4 Kombinasi Gaya Belajar Rekomendasi Bagi Guru

- Editor

Kamis, 30 Desember 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Belajar jadi seru tidak terlepas dari memahami metode serta gaya belajar, berikut 4 kombinasi gaya belajar yang dapat guru coba.

Belajar menjadi salah satu hal yang membosankan bagi beberapa siswa, salah satu kemungkinan penyebab kebosanan dalam proses belajar adalah adanya ketidakcocokan antara metode belajar yang digunakan dengan gaya belajar siswa.

Gaya belajar sendiri dapat kita maknai sebagai cara yang dipilih oleh siswa dalam mengolah informasi yang diperoleh, baik dari guru ataupun belajar secara individual.

Gaya belajar ini dapat kita identifikasi dengan melakukan eksperimen sederhana kepada diri sendiri melalui uji coba berbagai gaya belajar, nah sebelumnya mari kita kenali terlebih dahulu beberapa gaya belajar menurut De Poter & Hernacki (1999).

1. Gaya Belajar Visual

Gaya belajar visual ini menjadikan indera penglihatan sebagai kekuatan utama dalam proses penginputan hingga pengolahan informasi yang diterima.

Proses belajar yang biasanya digunakan adalah dengan cara melihat, memandang, menonton, mengamati, dan sejenisnya yang pastinya menggunakan mata sebagai indera utama.

Individu dengan dominansi gaya belajar visual ini cenderung suka membuat perencanaan jangka panjang, cukup teliti dan detail, memperhatikan tampilan visual, lebih suka membaca

daripada dibacakan oleh orang lain, menyukai kerapian serta seringkali kesulitan mengatakan atau memilih kata-kata yang ingin disampaikan akan tetapi sebenarnya mengetahui apa yang ingin dikatakan.

2. Gaya Belajar Auditori

Gaya belajar auditori ini juga mengandalkan salah satu panca indera kita. Hanya saja apabila gaya belajar visual menjadikan mata sebagai indera utama,

gaya belajar auditori ini mengandalkan telinga atau indera pendengaran sebagai kekuatan utama dalam kegiatan belajar.

Beberapa cara yang biasa digunakan dalam gaya belajar ini adalah dengan cara mendengarkan baik itu ceramah, melalui musik, dan berbagai alternatif cara lain yang berkaitan dengan audio atau suara.

Beberapa karakteristik individu dengan dominansi gaya belajar auditori ini yaitu cenderung mudah memahami dan memproses informasi ketika dijelaskan oleh guru atau tutor,

mudah terganggu oleh suara bising, suka berbicara dan berdiskusi serta cenderung menggerakkan bibir dan bersuara ketika membaca.

3. Gaya Belajar Kinestetik

Sedikit berbeda dengan kedua gaya belajar di atas yang tidak menggunakan banyak aktivitas fisik, gaya belajar kinestetik ini menggunakan alternatif cara seperti bergerak, menyentuh dan bekerja.

Aktivitas yang menggunakan gerakan secara fisik akan membantu dalam proses pengolahan informasi yang didapatkan.

Individu dengan gaya belajar kinestetik ini cenderung menghafal dengan cara berjalan, menyukai aktivitas fisik dan banyak bergerak serta menyukai kegiatan yang menyibukkan.

Setelah mengetahui sedikit tentang karakteristik masing-masing gaya belajar, mulai dari visual, auditori, hingga kinestetik, kini muncul pertannyaan baru.

Apakah beberapa gaya belajar dapat dikombinasikan ? Dan apakah ketika seseorang telah cocok dengan salah satu gaya belajar maka tidak akan cocok dengan gaya belajar lain ? Temtu tidak.

Mari ibaratkan kecocokan dengan gaya belajar dalam rentang persentase, maka mungkin saja memiliki satu gaya belajar yang cocok yang dominan dengan contoh sebagai berikut :
Visual = 60%, Auditori = 30%, Kinestetik = 10 %

Berdasarkan hal tersebut maka dapat ditarik kesimpulan bahwa seorang indivisu masih dapat menyerap informasi melalui gaya belajar lain, meskipun tidak seefektif dibandingkan persentase terbesar pada gaya belajar tertentu.

Oleh karena itu proses belajar juga dapat dikombinasikan antara visual dengan auditory, visual dengan kinestetik, auditory dengan kinestetik maupun ketiganya sekaligus.

Kombinasi Gaya Belajar

Berikut adalah beberapa rekomendasi cara belajar dari kombinasi gaya belajar

1. Visual dengan Auditory

Kombinasi antara indera penglihatan dengan pendengaran ini cukup mudah kita temui di berbagai tempat.

Salah satunya adalah dengan cara menonton video yang bersuara, adapun tampilan visual yang muncul akan lebih mudah dipahami apabila menunjukkan hal yang bersifat konkrit dan didukung dengan penjelasan yang sesuai.

Selain itu, cara mudah yang dapat dilakukan sebagai metode belajar dalam kombinasi gaya belajar ini yaitu dengan membaca bersuara, proses membaca kita kategorikan sebagai proses visual,

sedangkan suara yang kita keluarkan kemudian masuk ke dalam telinga kita termasuk dalam kategori auditory.

2. Visual dengan Kinestetik

Praktek memanglah tidak terlepas dari gaya belajar kinestetik. Secara tidak langsung proses pelaksanaan praktek langsung juga melibatkan indera penglihatan kita.

