembelajaran ini dapat membantu siswa untuk belajar secara mandiri. Untuk pemberian tugas maupun materi pembelajarannya yang diberikan akan lebih kompleks dibandingkan dengan metode pembelajaran lainnya.

Tujuannya adalah untuk membantu siswa agar dapat mempelajari materi pembelajaran ataupun mengerjakan tugas yang diberikan guru secara lebih mandiri.

Sifat dari metode pembelajaran scaffolding adalah konstruktif dan luwes. Dimana siswa akan mempunyai kesempatan untuk belajar sesuai dengan kemampuan atau bidang yang mereka kuasai.

Selain dapat membantu siswa untuk belajar sesuai dengan potensi atau passion yang mereka miliki, siswa juga memiliki kesempatan untuk berinteraksi dengan ahli atau guru yang memiliki banyak pengalaman terhadap bidang yang siswa geluti tersebut.

Halaman berikutnya

Mengajar menggunakan metode scaffolding..

Berita Terkait

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II
Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen
Guru Wajib Tahu, Poin Penting dalam PermenPANRB Nomor 21 Tahun 2024 tentang Jabatan Fungsional Guru
4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!
Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!
Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 
Gebrakan Mendikdasmen Memudahkan Syarat Pencairan Tunjangan Sertifikasi Mulai Tahun 2025
Ini Perbedaan Pengelolaan Kinerja Sebelumnya dengan Pengelolaan Kinerja 2025
Berita ini 101 kali dibaca

Berita Terkait

Rabu, 15 Januari 2025 - 12:24 WIB

[Breaking News] Siaran Pers BKN Kriteria Pelamar Tambahan Seleksi PPPK Guru, Ada Kesempatan Ikut Seleksi PPPK Tahap II

Sabtu, 11 Januari 2025 - 15:04 WIB

Tahun 2025 Guru Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi Akan Sejahtera dengan Program Prioritas Mendikdasmen

Rabu, 18 Desember 2024 - 13:26 WIB

4 Tahapan Pengelolaan Kinerja Tahun 2025, Jangan Sampai Keliru!

Selasa, 17 Desember 2024 - 10:15 WIB

Mendikdasmen Kembali Mengungkapkan Pentingnya Deep Learning untuk Diterapkan Kedepannya!

Jumat, 13 Desember 2024 - 10:13 WIB

Jangan Sampai Salah, Ini Perbedaan e-Kinerja Guru dan Kepala Sekolah Saat Penguploadan Dokumen 

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis