Merancang Modul Projek
Tim fasilitasi bekerja sama dalam merancang modul projek dan berdiskusi dalam menentukan elemen dan subelemen profil, alur kegiatan projek, serta tipe asesmen yang sesuai dengan tujuan dan kegiatan projek.
Modul projek dikembangkan berdasarkan dimensi, elemen, dan subelemen Profil Pelajar Pancasila. Perencanaan ini bisa dimodifikasi sesuai dengan kebutuhan dan kondisi yang ada pada satuan pendidikan.
Cara merancang modul projek penguatan profil pelajar Pancasila selanjutnya adalah melalui pemilihan tema umum. Dalam hal ini tim fasilitasi bersama pimpinan satuan pendidikan memilih minimal 2 tema (Fase A, B, C).
Serta minimal 3 tema (Fase D, E, F) dari 7 tema yang ditetapkan oleh Kemendikbud-Dikti untuk dijalankan dalam satu tahun ajaran berdasarkan isu yang relevan di lingkungan peserta didik. Pemilihan tema umum dapat berdasarkan:
- Tahap kesiapan satuan pendidikan dan pendidik dalam menjalankan projek.
- Kalender belajar nasional, atau perayaan nasional atau internasional, misalnya Tema ’Gaya Hidup Berkelanjutan’ dilaksanakan menjelang Hari Bumi, atau tema ‘Bhinneka Tunggal Ika’ dilaksanakan menjelang Hari Kemerdekaan Indonesia.
- Isu atau topik yang sedang hangat terjadi atau menjadi fokus pembahasan atau prioritas satuan pendidikan. Dalam hal ini, isu atau topik dapat dicari kesesuaian atau keterkaitannya dengan 7 tema yang sudah ditentukan.
- Tema yang belum dilakukan di tahun sebelumnya dan dapat mengulang siklus setelah semua tema sudah dipilih. Untuk memastikan semua tema dapat dijalankan, sangat penting untuk satuan pendidikan memastikan terjadinya pendokumentasian dan pencatatan portofolio projek dalam skala satuan pendidikan.
- Tema yang telah dipilih untuk dilakukan selama satu tahun ajaran ditetapkan oleh satuan pendidikan sebagai bagian dari Program Tahunan (ProTa) sesuai bulan pelaksanaan dari setiap tema.
ProTa ini seyogyanya dikembangkan bersama dengan para pendidik yang terlibat dalam mengembangkan projek.
Ketika satuan pendidikan sudah terbiasa dengan pelaksanaan projek, peserta didik dapat diundang untuk terlibat dalam penyusunan ProTa.
Untuk itu, dari tema besar, tim fasilitasi projek (dapat juga bersama peserta didik) menentukan ruang lingkup isu yang spesifik sebagai projek.
Misalnya pada tema “Bangunlah Jiwa dan Raganya”, maka pemetaan antar fase dapat dilakukan sebagai berikut:
1. Fase A, B, dan C untuk jenjang SD
Untuk tema ini, penerapan di SD bukan berbentuk projek tapi lebih berfokus pada ekosistem satuan pendidikan yang mendukung kesejahteraan (wellbeing) anak.
2. Fase D untuk jenjang SMP
Membuat kegiatan-kegiatan dan menyusun kesepakatan antarpeserta didik berbasis OSIS untuk kesejahteraan (wellbeing) jiwa raga (olahraga, seni, kemanusiaan, agama, dll.).
Fokusnya adalah mengutamakan persamaan sebagai alat pemersatu dalam keadaan konflik atau perdebatan.
3. Fase E/F untuk jenjang SMA
Koordinasi kegiatan OSIS antarsatuan pendidikan dalam bentuk kepanitiaan untuk kampanye dan aksi untuk menjaga kesehatan fisik dan mental remaja di lingkungan satuan pendidikan.
Fokusnya adalah mengidentifikasi hal yang menjadi permasalahan bersama, menawarkan titik temu kolaborasi dan mengidentifikasi pihak terkait untuk penyelesaiannya.
Halaman berikutnya
Komponen modul projek penguatan profil pelajar pancasila..
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya