Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi menuntut pendidik untuk mampu berinovasi dalam mengambangkan kegiatan pembelajaran. Salah satunya dengan penggunaan desain grafis pada materi pembelajaran, simak tujuan, definisi, dan kategori desain grafis berikut ini.
Tujuan Desain Grafis untuk Pembelajaran
Pada titik ini, peran desain grafis di abad 21 sangat individual. Hal ini disebabkan dampak dari tren media sosial di dunia komunikasi teknis. Tren tersebut membuat komunikasi menjadi lebih personal, berbasis umpan balik dan berbasis komunitas.
Oleh karena itu, dengan semakin banyaknya pengguna desain grafis, memerlukan nilai-nilai profesional. Dalam rangka untuk memastikan bingkai dan peran yang jelas dari dunia desain grafis dalam dunia pendidikan.
Sehingga tujuan penggunaan desain grafis dalam dunia pendidikan antara lain untuk membantu memfasilitasi proses pembelajaran yang kreatif dan juga inovatif.
Definisi Desain Grafis
Seorang desainer grafis atau biasa terkenal dengan desainer grafis (bahasa Inggris: graphic designer) adalah sebuah profesi yang berhubungan dengan bidang ilustrasi, tipografi, fotografi atau animasi grafis/gambar bergerak/animasi.
Seorang desainer grafis menciptakan karya untuk (misalnya penerbit, media cetak, perangkat elektronik, dll.), termasuk brosur dan iklan untuk suatu produk.
Mereka bertanggung jawab atas tampilan yang menarik. Sehingga dapat diterapkan dalam berbagai bentuk materi promosi yang berkaitan dengan produk dan kepada audiens. Desainer grafis bertanggung jawab untuk menyampaikan informasi yang diinginkan oleh produk/pelanggan dalam bentuk desain yang menarik.
Kata desain berarti merancang atau merencanakan. Kata grafis sendiri memiliki dua arti, yakni graphian (Latin = garis, penanda) yang kemudian menjadi seni grafis atau komunikasi grafis. Selanjutnya graphise vakken (Belanda = karya percetakan). Di Indonesia menjadi grafis, diartikan sebagai impresif.
Menurut Darmawan (2016) Desain grafis adalah kegiatan di bidang komunikasi visual yang melibatkan grafik (tayangan). Dalam bidang dua dimensi dan statis (gambar tidak bergerak dan abadi). Secara spesifik, desain grafis adalah kemampuan untuk menyusun dan merancang elemen visual menjadi informasi yang dapat dipahami oleh publik/masyarakat.
Profesi desain grafis mengelola konsep komunikasi grafis, desain, dan penataan elemen yang ditampilkan dalam desain (huruf, gambar dan/atau foto, elemen grafis, warna) sesuai dengan tujuan desainer komunikasi dan pengawasan produksi (percetakan).
Dalam pekerjaannya, desainer grafis memberikan pengarahan dan instruksi kepada ilustrator atau fotografer agar hasilnya sesuai dengan desain desain.
Kategori Desain Grafis
Secara umum desain grafis terbagi menjadi beberapa kategori sebagai berikut:
1. Cetak desain kemasan untuk buku, majalah, poster, brosur, leaflet, pamflet, leaflet, iklan, dan publikasi lain yang sejenis.
2. Desain web (desain situs web) atau desain interaksi. Ilustrasi
3. Film, termasuk iklan TV, animasi dan multimedia interaktif.
4. Identity (logo), EGD (Environmental Graphic Design) adalah desain profesional yang mencakup desain industri (periklanan, branding, company profile dan lain-lain).
5. Desain produk, pengemasan, pengemasan, penjualan, dll.
Untuk menambah wawasan pendidik tentang mengelola kelas yang asik, selain memahami desain grafis untuk media pembelajaran, guru juga perlu mempelajari ice breaking agar lebih menghidupkan suasana kelas.
Silahkan mengikuti Pelatihan Ice Breaking Seru, No Boring Dan Anti Garing Agar Pembelajaran Menjadi Menarik Dan Menyenangkan. DAFTAR SEKARANG!
More Info:
https://wa.me/6285161610200 – Anya