Jenis asesmen merupakan bagian penting yang harus dipahami oleh guru ketika melakukan sebuah pembelajaran. Pemahaman ini sangat penting untuk mencapai hasil pembelajaran yang optimal.
Secara sederhana, asesmen adalah adalah upaya untuk untuk mengetahui hasil pembelajaran yang telah dilakukan di dalam kelas, baik secara offline maupun secara online. Sehingga asesmen ini wajib dilakukan di dalam sebuah pembelajaran.
Banyak sekali fungsi yang bisa didapatkan dari sebuah asesmen. Salah satunya adalah untuk menggali informasi yang holistik yang nantinya akan bermanfaat untuk guru sendiri, peserta didik, dan orang tua.
Khususnya bagi guru, asesmen merupakan bagian yang sangat penting. Sebab dengan asesmen ini, guru akan mengetahui sejauh mana hasil pembelajaran yang telah dilakukan; bagaimana menyiapkan materi pembelajaran di tahap berikutnya, dan lain sebagainya.
Pada intinya, asesmen akan membuat guru dapat mengajar peserta didik pada tingkat yang sesuai atau biasa disebut dengan “teaching at the right level“.
Nah, dalam melaksanakan asesmen untuk siswa ini terdapat teknik dan waktu yang pas, tergantung dengan kebutuhannya. Sehingga memahami jenis asesmen dan juga contoh-contohnya akan sangat bermanfaat bagi guru ketika mengajar.
Di dalam artikel ini, akan dijelaskan tiga jenis asesmen beserta dengan contohnya– serta pengertian singkat dari masing-masing jenis asesmen.
1. Asesmen Diagnosis
Asesmen diagnosis umumnya dilakukan oleh guru ketika di awal pembelajaran. Ini dilakukan untuk memantau perkembangan siswa dari sisi kognitif dan non kognitifnya. Hasil dari asesmen ini adalah untuk mengidentifikasi kebutuhan belajar para peserta didik. Dengan demikian, guru akan tahu apa yang harus dilakukan setelah melakukan asesmen diagnosis tersebut.
Contoh-contoh asesmen diagnosis yang dilakukan sebelum pembelajaran di antaranya adalah: rubrik, observasi, kuesioner, refleksi, dan esai.
2. Asesmen Formatif
Asesmen formatif ini biasanya dilakukan ketika dalam proses pembelajaran. Fungsi dari asesmen ini adalah untuk memastikan bahwa peserta didik telah mencapai kompetensi yang diharapkan dalam pembelajaran yang dilakukan tersebut.
Anda dapat melakukan asesmen formatif ini dengan beberapa cara, di antaranya adalah cara meminta siswa untuk menuliskan beberapa hal yang telah dipelajari ketika kelas masih berlangsung; bisa juga dalam bentuk diskusi setelah melakukan eksperimen, atau melakukan penilaian diri sendiri atau sesama.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya