Yang Perlu Dilakukan dalam Pembelajaran Selama Pandemi Covid-19

- Editor

Senin, 6 September 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pandemi Covid-19 telah memengaruhi proses pendidikan, terutama pembelajaran siswa. Semula siswa belajar di sekolah, di masa pandemi covid-19 ini para siswa belajar dari rumah. Berkaitan dengan keadaan tersebut, pembelajaran perlu dirancang dengan metode yang cocok yang dapat dimanfaatkan oleh guru dan siswa. Untuk merancang pembelajaran tersebut, maka keterlibatan pemerintah, sekolah, orang tua siswa, dan masyarakat sangat dibutuhkan.

Mutu pembelajaran merupakan salah satu persoalan yang harus diperhatikan pada masa pandemi Covid-19. Untuk mewujudkan mutu pembelajaran siswa pada masa pandemi, maka pemerintah pusat dapat bekerja sama dengan pemerintah daerah serta pemangku kepentingan lainnya untuk melakukan langkah-langkah agar pembelajaran siswa tetap dapat berlangsung.

Untuk mendukung dan mendorong pembelajaran dapat berlangsung dengan baik di masa pandemi ini, pemerintah pusat melalui Kementerian Pendidikan Kebudayaan Riset dan Teknologi telah melakukan berbagai upaya di antaranya memberikan bantuan kuota internet bagi para pelajar dan pendidik. Namun bantuan rupanya bantuan tersebut masih belum maksimal karena tidak semua siswa merasakan, terutama mereka yang tinggal di pelosok atau daerah-daerah terpencil.

Selain itu, upaya penyederhanaan kurikulum dan penyusunan modul bahan ajar juga perlu dilakukan. Modul bahan ajar sangat membantu siswa dan guru dalam proses pembelajaran dari rumah. Dengan upaya tersebut, diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran yang pada akhirnya meningkatkan mutu pendidikan.

Sekolah sebagai pelaksana pendidikan harus berupaya agar pembelajaran dapat berlangsung dengan baik. Sekolah harus  melakukan pengawasan proses pembelajaran siswa yang dilakukan dari rumah. Untuk mendorong pembelajaran tersebut, pihak sekolah dapat memanfaatkan dana bantuan operasional sekolah (BOS).  

Dana BOS pada masa pandemi ini dapat digunakan untuk pembelian kuota data, pulsa, maupun kelengkapan pembelajaran lainnya. Selain dana BOS, sekolah juga diharapkan secara mandiri dapat memanfaatkan sumber belajar yang telah dimiliki. Misalnya buku-buku pelajaran yang ada di perpustakaan sekolah untuk dapat dipinjamkan kepada guru dan siswa.

Pembelajaran dari rumah menjadi pekerjaan baru bagi orang tua dan masyarakat. Orang tua harus dapat menjadi guru, fasilitator, atau motivator. Kalau orang tua tidak mampu menjalani peran tersebut, tentu harus berusaha memberikan fasilitas dan motivasi kepada anaknya agar tetap dapat belajar. Di sisi lain, masyarakat tempat siswa tinggal pun harus turut membantu menyelesaikan masalah pembelajaran di masa pandemi ini. Misalnya menyediakan layanan komputer gratis atau bimbingan belajar bebas biaya.

Sementara itu, guru harus memiliki bekal pengetahuan dan keterampilan yang memadai dalam memilih strategi atau metode pembelajaran daring. Strategi atau metode pembelajaran yang digunakan tersebut harus dapat memudahkan siswa dalam menerima pelajaran yang disampaikan.

Metode pembelajaran yang sering dilakukan oleh guru selama pandemi Covid-19 dapat dibagi menjadi dua; yakni pembelajaran jarak jauh dalam jaringan (daring) dan pembelajaran di luar jaringan (luring). Kedua metode ini biasa dikombinasikan yang kemudian biasa disebut dengan blended learning.

Metode pembelajaran jarak jauh secara daring dapat dilakukan dengan memanfaatkan layanan internet dan menggunakan aplikasi seperti Zoom, Google Meet, Google Classroom, dan lain sebagainya.

Selain itu, guru juga dapat melakukan pembelajaran dengan cara mengunjungi rumah siswa. Pembelajaran ini biasa dilakukan pada jenjang pendidikan anak usia dini atau jika tidak memungkinkan untuk melaksanakan pembelajaran daring. Guru mengunjungi rumah siswa untuk memberikan pelajaran sekaligus memberikan motivasi.

Untuk memudahkan pelaksanaan pembelajaran luring, guru dapat membentuk kelompok-kelompok kecil yang beranggotakan 3-4 siswa. Kelompok-kelompok kecil ini kemudian diberikan tugas atau soal latihan dari guru yang harus diselesaikan sesuai batas waktu yang telah ditentukan.

Pada intinya, pemilihan metode atau teknik pembelajaran di masa pandemi ini membutuhkan kreativitas dan inovasi guru sesuai dengan kebutuhan pembelajaran dan perkembangan siswa.

Dan dengan berbagai upaya dan langkah-langkah yang telah dilakukan oleh berbagai pihak mulai dari pemerintah pusat, masyarakat, orang tua siswa, guru dan peserta didik, semua itu diharapkan dapat meningkatkan mutu pembelajaran selama pandemi Covid-19 ini.

Ditulis oleh Baharuddin, S.Pd.,M.Pd. (Guru di SMA Negeri 4 Takalar)

Berita Terkait

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai
Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses
Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali
Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Berita ini 1 kali dibaca

Berita Terkait

Minggu, 23 Juni 2024 - 19:50 WIB

Penerapan Teknologi Satelit sebagai Upaya Pencegahan Dampak Abrasi Pantai

Jumat, 21 Juni 2024 - 13:28 WIB

Mengenal Affordability Energy, Serta Kaitannya dengan Kron’s Loss Equation dan Transmission Line Losses

Sabtu, 15 Juni 2024 - 13:59 WIB

Tantangan Mencapai Tujuan Sustainable Development Goals (SDGs) Nomor 7 di Wilayah Jawa, Madura, dan Bali

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Berita Terbaru