Disamping itu, Rento Listyarti, Ketua Dewan Pakar FSGI mengatakan telah melakukan survei kepada beberapa guru dan orang tua. Menurut hasil surveinya, banyak yang tidak sepakat dengan kebijakan gubernur NTT tersebut.
“Ternyata banyak orang tua yang tidak setuju dengan kebijakan tersebut, responnya beragam mulai dari faktor keamanan anak saat berangkat sekolah, transportasi yang sulit di pagi hari, dan kesiapan orang tua di rumah seperti menyediakan sarapan serta berbagai pertimbangan kesehatan anak,” kata Retno.
Berdasarkan informasi yang didapatkan FSGI, kebijakan perubahan jam masuk sekolah ini belum disosialisasikan kepada para pendidik dan hanya kepada kepala sekolah saja.
Sepakat dengan perkataan Sekjen FSGI, Retno mengatakan bahwa rencana tersebut bisa berdampak pada kesehatan dan tumbuh kembang anak. Selain itu juga dapat mempengaruhi kemampuan belajar dan berkurangnya waktu istirahat anak. Kurang tidur dapat mempengaruhi kesehatan tubuh dan perkembangan otak anak.
Pihak FSGI juga menyimpulkan bahwa kebijakan mengubah jam sekolah menjadi lebih pagi merupakan kebijakan yang tidak ramah anak. Demikian sederet kritikan dari berbagai pihak tentang kebijakan masuk sekolah jam 5 pagi yang diusulkan Gubernur NTT.
Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!
Untuk update informasi terbaru mengenai guru dan pendidikan simak selengkapnya di Naikpangkat.com. Mari bergabung di Grup Telegram “NaikPangkat.Com – Portal Media Online”, cara klik link https://t.me/naikpangkatdotcom kemudian join.
(RAW)
Halaman : 1 2