Strategi Diferensiasi
- Diferensiasi konten, berkaitan dengan apa yang guru ajarkan kepada siswa.
- Diferensiasi proses, mengacu pada bagaimana siswa akan memahami atau memaknai apa yang dipelajari.
- Diferensiasi produk, hasil pekerjaan atau projek yang harus siswa tunjukkan kepada guru.
Dalam penerapannya, penerapan pembelajaran diferensiasi ini tentu akan memberikan dampak bagi penggunanya, terutama pada siswa. Karena siswa memiliki karakteristik yang berbeda-beda, tidak semua siswa dapat diberi perlakuan yang sama.
Penilaian dalam Pembelajaran Diferensiasi
- Assessment for Learning, dilakukan selama berlangsungnya proses pembelajaran
- Assessment of Learning, dilaksanakan setelah proses pembelajaran selesai
- Assessment as Learning, penilaian sebagai proses belajar dan melibatkan siswa secara aktif dalam kegiatan penilaian tersebut.
Dampak Kelas yang Menerapkan Pembelajaran Diferensiasi
Dengan penerapan pembelajaran diferensiasi ini siswa dengan keberagamannya akan merasa disambut dengan baik, merasa dihargai, merasa aman, ada harapan bagi pertumbuhannya, kebutuhan belajarnya terfasilitasi dan terlayani dengan baik.
Guru juga akan merasakan dampaknya, seperti guru mengajar untuk mencapai kesuksesan, ada keadilan dalam bentuk nyata. Dalam hal ini, guru serta siswa juga sapat berkolaborasi.
Dari berbagai dampak positif tersebut, diharapkan pada tercapainya hasil belajar yang optimal.
Pembelajaran diferensiasi ini sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang mana hal ini berarti selaras dengan dasar pemikiran dan filosofi Kurikulum Merdeka.
Filosofi pendidikan dari Ki Hajar Dewantara yang dimaksud ialah “among”, yang berarri guru harus dapat menuntun siswanya untuk berkembang sesuai dengan kodratnya.
Selain selaras dengan filosofi pendidikan oleh Ki Hajar Dewantara, pembelajaran diferensiasi ini juga sejalan dengan nilai dan peran guru penggerak yaitu menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa, yakni pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi siswanya.
Pemikiran Ki Hajar Dewantara yang mana pendidikan atau pembelajaran dilakukan dengan memerdekaan siswa dan membuat siswa tumbuh berkembang sesuai dengan kodratnya juga selaras, yaitu berarti bahwa siswa diberikan kemerdekaan untuk menjadi pribadi yang berkembang sesuai dengan minat, bakat dan prodil belajarnya.
Sejalan juga dengan Visi guru penggerak, yaitu mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar Pancasila. Budaya positif dalam satuan pendidikan juga penting untuk dibangun untuk mendukung pembelajaran diferensiasi ini.
Pembelajaran diferensiasi ialah proses mencari tahu tentang siswa dan merespons belajarnya berdasarkan perbedaan. Ketika guru terus belajar tentang keberagaman siswanya, maka akan tercipta pembelajaran yang profesional, efisien, efektif dan menyenangkan.
Dengan pembelajaran diferensiasi, semua guru diharapkan untuk dapat teliti dan menyadari tingkat kemampuan dari masing-masing siswanya sebelum memberikan suatu intruksi, serta guru juga harus memahami tahapan cara dalam memulai pembelajaran diferensiasi.
Pembelajaran diferensiasi berkaitan erat dengan pengetahuan guru akan gaya belajar tiap-tiap siswanya.
Lalu bagaimana yaa cara memahami gaya belajar siswa yang tentu sangat beragam? Mari cari tahu di salah satu pelatihan e-Guru.id “Memahami Gaya Belajar Peserta Didik & Implementasi dalam Pembelajaran”.
KLIK DISINI UNTUK BERGABUNG BERSAMA RIBUAN GURU LAINNYA!!
(Azl/Azl)