Penguatan Pendidikan Karakter Siswa Sekolah Dasar di Masa Pandemi Covid-19

- Editor

Senin, 26 April 2021

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Sebagaimana tercantum dalam Perpres Nomor 87 Tahun 2017,  Penguatan Pendidikan Karakter (PPK) adalah gerakan pendidikan di bawah tanggung jawab satuan pendidikan untuk memperkuat karakter siswa melalui harmonisasi olah hati, olah rasa, olah pikir, dan olah raga dengan pelibatan dan kerja sama antara satuan pendidikan, keluarga, dan masyarakat sebagai bagian dari Gerakan Nasional Revolusi Mental (GNRM).

Berdasarkan tujuan di atas dijelaskan bahwa satuan pendidikan salah satunya yaitu Sekolah Dasar wajib mengimplementasikan Penguatan Pendidikan Karakter terhadap semua siswa. Oleh karena itu, dalam hal ini guru perlu mengambil peran utama agar harapan untuk menumbuh kembangkan karakter positif pada diri siswa terwujud.

Istilah Penguatan Pendidikan Karakter rasanya sudah tidak asing lagi di telinga para pendidik. Penguatan Pendidikan Karakter merupakan  suatu kegiatan yang dilakukan untuk menunjang terciptanya watak yang baik, bermoral, serta berdampak positif bagi lingkungan di sekitarnya. PPK adalah upaya untuk menumbuhkan dan membekali generasi penerus agar memiliki bekal karakter baik, keterampilan literasi yang tinggi, serta memiliki kompetensi unggul abad 21 yaitu mampu berpikir kritis dan analitis, kreatif, komunikatif, dan kolaboratif.

Penguatan Pendidikan Karakter menjadi penting untuk diterapkan mengingat arus globalisasi di abad 21 ini semakin berkembang dan ditunjang dengan kemampuan IPTEK.  Maka dari itu, selain memiliki tingkat kompetensi yang memadai, para pelajar juga harus memiliki nilai karakter  positif yang kuat yang tertanam pada diri mereka. 

Penguatan Pendidikan Karakter semakin digaungkan untuk diterapkan guru di lingkungan pendidikan, salah satunya di Sekolah Dasar karena dengan hadirnya pendidikan karakter ini memiliki beberapa manfaat diantaranya untuk membentuk karakter diri, sikap disiplin, menjadi benteng terhadap perilaku negatif yang ada di lingkungan sekitar, melatih mental dan moral, serta siswa dapat bertanggung jawab dalam mengambil keputusan.

Pada Penguatan Pendidikan Karakter terdapat lima nilai utama yang harus dimiliki  siswa dan perlu dibiasakan atau diterapkan di manapun. Kelima nilai karakter tersebut antara lain nilai religius, nasionalis, mandiri, gotong royong, serta integritas. 

Nilai Religius

Nilai religius mencerminkan ketakwaan manusia terhadap Tuhan yang Maha Esa. Bentuk ketakwaan yang dimaksud, bisa dalam hal perilaku menjalankan kegiatan keagamaan, menghormati pemeluk agama lain, serta hidup rukun dengan umat yang beragama lain. 

Dalam lingkup siswa Sekolah Dasar, kegiatan yang dapat dilakukan untuk membangun nilai karakter  religius di antaranya adalah: berdo’a sebelum dan selesai pembelajaran, mengaji, serta siswa melakukan sholat dhuha atau sholat dhuhur berjamaah.

Nilai Nasionalis

Karakter nasionalis merupakan cara bersikap dan berperilaku yang mengarah pada kecintaan terhadap tanah air. Kegiatan sekolah dasar yang menunjukkan nilai nasionalis yaitu mengikuti upacara bendera setiap hari Senin atau upacara hari kemerdekaan, memakai baju batik seminggu sekali, serta membeli makanan dalam negeri yang dijual di kantin sekolah.

Nilai Mandiri

Mandiri identik dengan melakukan sesuatu dengan sendiri tanpa mengandalkan bantuan orang lain. Karakter mandiri dapat dibangun siswa melalui kegiatan mengerjakan sendiri ulangan tanpa menyontek teman dan mengerjakan tugas individu dengan baik dari guru.

Nilai Gotong Royong

Gotong royong merupakan kegiatan yang mengarah pada kebersamaan, bahu membahu antar orang lain serta memberi pertolongan kepada orang yang membutuhkan. Kegiatan sekolah seperti kerja bakti dan piket kelas adalah contoh kegiatan yang di dalamnya mengandung nilai gotong royong.

Nilai Integritas

Nilai integritas dapat tercermin pada konsistensi terhadap perkataan, tindakan, dan pekerjaan. Misal, siswa datang tepat waktu ke sekolah, memakai pakaian dan atribut lengkap sesuai hari serta perilaku lainnya yang berkaitan dengan sikap mematuhi tata tertib sekolah.

