Konstruktivisme dalam Kurikulum Merdeka

- Editor

Jumat, 2 September 2022

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sri Susilawati, S.Pd

Guru di MIN 3 Serdang Bedagai

 

Sebagaimana kita ketahui bahwa di tahun 2022 ini kita akan mulai menerapkan Kurikulum Merdeka. Hal ini perlu dilakukan mengingat bahwa pendidikan harus mengikuti perkembangan zaman agar tidak tertinggal.

Kurikulum Merdeka dinilai cocok untuk zaman era digital sekarang  ini. Pasalnya, siswa dapat belajar dengan bebas dari pengalamannya untuk kemudian dikembangkan dengan bimbingan guru sehingga dapat menemukan bakatnya dalam pengembangan diri.

Di dalam Kurikulum Merdeka ini terkandung teori konstruktivisme. Sesuai dengan namanya, konstruksi berarti membangun. Dapat dikatakan bahwa teori konstruktivisme adalah suatu usaha yang dilakukan berulang-ulang dalam sebuah pembelajaran untuk membangun tata hidup berbudaya modern.

Hal yang perlu dilakukan dalam penerapan teori konstruksi ini adalah:

  1. Saat mengajar,  diharap guru memberikan kesempatan pada siswa agar dapat mengeluarkan pendapat dengan bahasanya sendiri tanpa ada rasa terpaksa atau rasa takut akibat kurang rasa percaya diri.
  2. Siswa diberi kesempatan untuk menceritakan pengalamannya  agar menjadi siswa lebih kreatif dan imajinatif. Hal ini dapat memberikan dorongan pada siswa agar mereka lebih yakin kepada diri sendiri sehingga berani menghadapi masalah dan berani mengambil keputusan.
  3. Lingkungan belajar harus kondusif sehingga hasil pembelajaran dapat tercapai secara maksimal.
  4. Siswa diberi kesempatan membuat ide atau gagasan baru berdasarkan pengalaman sendiri agar bisa memperluas pengetahuan mereka dan belajar merangkai gagasan tersebut untuk dikemukakan.
  5. Dengan ide atau gagasan baru yang mereka yakini dapat menghasilkan suatu perubahan. Maka tanpa disadari mereka sudah mampu belajar memahami suatu masalah sekaligus solusinya. Dari pengalaman-pengalaman yang telah dilewati oleh siswa, maka mereka akan lebih mudah memahami pembelajaran tersebut. Dengan demikian mereka akan memiliki hidup yang lebih dinamis dan pengetahuan akan bertambah. Pendek kata, teori belajar konstruktivisme ini akan membebaskan siswa untuk  membimbing  sendiri pengetahuan yang dimiliki berdasarkan pengalamannya.

Berikut ini adalah di antara kelebihan teori konstruktivisme:

  1. Dalam proses belajar, guru dapat mengajarkan kepada siswa untuk mengeluarkan gagasan atau ide pada temannya dan melatih siswa agar termotivasi mengutarakan gagasannya tanpa ada rasa takut.
  2. Siswa lebih dapat mengingat pelajaran karena proses belajar secara langsung dan aktif sehingga semangat belajar siswa tetap terpelihara.
  3. Dengan pembelajaran yang berulang-ulang siswa lebih mudah beradaptasi dengan lingkungan sekitarnya  sehingga dapat menambah rasa percaya diri bahwa dia bisa berbuat lebih baik lagi.
  4. Siswa lebih dapat berinteraksi dan memahami pelajaran karena menggunakan media pembelajaran sehingga tidak membosankan.

Nah, untuk memaksimalkan penerapan teori konstruktivisme dalam pembelajaran berbasis Kurikulum Merdeka, terdapat beberapa hal yang perlu dilakukan oleh para guru. 

Guru harus lebih aktif merencanakan pembelajaran atau menggunakan media sebagai sarana pembelajaran yang efektif, aktif, kreatif dan inovatif. Namun sayang terkadang sulit mengubah kebiasaan guru yang sudah terbiasa menggunakan pendekatan tradisional dan tidak mau membuka diri untuk belajar sesuai perkembangan zaman.

Terkadang guru juga sering merasa  kesulitan  memberikan contoh dalam bentuk konkret pada siswa saat pembelajaran berlangsung sehingga siswa mengalami kejenuhan dalam belajar. Untuk itu disarankan untuk guru mengembangkan potensinya sehingga hingga tidak terkesan monoton dalam mengajar, terutama dalam hal teknologi yang pada saat ini sudah menjadi  kebutuhan dalam kehidupan sehari-hari.

Menerapkan teori konstruktivisme memang tidak mudah karena memerlukan prasarana sebagai media pembelajaran seperti laboratorium, laptop dan infokus yang terkadang tidak memadai sesuai jumlah siswa di sekolah. Selain itu, masih banyak guru yang menganggap teori konstruksi ini lebih banyak memerlukan waktu padahal beban kerja guru sangat banyak. Namun, mari kita sadari bersama bahwa perubahan dalam dunia pendidikan itu sangat penting bagi kemajuan bangsa kita. Jangan menutup diri  untuk suatu perubahan yang lebih baik. 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud, S.S.

Berita Terkait

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif
Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?
Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar
Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan
Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045
Undang-Undang Perlindungan Anak dan Dilema dalam Pembentukan Karakter Disiplin Peserta Didik
Peran Orang Tua dalam Mendidik Anak untuk Mensuksekan Kurikulum Merdeka
Penerapan Student Lead Conference untuk Meningkatkan Kepercayaan Diri Peserta Didik
Berita ini 1,023 kali dibaca

Berita Terkait

Senin, 18 November 2024 - 20:12 WIB

Pemanfaatan Teknologi untuk Pembelajaran Kreatif dan Interaktif

Rabu, 4 September 2024 - 10:05 WIB

Chat GPT: Menguntungkan atau Merugikan Guru?

Kamis, 15 Agustus 2024 - 23:11 WIB

Mission Service Learning sebagai Pilihan Proyek Penguatan Profil Pelajar Pancasila pada Jenjang Sekolah Dasar

Kamis, 15 Agustus 2024 - 22:44 WIB

Pentingnya Komunitas Belajar bagi Guru di Satuan Pendidikan

Rabu, 14 Agustus 2024 - 14:52 WIB

Penguatan Kemampuan Literasi untuk Menyiapkan Generasi Gemilang 2045

Berita Terbaru

Unduh Sertifikat Pendidikan 32 JP Gratis