Kemendiknas (2011) telah mengidentifikasi delapan belas karakter yang harus mampu diimplementasikan oleh guru dalam proses pembelajaran di antaranya adalah nilai religius, kejujuran, toleransi, disiplin, kerja keras, kreatif, mandiri, demokratis, rasa ingin tahu, semangat kebangsaan, cinta tanah air, menghargai prestasi, bersahabat, cinta damai, gemar membaca, peduli lingkungan, peduli sosial, dan tanggung jawab.
Dari kedelapan belas nilai karakter tersebut pengembangannya bisa sesuai dengan analisis konteks dan kebutuhan di masing-masing satuan pendidikan. Tentunya juga bagi guru dalam megengbangkan materi pembelajaran harus menganalisis materi pembelajaran yang disesuaikan dengan masing-masing nilai karakter tersebut. Tujuannya adalah menghasilkan pembelajaran dengan output yang sesuai dengan kebutuhan masyarakat.
Sementara itu di masa pandemi ini, pendidikan di Indonesia beralih menjadi daring (online) dengan sistem pembelajaran jarak jauh. Semua jenjang pembelajaran dilakukan melalui aplikasi yang terdapat di komputer atau ponsel pintar. Meski demikian, penting bagi sekolah untuk membuka wawasan tentang pendidikan karakter melalui pembelajaran jarak jauh ini.
Sebelum adanya wabah Korona, penanaman pendidikan karakter kepada siswa relatif lebih mudah. Siswa dapat mengadopsi contoh yang baik melalui sikap maupun tutur kata seorang guru karena kegiatan belajar mengajar dilakukan di sekolah secara rutin.
Lalu bagaimana dengan penanaman karakter di masa pandemi ini?
Meskipun pembelajaran dilakukan di tengah serba keterbatasan seperti sekarang ini, pendidikan karakter merupakan hal yang tetap urgent dan tidak dapat dipisahkan dalam proses pendidikan. Hal itu karena merupakan amanat yang tertuang dalam undang-undang sistem pendidikan nasional (UU SISDIKNAS) Nomor 20 Tahun 2003. Maka dari itu penanaman karakter dalam sistem learning from home harus tetap dilakukan salah satunya yaitu dengan cara menyampaikan materi tentang penguatan pendidikan karakter yang kemudian disebut PPK.
Menurut Pasal 1 Peraturan Pemerintah (Perpres) Nomor 87 Tahun 2017, PPK merupakan gerakan yang mengupayakan untuk memperkuat pendidikan karakter peserta didik di bawah tanggung jawab satuan pendidikan melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga yang di dalamnya terdapat kerjasama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat. Maka dari itu upaya trisentral pendidikan harus berjalan secara continue dalam penanaman karakter di masa pandemi ini.
Masa pandemi sebenarnya jika dilihat secara tidak langsung telah memberikan nilai-nilai karakter bagi peserta didik. Misalnya, menanamkan kemandirian yang merujuk pada sikap dan prilaku yang tidak dengan mudah bergantung pada orang lain dalam menjalankan kewajiban. Karena, di masa pandemi ini siswa secara tidak langsung dituntut untuk melaksanakan kewajibanya dalam proses belajar secara mandiri tanpa bergantung kepada teman tetapi masih memiliki arahan dari guru maupun orang tua.
Sedangkan inovasi yang dapat pendidik lakukan untuk mengimplementasikan pendidikan karakter dalam pembelajaran daring dapat dimulai dengan merencanakan pembelajaran yang menarik. Hal itu agar menimbulkan rasa ingin tahu peserta didik. Selanjutnya dalam pelaksanaannya, pendidik dapat mengimplementasikan kedisiplinan dengan menepati waktu pembelajaran daring ataupun saat pengumpulan tugas.
Kemudian pendidik dapat menguraikan materi dan memberikan soal yang mengandung nilai demokratis, semangat kebangsaan, cinta tanah air, peduli sosial, peduli lingkungan, dan cinta damai. Mengembangkan nilai demokratis dapat diwujudkan dengan diberikan soal-soal open-ended. Menumbuhkan semangat kebangsaan dan cinta tanah air dapat ditempuh dengan mengambil tema pembelajaran yang berkaitan dengan keIndonesiaan. Sementara nilai peduli sosial dan lingkungan hidup dapat dicapai dengan membentuk kelompok diskusi yang harus peserta didik lakukan secara daring. Sehingga rasa cinta damai tumbuh dalam diri siswa.
Nilai komunikatif dapat dibiasakan oleh pendidik melalui tanya jawab setelah pemaparan materi. Kemudian nilai mandiri, kreatif, kerja keras, tanggungjawab, gemar membaca dan jujur dapat diimplementasikan dengan memberikan latihan soal sehingga pendidik dapat melihat bagaimana tanggung jawab, tingkat kegemaran membaca pada materi yang diberikan, kemandirian, kejujuran, juga kreativitas peserta didik dalam menyelesaikan tugas yang diberikan.
Pendidik dapat menyelipkan nilai religius dan toleransi pada sela-sela pemaparan materi. Pendidik juga harus mengimplementasikan nilai menghargai prestasi peserta didik dengan memberikan reward berupa pujian atau bahkan berupa barang.
Pembelajaran yang dilakukan di masa pandemi memang tidak mudah. Apalagi untuk menanamkan pendidikan karakter pada siswa. Namun pendidik harus mampu berinovasi membuat pembelajaran daring sekreatif mungkin sehingga nilai-nilai karakter dapat tetap diimplementasikan dengan baik.
Ditulis oleh Semuel,S.Pd.,M.M, Guru SMPN 7 Sigi