Pendidikan Karakter di Masa Pandemi

Sekitar bulan Maret 2020, negara Indonesia  digegerkan oleh wabah virus yang bernama virus Corona atau Covid-19. Virus ini pertama kali muncul di kota Wuhan , Cina. Akibat datangnya virus ini selain berdampak pada bidang kesehatan, nyatanya juga berdampak pada bidang ekonomi, pariwisata, sosial, pendidikan serta bidang-bidang lainnya.

Dalam dunia pendidikan, Covid-19 menyebabkan kegiatan pembelajaran beralih dari kegiatan yang berlangsung secara tatap muka menjadi kegiatan pembelajaran yang dilaksanakan secara daring (online). Sehingga siswa harus melakukan pembelajaran dari rumah.  Hal ini karena apabila pembelajaran secara tatap muka tetap dilakukan, dikhawatirkan virus akan menyebar lebih luas lagi.

Adanya pembelajaran daring tentunya memiliki kelebihan dan kekurangan. Bahkan beberapa tantangan pun dialami guru dengan diterapkannya pembelajaran daring ubu . Salah satunya yaitu guru kesulitan menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter. 

Namun, meskipun mengalami kendala, guru sebagai tenaga pendidik profesional harus bisa mencari cara agar PPK tetap berjalan sehingga tidak terjadi krisis moral pada siswa. Beberapa upaya yang dapat dilakukan guru untuk tetap menerapkan Penguatan Pendidikan Karakter di masa pandemi Covid-19 antara lain:

Membuat Jurnal Sikap

Jurnal tersebut dapat berupa kolom yang berisi tentang nilai karakter yang muncul saat siswa melakukan kegiatan belajar dari rumah. Jurnal ini diisi oleh orang tua  untuk siswa kelas rendah (kelas 1 s.d 3) dan diisi oleh siswa sendiri yang berada kelas tinggi (kelas 4 s.d 6) . 

Lembar jurnal bisa dikemas dalam bentuk berkas Microsoft Word dan bagikan melalui grup WhatsApp kelas oleh guru. Jurnal ditandatangani oleh orang tua tiap minggu dan dikirimkan kembali oleh orang tua kepada guru kelas agar guru tersebut dapat memberikan feedback.

Membagikan Jurnal Sikap dalam Bentuk Google Form 

Google form tersebut dapat berisi tentang pertanyaan seputar kegiatan ibadah siswa, kegiatan belajar serta kegiatan lainnya. Google form dikemas dalam bentuk ‘yes/no question’.

Komunikasi

Melakukan komunikasi rutin dengan orang tua atau wali murid melalui WhatsApp atau video call minimal seminggu sekali perlu dilakukan untuk memantau perkembangan anak khususnya berkaitan dengan karakter. 

Beberapa upaya di atas, dapat dilakukan guru agar Penguatan Pendidikan Karakter tetap berjalan meskipun guru dan siswa tidak dapat melaksanakan pembelajaran secara tatap muka. Hal lain yang juga perlu diperhatikan adalah guru perlu konsisten dalam menjalankan kegiatan tersebut. Terlebih lagi orang tua yang saat ini menjadi pendamping bagi anaknya masing-masing di rumah. Orang tua harus bisa berkolaborasi dengan guru dan ikut mendukung keberlangsungan Penguatan Pendidikan Karakter di masa pandemi Covid-19. 

Ditulis oleh: Ernia Tian Fauziah, Guru SDN 1 Pucanganak

Berita Terkait

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka
Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 
Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan
Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan
Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan
Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 
Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua
Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan
Berita ini 4 kali dibaca

Berita Terkait

Selasa, 20 Februari 2024 - 10:35 WIB

Memaksimalkan ChatGPT untuk Pembelajaran Berdiferensiasi dalam Kurikulum Merdeka

Senin, 19 Februari 2024 - 15:20 WIB

Dampak Positif Kecerdasan Buatan untuk Pendidikan di Indonesia 

Jumat, 16 Februari 2024 - 09:32 WIB

Menggali Potensi Kecerdasan Buatan dan Etika Penerapannya di Dunia Pendidikan

Selasa, 13 Februari 2024 - 10:50 WIB

Kecerdasan Buatan yang Mengguncang Dunia Pendidikan

Selasa, 6 Februari 2024 - 10:35 WIB

Geogebra Media Pembelajaran Matematika yang Menyenangkan

Senin, 5 Februari 2024 - 10:27 WIB

Apakah  Sosok Guru Akan Tergantikan oleh Teknologi AI? 

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:55 WIB

Kehadiran ChatGPT dalam Dunia Pendidikan, Bagai  Pedang Bermata Dua

Sabtu, 3 Februari 2024 - 15:20 WIB

Keajaiban Kecerdasan Buatan (AI) yang Mampu Merevolusi Dunia Pendidikan

Berita Terbaru