Salah satu model pembelajaran yang perlu diketahui dan bisa menjadi opsi ketika mengajar adalah model pembelajaran problem solving.
Seperti yang kita tahu bahwa model pembelajaran terus mengalami perkembangan yang luar biasa. Sehingga memungkinkan para guru untuk memilih model pembelajaran yang kiranya cocok untuk diterapkan ke dalam kelasnya.
Perkembangan ini tentu memberikan banyak dampak bagi dunia pendidikan Indonesia. Salah satunya adalah bisa menumbuhkan minat belajar para siswa. Terlebih lagi jika kita mampu menganalisis model belajar yang cocok untuk tiap anak.
Nah, salah satu model pembelajaran yang cukup banyak digunakan saat ini adalah model pembelajaran problem solving. Mungkin Anda sudah pernah mendengar istilah tersebut, bukan?
Jadi, model pembelajaran satu ini merupakan proses pembelajaran yang berbasis penyelesaian masalah. Sebagaimana kita tahu, bahwa yang namanya manusia, pasti tidak akan pernah luput dari masalah.
Masalah sendiri bisa diartikan sebagai persoalan yang rutin dan belum diketahui bagaimana cara menyelesaikannya. Maka dengan adanya model pembelajaran satu ini, anak-anak akan belajar bagaimana caranya mencari, menemukan, dan menyelesaikan sebuah masalah.
Para siswa akan belajar mulai dari menemukan pola masalahnya, aturan, atau bahkan algoritmanya.
Selain itu, model pembelajaran problem solving ini juga kerap digunakan oleh para peneliti. Dan sudah banyak sekali penelitian-penelitian yang membahas terkait problem solving ini.
Dalam menerapkannya dalam pembelajaran di dalam kelas, Anda bisa memberikan pertanyaan di bagian awal pertemuan. Adapun tujuan dari pertanyaan ini adalah sebagai apersepsi yang akan membuat minat belajar mereka bangkit, dan rasa ingin tahunya menjadi besar mengenai masalah yang ada.
Tapi perlu Anda pahami, bahwa masalah yang disajikan adalah masalah yang sangat dekat dan masih berhubungan dengan kehidupan peserta didik.
Biasanya, pada tahap ini, Anda akan menemukan beberapa siswa yang berani menjawab pertanyaan tersebut tanpa harus ditunjuk terlebih dahulu. Namun tidak sedikit juga siswa yang akan memilih diam saja. Mereka baru akan menjawab ketika ditanya.
Setelah itu, Anda dapat melanjutkannya dengan menjabarkan tujuan pembelajaran, memotivasi mereka, dan menjelaskan manfaat dari materi yang akan dipelajari saat itu. Kemudian, Anda tinggal membentuk mereka menjadi beberapa kelompok kecil.
Ketika sudah terbentuk kelompok, Anda bisa membagikan LKS. Nah sebelum melakukan pembelajaran, pastikan bahwa Anda memberikan arahan dahulu kepada mereka.
Mereka akan mulai berdiskusi bersama kelompoknya dalam menyelesaikan masalah yang sudah Anda berikan, yang tentunya ada di dalam LKS.
Saat berdiskusi, akan terlihat siswa yang membaca LKS, bertanya satu sama lain, atau bahkan bertanya kepada Anda mengenai materi yang belum dimengerti.
Apabila diskusi sudah selesai, maka waktunya untuk meminta mereka presentasi ke depan kelas per kelompok. Ketika ada kelompok yang maju dan presentasi, maka kelompok lain akan membandingkan jawaban mereka dengan yang sedang presentasi.
Dan di akhir, Anda dapat mengkonfirmasi pembelajaran, dan menyimpulkannya. Nah, itulah sedikit arahan terkait penerapan model pembelajaran problem solving.
Ikuti Diklat “Memahami Gaya Belajar Peserta Didik dan Implementasi dalam Pembelajaran” yang diselenggarakan oleh e-Guru.id melalui link berikut ini:
Diklat di atas dapat diikuti secara gratis bagi member e-Guru.id. Jadilah anggota member e-Guru.id untuk mendapatkan Diklat dan Seminar Nasional Gratis setiap bulannya:
Info lebih lanjut:
Telegram: CS_eguruid
WhatsApp: 081575345555