Pendidikan Karakter merupakan salah satu hal penting yang harus diwujudkan secara kolektif. Perlu kita ketahui bersama, dalam rencana mencerdaskan kehidupan bangsa, perlu ada anak-anak yang tidak hanya pandai dan cakap dalam keilmuannya namun juga memiliki karakter yang baik dan santun dalam kehidupan sehari-harinya.
Hal ini pun disetujui dan telah disadari oleh masyarakat bahwa karakter serta sikap seseorang jauh lebih dihargai di lingkungan masyarakat daripada seseorang yang hanya pandai namun memiliki sikap yang kurang baik.
Ini terbukti dengan banyaknya recruitment kerja yang tidak hanya mencantumkan syarat harus menuliskan ‘pendidikan terakhir’ namun juga mencantumkan kriteria pribadi yang harus dimiliki pelamar seperti ‘bertanggung jawab’, ‘berdedikasi tinggi’, ‘disiplin’ dan lain sebagainya
Dari sinilah kemudian Pendidikan Karakter sangat penting diajarkan dan dipahamkan kepada anak-anak sejak usia dini. Apalagi pendidikan karakter yang sangat erat kaitannya dengan pendidikan moral memiliki tujuan untuk membentuk dan melatih karakter individu agar lebih baik lagi. Hal tersebut tentunya tidak bisa dilakukan secara instan.
Perlu peran banyak pihak yang mendampingi tumbuh kembang anak dalam mengantarkan anak menjadi individu yang memiliki karakter yang jauh lebih baik.
Lalu siapa pihak-pihak yang kemudian harus memiliki kesadaran bahwa dia mempunyai tanggung jawab dalam melatih pendidikan karakter ini?
Sebelum menjawab pertanyaan diatas, mari kita seragamkan pikiran kita mengenai pengertian pendidikan karakter. Ada beberapa ahli yang mengutarakan pendapatnya, diantaranya adalah :
- Menurut T. Ramli, pengertian pendidikan karakter adalah pendidikan yang mengedepankan esensi dan makna terhadap moral dan akhlak sehingga hal tersebut akan mampu membentuk pribadi peserta didik yang baik.
- Menurut John W. Santrock, character education adalah pendidikan yang dilakukan dengan pendekatan langsung kepada peserta didik untuk menanamkan nilai moral dan memberi kan pelajaran kepada murid mengenai pengetahuan moral dalam upaya mencegah perilaku yang yang dilarang.
- Rahardjo berpendapat bahwa Pendidikan karakter adalah suatu proses pendidikan yang holistic yang menghubungkan dimensi moral dengan ranah sosial dalam kehidupan peserta didik sebagai fondasi bagi terbentuknya generasi yang berkualitas yang mampu hidup mandiri dan memiliki prinsip suatu kebenaran yang dapat dipertanggungjawabkan.
- Kertajaya Memberikan pengertian bahwa karakter dalam pendidikan adalah suatu karakteristik yang dimiliki oleh seseorang secara individu. Dimana cirri tersebut mengakar pada kepribadian sehingga mampu untuk mendorong bagaimana seseorang bertindak, berperilaku, dan menanggapi sesuatu.
Dari pengertian beberapa ahli diatas dapat disimpulkan bahwa pendidikan karakter perlu diterapkan untuk mengembangkan potensi dasar individu, terutama dalam hal sikap, akhlak atau perilakunya agar menjadi semakin lebih baik.
Halaman berikutnya
Halaman : 1 2 3 4 Selanjutnya