Dampak Bullying – Kasus perundungan (Bullying) sampai saat ini masih menjadi salah satu penyumbang penyebabbunuh diri. Hal ini karena masalah bullying adalah sesuatu yang paling menakutkan dan sering dihindari pada hampir sebagian orang terutama di lingkungan sekolah.
Perbuatan bullying ini sering dilakukan seseorang dengan upaya menjatuhkan mental seseorang di manapun dan kapanpun baik secara verbal maupun non-verbal. Bullying ini kerap dilakukan oleh seseorang maupun kelompok yang menyerang seseorang atau kelompok juga yang mereka anggap lemah dan minoritas.
Fenomena ini bisa terjadi lantaran pelaku bullying merasa dirinya paling berkuasa sehingga akan merasa dirinya wajar melakukan hal yang seharusnya tidak dilakukan dan memperlakukan lawannya sampai di luar batas wajar.
Bullying juga sering terjadi pada lingkungan pendidikan. Meskipun siswa-siswi di sekolah berpendidikan dan selalu diberi asupan pembelajaran, tetapi tidak menutup kemungkinan bahwa fenomena bullying justru banyak menyerang mental siswa-siswi di sekolah.
Alhasil, fenomena bullying di sekolah ini yang seharusnya menjadi penyakit malah menjadi sebuah trend di lingkungan sekolah. Bahkan, sebagian siswa yang melakukan bullying tersebut dalam nalar yang wajar dan melakukannya pun dengan kesadaran.
Dampak dari fenomena ini berdampak negatif baik bagi pelaku maupun korban, di bawah ini merupakan beberapa dampak bullying :
Dampak bagi Pelaku
Siswa yang sudah terbiasa melakukan bullying terhadap teman-temannya di masa depan dia akan menjadi seseorang yang kerap akan merendahkan orang lain dan tidak akan sama sekali menghargai orang lain. Bahkan, jika korban bully tidak membalas dan terlihat lemah di mata pelaku, maka sistem pembully-an tersebut akan memaksa jiwa si pembully juga akan menyakiti generasi ke depannya.
Kehadiran pelaku bullying akan mengacaukan keadaan, jika pertimbangan yang menurut dia tidak sesuai apa yang dia mau, maka secara otomatis rantai bullying semakin merajalela. Di masa depan, jika pelaku bullying tidak segera ditangani atau disadarkan, maka akan menjadikan dirinya sebagai orang yang pandai men-judge orang serta melakukan kekerasan pada orang lain.
Kondisi seperti itu tentunya tidak dibenarkan sama sekali, sebab karakter siswa seharusnya ramah tamah dan suka menolong sesama bukan sebaliknya.
Halaman Selanjutnya
Halaman : 1 2 Selanjutnya