Tujuan dari mengidentifikasi kebutuhan belajar siswa berdasarkan profil belajar yakni untuk memberikan kesempatan kepada seluruh siswa untuk belajar secara natural dan efisien. Profil belajar siswa saling terkait dengan berbagai faktor. Berikut merupakan beberapa faktor yang saling terkait dalam profil belajar siswa diantaranya:
1. Pertama, preferensi terhadap lingkungan belajar terkait dengan suhu ruangan, tingkat kebisingan, jumlah cahaya, apakah lingkungan belajarnya terstruktur/tidak terstruktur dan sebagainya.
2. Kedua, pengaruh budaya yakni santai – terstruktur, pendiam – ekspresif, personal – impersonal.
3. Ketiga, preferensi gaya belajar. Gaya belajar merupakan sebuah cara tentang bagaimana siswa dalam memilih, memperoleh, memproses, dan mengingat informasi baru. Secara umum gaya belajar dibedakan menjadi tiga jenis yakni sebagai berikut:
a. Visual yakni gaya belajar yang dapat dilakukan siswa melalui materi yang berupa gambar, tampilan diagram, power point, catatan, peta serta graphic organizer.
b. Auditori yakni gaya belajar yang dapat dilakukan siswa dengan mendengarkan penjelasan guru, membaca dengan keras, mendengarkan pendapat saat berdiskusi serta mendengarkan musik.
c. Kinestetik yakni gaya belajar yang dapat dilakukan siswa dengan sambil melakukan gerakan misalnya bergerak dan meregangkan tubuh, kegiatan hands on dan sebagainya.
4. Keempat, guru haru berusaha untuk menggunakan kombinasi gaya mengajar.
Pembelajaran berdiferensiasi sangat berkaitan dengan filosofi pendidikan menurut Ki Hajar Dewantara yang mana berkaitan dengan nilai dan peran guru penggerak, visi guru penggerak, serta budaya positif.
Salah satu filosofi pendidkan menurut Ki Hajar Dewantara adalah sistem “among” yakni guru harus dapat menuntun siswa untuk dapat berkembang sesuai dengan kodratnya. Hal tersebut sesuai dengan pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu nilai dan peran guru penggerak dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran berdiferensiasi adalah dengan menciptakan pembelajaran yang berpihak kepada siswa, yaitu pembelajaran yang memerdekakan pemikiran dan potensi siswa.
Hal tersebut sejalan dengan konsep pembelajaran berdiferensiasi. Salah satu visi guru penggerak yakni dapat mewujudkan merdeka belajar dan profil pelajar pancasila. Agar dapat mewujudkan visi tersebut maka hal yang harus dilakukan yakni dengan menerapkan pembelajaran berdiferensiasi serta membangun budaya positif yang dapat mendukung pembelajaran berdiferensiasi.
Daftar Sekarang Juga Diklat “Pembelajaran Berdiferensiasi untuk Memenuhi Kebutuhan Murid dalam Merdeka Belajar” yang diselenggarakan oleh e-guru.id dan Jadilah Pendidik yang Hebat dan Kompeten.
Penulis : (EYN/EYN)