Sehingga salah satu metode pembelajaran kombinasi antara visual dengan kinestetik adalah dengan melakukan praktek secara langsung.

Seperti yang kita ketahui bahwa kombinasi gaya belajar ini adalah kombinasi antara indera mata yang digabungkan dengan kegiatan yang sifatnya melibatkan aktivitas motorik kita.

Selain itu juga dapat menggunakan jari sebagai alat tunjuk membaca, menghafal dengan cara menuliskan ulang dan lain sebagainya.

3. Auditory dengan Kinestetik

Menghafal sambil berjalan dapat menjadi salah satu alternatif cara belajar dari kombinasi gaya belajar auditory dengan kinestetik ini.

Selain itu, juga dapat dilakukan dengan melakukan praktik secara langsung dimana penjelasan dilakukan secara verbal, sehinggal melibatkan indra pendengaran dalam prosesnya.

Kombinasi antara indra pendengaran dengan kegiatan ini memang sulit jika tanpa mengandalkan visual sedikitpun. Namun porsi yang digunakan dapat dimaksimalkan pada dominansi gaya belajar yang sesuai dengan diri masing-masing individu.

4. Visual, Auditory dan Kinestetik

Penggabungan ketiga gaya belajar ini dapat dilakukan dengan berbagai cara, salah satunya yaitu model pembelajaran dengan menggunakan audio visual yang dipraktikkan secara langsung.

Adapun penjelasan materi melalui video melibatkan indra penglihatan dan pendengaran, sedangkan praktek melibatkan proses kinestetik.

Selain beberapa rekomendasi metode belajar yang telah disebutkan di atas, setiap individu dapat berproses secara lebih kreatif sesuai dengan passion masing-masing.

Pelibatan berbagai alat dan bahan dapat menjadi salah satu alternatif pilihan dalam proses belajar, penggunaan warna-warna yang menarik dan menyegarkan mata juga dapat membantu dalam penginputan informasi ke dalam otak.

Melalui pengenalan gaya belajar yang cocok dengan diri individu dapat membantu individu tersebut untuk sedikit lebih mengenali diri kita sendiri.

Namun, hal itu saja tidak cukup. Pengelolaan emosi dan pemaknaan terhadap proses belajar itu juga perlu diolah sedemikian rupa sehingga proses belajar tersebut tidak dipersepsikan sebagai sebuah beban lagi.

Aktivitas menyenangkan dan adanya reward atau penghargaan setelah adanya usaha yang maksimal dapat meningkatkan motivasi individu untuk lebih semangat belajar.

Konsistensi dan manajemen waktu yang baik juga menjadi salah satu pendukung berjalannya proses belajar agar lebih efektif.

Mencicil belajar atau lebih sering disebut dengan konsisten belajar ini dapat membantu individu memproses informasi secara perlahan namun rutin yang memudahkan otak untuk mengolah informasi,

dibandingkan dengan sistem kebut semalam alias sks atau metode belajar yang hanya belajar seluruh materi dalam satu malam saja.

Setelah mengetahui beberapa hal pendukung proses belajar di atas dan disesuaikan dengan gaya belajar yang sesuai, diharapkan dapat menjadi inspirasi untuk menemukan cara asik untuk belajar.

Selain memahami gaya belajar, perlu juga memahami tips dan trik untuk menghidupkan suasana kelas, salah satunya dengan melakukan Ice Breaking.

Untuk mempelajari ice breaking lebih lanjut, silahkan mengikuti Pelatihan Ice Breaking Seru, No Boring Dan Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik Dan Menyenangkan. Yang diselenggarakan oleh e-guru.id. DAFTAR SEKARANG! 

More Info: https://wa.me/6285161610200

Berita Terkait

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN
4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?
PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!
2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024
Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024
Perbedaan PPG Daljab Tahun 2024 dengan 2023, Guru Wajib Tahu!
Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi
Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya
Berita ini 469 kali dibaca

Berita Terkait

Sabtu, 27 April 2024 - 11:00 WIB

Resmi Surat Edaran Pemda, Kabar Pahit Bagi Guru Honorer Belum Masuk Dapodik dan Database BKN

Sabtu, 27 April 2024 - 10:13 WIB

4 Kriteria Guru 100% Dipanggil PPG Dalam Jabatan  2024, Apakah Anda Termasuk?

Jumat, 26 April 2024 - 11:35 WIB

PPPK Mendapatkan Kabar Gembira Terkait Masa Kontrak, Cek Syarat dan Mekanismenya!

Jumat, 26 April 2024 - 10:37 WIB

2 Kabar Buruk untuk Guru Honorer Menjelang Pendaftaran CPNS dan PPPK 2024

Jumat, 26 April 2024 - 10:01 WIB

Ketetapan Presiden Untuk Guru dan Kepala Sekolah Sertifikasi Maupun Non Sertifikasi di Juni 2024

Kamis, 25 April 2024 - 10:25 WIB

Menteri Keuangan Bocorkan Jadwal Pencairan Gaji ke 13 untuk Guru Sertifikasi dan Non Sertifikasi

Kamis, 25 April 2024 - 09:57 WIB

Undang-Undang Baru Terbit, PPPK dan PNS Kini Nyaris Tak Ada Bedanya

Kamis, 25 April 2024 - 09:55 WIB

Pengumuman Resmi Kemendikbud untuk Guru Sertifikasi dan Nonsertifikasi Bersiap 25 April 2024

Berita Terbaru