Guru seharusnya berfungsi sebagai pemacu bukan sebagai penghambat dalam belajar. Oleh karena itu, guru harus mampu memberikan motivasi kepada peserta didik dengan sabar dan penuh kasih sayang agar mereka terdorong dan bersemangat dalam belajar.
Sebagai motivator, guru harus mampu membangkitkan semangat belajar seluruh peserta didik dengan berbagai macam cara yang baik. Seperti memberikan penghargaan kepada anak didik yang berprestasi, memberikan penilaian yang adil, memberikan tugas yang jelas, dan kalau terpaksa menghukum, hukuman harus dilaksanakan dengan cara yang mendidik.
Dalam proses belajar mengajar, guru juga harus dapat berfungsi sebagai pemberi inspirasi (inspirator). Artinya dalam setiap kegiatan pembelajaran yang dilakukan, guru harus mampu memberikan inspirasi bagi peserta didik, sehingga kegiatan pembelajaran dapat membangkitkan berbagai pemikiran, gagasan, dan ide-ide baru yang bagus, serta asli (orisinil).
Untuk itu peran guru untuk mampu menciptakan suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan. Apabila suasana tersebut dapat diwujudkan, anak akan merasa bebas dan tidak tertekan, sehingga mereka akan berani mengemukakan gagasan-gagasan yang dimilikinya.
Sebaliknya suasana belajar yang kurang nyaman dan kurang menyenangkan akan menimbulkan kejenuhan dan rasa bosan di kalangan peserta didik. Suasana belajar yang nyaman dan menyenangkan memang tidak semata-mata berasal dari guru, tetapi juga harus didukung berbagai fasilitas pendidikan yang memenuhi syarat, seperti: penataan kelas, penataan lingkungan, sarana dan prasarana yang memadai, dan dukungan masyarakat.
_________________
Segera Ikuti Diklat Nasional 40 JP “Optimalisasi Refleksi Pembelajaran dalam Projek Penguatan Profil Pancasila Kurikulum Merdeka”.
Daftarkan diri anda disini atau hubungi Rekan Andika (wa.me/6285780700510) untuk informasi lebih lanjut.
(gan/gan)
Halaman : 1 2