Menghadapi siswa bermasalah memang tidak mudah. Namun seorang guru harus terus berupaya mengarahkan anak didiknya tersebut agar menjadi insan yang lebih baik di masa yang akan datang.
Melewati hari bersama siswa adalah kegiatan yang tidak bisa dihindari oleh seorang guru. Aktivitas yang dilalui di dalam kelas pasti akan berbeda setiap harinya. Ada kalanya guru akan bersemangat sekali untuk masuk ke kelas, tetapi bisa juga sebaliknya. Setiap harinya guru pasti diberikan berbagai macam masalah.
Ketika menghadapi siswa bermasalah, salah hal yang harus dilakukan guru adalah menegur siswanya. Hal ini perlu dilakukan agar siswa tidak mengulangi perbuatan itu ketika pertemuan selanjutnya. Namun ada beberapa hal yang perlu dilakukan dalam peneguran tersebut agar tidak terjerumus pada hal-hal yang negatif.
Berikut ini ada beberapa cara untuk mengarahkan siswa di kelas bagi siswa yang bermasalah:
1. Memperlakukan sesuai dengan karakternya
Dalam menghadapi anak bermasalah, aspek psikis sangat penting diperhatikan. Terutama untuk siswa yang mempunyai keaktifan lebih. Guru harus mencari tahu karakter dan kebiasaan siswa diluar sekolah. Hal ini akan mempermudah guru dalam mengarahkan siswanya di dalam kelas.
2. Memberikan ruang berekspresi secara positif
Dalam kegiatan belajar mengajar pasti ada siswa yang sering usil, berisik, dan tidak memperhatikan pembicaraan guru. Cobalah untuk sedikit interaktif dengan siswa agar mereka merasa terlibat penuh dalam kegiatan pembelajaran.
3. Melibatkan siswa pada sebuah tanggung jawab
Salah satu cara untuk meredam siswa yang suka membuat masalah adalah dengan memberikannya tanggung jawab. Hal-hal kecil bisa guru berikan kepada siswa, misalnya memberikan tugas membacakan daftar hadir teman-temannya, memilih menjadi ketua kelas, dan sebagainya. Dengan begitu, siswa bermasalah akan merasa ada dalam kegiatan pembelajaran.
4. Tidak berteriak di dalam kelas
Seorang guru saat berada di dalam kelas memang membutuhkan kesabaran yang lebih. Jika ada kesalahan, seakan ingin memarahi siswanya. Ini sangat lumrah terjadi. Namun ketika hal itu terjadi, jangan sampai seorang guru berteriak di dalam kelas untuk meluapkan emosinya.
Jika guru berteriak di dalam kelas, justru siswa dapat beranggapan bahwa jika melakukan kebisingan di kelas tidak menjadi masalah. Siswa sedikit banyaknya meniru perilaku guru. Oleh karenanya emosi guru ketika di kelas harus bisa terkontrol.
5. Memuji perilaku baik siswa
Sekesal apapun seorang guru kepada siswanya, tetaplah harus menjaga tutur katanya di depan siswa. Guru tidak boleh fokus pada perilaku buruk siswa. Jika ada kebaikan siswa, berilah apresiasi.
Halaman Selanjutnya
6. Tidak memberi label negatif….
Halaman : 1 2 Selanjutnya