Sukemining Rahayu: Guru adalah Profesi yang Membanggakan dan Mulia

- Editor

Selasa, 17 Januari 2023

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Oleh Sukemining Rahayu, S.Pd.

Guru di SDN Jambearum, Pasrujambe

 

Setiap orang pasti mempunyai suatu cita-cita. Pun saya, dulu waktu duduk di bangku SMP ingin jadi seorang bidan. Untuk itu, saya semangat belajar supaya dapat meraihnya. Semoga setelah lulus SMA nanti, bisa melanjutkan studi ke AKBID (Akademi Kebidanan).

Namun apalah daya, orang tua mempunyai tanggungan untuk menyekolahkan adik-adik. Saya memiliki tiga adik dan seluruhnya masih butuh banyak biaya untuk sekolah.

Keinginan untuk sekolah di kejuruan kebidanan pun harus saya tunda. Saya memilih untuk istirahat dulu tidak melanjutkan kuliah. Waktu luang sehari-hari saya gunakan untuk membantu pekerjaan orang tua dan mengurus pekerjaan rumah.

Setelah berjalan satu tahunan, ada tetangga sekaligus guru SD mengajak saya untuk kuliah. Saya diajak untuk mendaftarkan diri di jurusan Guru SD. Ia ingin saya menjadi seorang guru.

Kuliah di PGSD waktu itu memang relatif lebih terjangkau sehingga keluarga saya tidak terbebani. Saya menempuh pendidikan tersebut selama 2,5 tahun. Sambil kuliah, saya juga menjadi tenaga guru honorer. Sebab salah satu syarat untuk bisa mengikuti kuliah tersebut memang harus mengabdi atau mengajar di lembaga SD.

Kesan pertama mengajar sangat menyenangkan. Awalnya saya masih bingung bagaimana cara menjadi seorang guru. Kemudian saya belajar dari para senior dan dari Kepala Sekolah yang terkenal sangat sabar, Djuwintoro, namanya. Saya memanggilnya pak Djuwin.

Di sekolah tersebut, saya mendapat rekan guru perempuan. Tining Palupi namanya. Awalnya dia adalah satu-satunya guru perempuan di SD tersebut. Sampai akhirnya saya masuk dan kemudian dia tidak menjadi satu-satunya guru perempuan di sana.

Saya belajar banyak darinya. Dan seluruh guru yang ada sangat sabar membimbing saya. Selain itu, ilmu yang saya dapat di perkuliahan, saya terapkan secara total. Akhirnya lama-kelamaan ternyata sangat menyenangkan menjalani profesi sebagai seorang guru.

Sekarang saya sadar bahwa guru adalah profesi yang sangat mulia. Dahulu, sebelum menjalani profesi ini, masih belum menyadari akan besarnya pengorbanan seorang guru. Guru adalah pahlawan tanpa tanda jasa. Guru sangat jauh berbeda dengan profesi lainnya. Karyawan di sebuah pabrik boleh pulang tanpa membawa tumpukan pekerjaan. Sementara guru ketika pulang masih harus membawa tanggungan pekerjaan sebagai hasil dari suatu pembelajaran di sekolah.

Menjadi seorang guru berarti harus mampu menjadi orang tua kedua di sekolah. Selain itu dituntut mampu membuat perencanaan kegiatan belajar, dituntut pandai berkomunikasi, mampu berpikir jauh ke depan, mengorganisasi sebuah kelas, dan bisa menjadi sosok panutan. 

Bukan hanya itu saja, menjadi guru juga berarti harus menjadi sosok yang bisa memberi kebahagiaan bagi muridnya, serta menyebarkan nilai positif dalam proses pembelajaran.

Akhirnya, saat ini profesi ini menjadi suatu kebanggaan, paling tidak bagi saya pribadi. Saya sangat bersyukur bisa berada pada posisi ini. Menjadi seorang guru memang bukan cita-cita awal bagi saya, namun Allah yang telah menunjukkan jalan terbaik ini untuk saya supaya bisa berguna untuk bangsa dan negara.

Dalam menjalani profesi ini, saya telah ikut andil dalam mencerdaskan anak-anak Indonesia. Saya punya peran yang penting untuk menjadikan anak-anak didik saya menjadi manusia yang beradab, berakhlak, serta berguna untuk bangsa dan negara.

Orang tua saya pun akhirnya bangga terhadap saya karena melihat anaknya berguna untuk bangsa dan negara. Kebanggaan itu terbukti ketika orang tua saya mengatakan pada saudara atau teman-temannya bahwa anaknya sudah menjadi seorang guru. (*)

 

Daftarkan diri Anda sebagai anggota e-Guru.id dan dapatkan pelatihan gratis setiap bulan untuk meningkatkan kompetensi sebagai pendidik. Caranya, klik pada link ini atau poster berikut untuk gabung menjadi member e-Guru.id!

Editor: Moh. Haris Suhud

Berita Terkait

Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca
Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza
Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat
Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya
Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa
Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN
Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana
Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru
Berita ini 2 kali dibaca

Berita Terkait

Kamis, 16 Mei 2024 - 10:10 WIB

Mengenal Alga Pratama Putra Siswa SMAN 11 Garut dan Calon Duta Baca

Rabu, 13 Maret 2024 - 11:34 WIB

Di Tengah Peperangan, Begini Cara Guru Palestina Tetap Mengajar Anak-anak Gaza

Minggu, 20 Agustus 2023 - 21:20 WIB

Berpuluh Tahun Mengajar, Damin Dikenang sebagai Pahlawan yang Tinggalkan Jejak di Hati Masyarakat

Minggu, 2 Juli 2023 - 22:08 WIB

Mengesankan, Guru Asal Wonogiri Fasih Bahasa Inggris hingga Viral Karena Konten Uniknya

Selasa, 6 Juni 2023 - 19:26 WIB

Kisah Kepala Sekolah Muda Asal Semarang Memik Nor Fadilah: Tumbuhkan Kepemimpinan Melalui Kedekatan dengan Siswa

Senin, 5 Juni 2023 - 19:30 WIB

Perjuangan Ana Rahmawati, Guru Asal Pati yang Mengajar Penuh Dedikasi Sembari Menanti Keputusan Penempatan ASN

Sabtu, 22 April 2023 - 18:53 WIB

Merayakan Hari Raya Idul Fitri dengan Sederhana

Jumat, 21 April 2023 - 14:05 WIB

Supar: Anak Perbatasan yang Sukses Wujudkan Impian Jadi Guru

Berita Terbaru

PPG Angkatan 1 Kemenag Resmi Dibuka pada 15 Mei 2023, Kuota untuk 6.300 Guru Madrasah

News

Study Tour Disebut Jadi Ladang Bisnis Sekolah

Jumat, 17 Mei 2024 - 22:30 WIB