Tujuan dari HOTS
Tujuan utama dari HOTS adalah bagaimana meningkatkan kemampuan berpikir kritis siswa pada level yang lebih tinggi, terutama kemampuan untuk berpikir secara kritis dalam menerima berbagai jenis informasi, berpikir kritis dalam memecahkan masalah sesuai dengan pengetahuan dan hasil observasi, mampu berargumen dengan baik dan mampu mengkonstruksi penjelasan, serta mampu membuat keputusan dalam situasi yang kompleks.
Melalui HOTS, siswa diharapkan mampu mempelajari berbagai macam hal yang tidak ia ketahui kemudian berhasil mengaplikasikannya pada situasi baru. Kemampuan tersebut sangat dibutuhkan oleh generasi muda terutama untuk menghadapi era industri 4.0 yangmana dinamika kerja semakin tak menentu. Kondisi lingkungan dengan berbagai jenis permasalahan yang bersama akan menuntut orang-orang untuk mudah beradaptasi sehingga kemampuan HOTS ini sangat mendukung untuk diimplementasikan.
Dalam penerapan HOTS di kegiatan pembelajaran, guru dapat memberikan materi sesuai tingkatannya satu per satu secara fokus tanpa dibebani kejar target setor materi seperti yang ada di kurikulum sebelumnya.
Merdeka Belajar dan HOTS Membentuk Siswa yang Adaptif
Dalam Kurikulum Merdeka menekankan problem based learning atau yang biasa disebut pembelajaran berbasis masalah. Pembelajaran berbasis masalah adalah model pembelajaran yang melibatkan peserta didik untuk memecahkan suatu masalah melalui tahap-tahap metode ilmiah sehingga siswa dapat mempelajari pengetahuan yang berhubungan dengan masalah tersebut dan sekaligus memiliki keterampilan untuk memecahkan masalah. Dalam penerapannya, siswa dituntut untuk melakukan observasi di lingkungan sekitar dan menemukan pemecahan masalah.
Konsep ini sesuai dengan pola HOTS yang mengharapkan peserta didik untuk terbiasa memecahkan masalah dan membuat solusi terbaik berdasarkan hasil observasi yang telah dilakukan. Penerapan sistem tersebut dapat membentuk siswa yang adaptif.Penerapan kedua sistem tersebut dapat membentuk siswa yang adaptif.
Adaptif dapat dilihat dari kematangan diri dan sosial seseorang dalam menyesuaikan diri dengan keadaan di suatu lingkungan. Perilaku adaptif tidak dibawa sejak lahir, tetapi tumbuh dan berkembang dengan stimulus yang tepat. Oleh karena itu, perilaku adaptif dapat menjadi tolok ukur seseorang dalam menangani permasalahan yang muncul dalam kehidupan.
Keterampilan adaptif memungkinkan siswa untuk melakukan eksplorasi lebih banyak sehingga permasalahan yang dihadapi juga semakin beragam. Ketika siswa sudah terbiasa untuk menangani berbagai macam masalah, maka ia akan terbiasa untuk menyelesaikan masalah tersebut dengan menggunakan strategi penyelesaian masalah. Hal ini penting dalam proses belajar agar kapasitas diri siswa semakin meningkat dan dapat menjadi stimulus pengembangan HOTS pada diri siswa.
Halaman Berikutnya
HOTS adalah Bekal Reformasi Pendidikan di Indonesia
Halaman : 1 2 3 Selanjutnya